FITNESS & HEALTH
Olahraga Jalan dan Lari, Apa Bedanya?
Sri Yanti Nainggolan
Kamis 23 September 2021 / 14:47
Jakarta: Olahraga ringan seperti jalan dan lari dapat meningkatkan kebugaran tubuh. Kedua aktivitas fisik ini praktis karena tak memerlukan alat untuk melakukannya.
Banyak orang berpikir jalan dan lari adalah dua kegiatan yang tak signifikan. Padahal, dari beberapa aspek, terlihat perbedaan jelas antara keduanya.
Baca: Alasan ‘Jalan Saja’ Bisa Bantu Kesehatan Mentalmu
Berikut adalah berbedaan jalan dan lari yang perlu Anda tahu, dilansir dari Media Indonesia.

Teknik lari berbeda dengan jalan. Foto: Dok/Freepik
Selain itu, gerakan anggota badan lain pada dua olahraga ini berbeda. Saat berjalan, Anda hanya akan menggunakan kaki, sedangkan tubuh tidak akan bergerak. Namun saat lari, seluruh anggota tubuh akan bergerak.
Perbedaan keduanya juga bisa dilihat dari tumpuan. Saat berjalan, seluruh telapak kaki akan dijadikan tumpuan. Sedangkan dalam lari tumpuan terletak pada ujung jari kaki depan.

Kecepatan lari dan jalan berbeda. Ilustrasi Foto: Dok/Medcom.id
Rata- rata kecepatan berjalan adalah 5 kilometer/ jam, sementara jalan cepat sekitar 8 kilometer/ jam. Sebaliknya, berlari mempunyai kecepatan 2 kali lipat daripada berjalan.
Kecepatan berlari sekitar 10 kilometer/ jam. Apalagi lari kilat, bisa mencapai 44 kilometer/ jam.
Namun, lari lebih efektif memberikan manfaat daripada berjalan kaki sebab menghasilkan tenaga yang lebih besar dan manfaatnya juga lebih dari sekadar berjalan kaki.
.jpg)
Jalan memiliki manfaat yang sama banyaknya dengan lari. Foto: Dok/Unsplash
Manfaat jalan kaki antara lain menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi tekanan pikiran, meningkatkan suasana hati, serta meningkatkan tenaga.
Sementara, manfaat lari adalah menurunkan berat badan, menjaga kesehatan lutut, menghindari osteoporosis, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, dan membetulkan suasana hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(MBM)
Banyak orang berpikir jalan dan lari adalah dua kegiatan yang tak signifikan. Padahal, dari beberapa aspek, terlihat perbedaan jelas antara keduanya.
Baca: Alasan ‘Jalan Saja’ Bisa Bantu Kesehatan Mentalmu
Berikut adalah berbedaan jalan dan lari yang perlu Anda tahu, dilansir dari Media Indonesia.
1. Perbedaan teknik jalan dan lari
Kaki akan selalu menginjak tanah saat berjalan. Sedangkan lari terkadang membuat tubuh melayang sepersekian detik dan kemudian jatuh lagi untuk menginjak lantai atau tanah.
Teknik lari berbeda dengan jalan. Foto: Dok/Freepik
Selain itu, gerakan anggota badan lain pada dua olahraga ini berbeda. Saat berjalan, Anda hanya akan menggunakan kaki, sedangkan tubuh tidak akan bergerak. Namun saat lari, seluruh anggota tubuh akan bergerak.
Perbedaan keduanya juga bisa dilihat dari tumpuan. Saat berjalan, seluruh telapak kaki akan dijadikan tumpuan. Sedangkan dalam lari tumpuan terletak pada ujung jari kaki depan.
2. Perbedaan kecepatan jalan dan lari
Jalan nampak lebih pelan dibanding lari, yang umumnya memakai kecepatan optimal seseorang. Maka akan sulit jalan kaki menyamai kecepatan lari.
Kecepatan lari dan jalan berbeda. Ilustrasi Foto: Dok/Medcom.id
Rata- rata kecepatan berjalan adalah 5 kilometer/ jam, sementara jalan cepat sekitar 8 kilometer/ jam. Sebaliknya, berlari mempunyai kecepatan 2 kali lipat daripada berjalan.
Kecepatan berlari sekitar 10 kilometer/ jam. Apalagi lari kilat, bisa mencapai 44 kilometer/ jam.
3. Manfaat jalan dan lari
Jalan dan lari efisien buat merendahkan tekanan darah, tingkatkan kolesterol baik, serta meningkatkan kesehatan jantung.Namun, lari lebih efektif memberikan manfaat daripada berjalan kaki sebab menghasilkan tenaga yang lebih besar dan manfaatnya juga lebih dari sekadar berjalan kaki.
.jpg)
Jalan memiliki manfaat yang sama banyaknya dengan lari. Foto: Dok/Unsplash
Manfaat jalan kaki antara lain menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi tekanan pikiran, meningkatkan suasana hati, serta meningkatkan tenaga.
Sementara, manfaat lari adalah menurunkan berat badan, menjaga kesehatan lutut, menghindari osteoporosis, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, dan membetulkan suasana hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)