FITNESS & HEALTH

Dari 102 Obat, BPOM Rilis 23 Obat Sirop yang Aman Digunakan

Mia Vale
Minggu 23 Oktober 2022 / 21:53
Jakarta: Beberapa minggu belakangan ini, masyarakat, utamanya para orang tua yang memiliki anak balita tentu dibuat bingung dan takut. Pasalnya ada kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang terdapat di dalam obat batuk atau penurun panas anak yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut pada ratusan anak di Indonesia. Dan alhasil 102 obat dilarang untuk dijual dan diberikan/diresepkan untuk anak-anak.

Seperti kita ketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) diduga berasal dari empat bahan pelarut tambahan bagi obat sirop anak yang diduga dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut.

Namun, Kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, dalam konferensi pers, menyatakan bahwa empat bahan tambahan dalam obat sirup anak bukan bahan berbahaya. Keempat bahan tersebut meliputi Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol.

"Keempat bahan ini bukan merupakan bahan berbahaya atau dilarang digunakan dalam sirop obat. Asalkan sesuai standar, ambang batas atau tolerable daily intake ditetapkan untuk EG dan DEG sebesar 0,5 per Mg per berat badan per hari," tandas Penny.

Masih ditururkan oleh Penny, selama ada di batas minimal, EG dan DEG bisa ditolerir oleh badan kita. Sehingga dianggap aman. Hanya saja memang, harus sesuai cara penggunaan obat, dosis, dan lamanya penggunaan obat tersebut. Dengan kata lain penggunaan obat itu harus benar-benar sesuai takaran yang telah diresepkan dari dokter. 


(Terdapat 23 produk obat yang tidak mengandung keempat pelarut. Foto: Dok. Instagram dr. Adam Prabata/@adamprabata)
 

Obat yang aman digunakan


Sebelumnya pemerintah telah mempublikasikan obat yang untuk sementara ini tidak boleh digunakan. Dan sampai saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memaparkan hasil tindak lanjut dari temuan Kementerian Kesehatan terhadap 102 obat pada sejumlah rumah pasien gagal ginjal akut misterius.

"Kemudian dari 102 obat, ada 23 produk obat yang tidak mengandung keempat pelarut tersebut, yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan atau gliserin/gliserol sehingga aman digunakan," jelas Penny dalam konferensi pers, Minggu (23/10).

Nah, berikut ke-23 obat yang aman digunakan:

1. Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
2. Amoxan (Sanbe farma)
3. Amoxicilin (Mersifarma TM)
4. Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
5. Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
6. Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
7. Cefspan syrup (Kalbe Farma)
8. Cetirizin (Novapharin)
9. Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
10. Domperidon Sirup (Afi Farma)
11. Etamox syrup (Errita Pharma)
12. Interzinc (Interbat)
13. Nytex (Pharos)
14. Omemox (Mutiara Mukti Farma)
15. Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
16. Vestein (Erdostein) (Kalbe)
17. Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
18. Zinc Syrup (Afi Farma)
19. Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
20. Zibramax (Guardian Pharmatama)
21. Renalyte (Pratapa Nirmala)
22. Amoksisilin
23. Eritromisin


(Ada tujuh obat yang aman digunakan selama sesuai dengan aturan pakai. Foto: Dok. Instagram dr. Adam Prabata/@adamprabata)

Sementara itu, Penny juga menambahkan dari 23 obat tersebut, ada tujuh obat yang aman digunakan selama sesuai dengan aturan pakai.  Obat-obat tersebut adalah:

1. Ambroxol HCI (Kimia Farma)
2. Anakonidin OBH (Konimex)
3. Cetirizin (Sampharindo Perdana)
4. Paracetamol (Mersifarma TM)
5. Paracetamol (Kimia Farma)
6. Paracetamol Sirup (Afi Farma)
7. Paracetamol Drops (Afi Farma)

Yang harus diingat, apapun sakit si kecil, jangan sesekali langsung memberikan obat yang dijual bebas. Karena ditakutkan takaran dan lamanya pemberian obat, tidak sesuai dengan yang dibutuhkan anak.




Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH