FITNESS & HEALTH
Yuk Kenali 4 Penyebab Diare yang Umum Terjadi
Mia Vale
Selasa 05 Agustus 2025 / 08:05
Jakarta: Diare merupakan masalah yang umum dialami. Terkadang, diare merupakan satu-satunya gejala suatu kondisi. Di lain waktu, diare dapat disertai gejala lain, seperti mual, muntah, sakit perut, atau penurunan berat badan. Untungnya, diare bisa berlangsung singkat, tidak lebih dari beberapa hari.
Namun, jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari, biasanya merupakan petunjuk adanya masalah lain — seperti efek samping obat, perubahan pola makan, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau gangguan yang lebih serius. Nah, berikut penyebab terjadinya diare.
Baca juga: Bantu Pemulihan, Sebaiknya Asup 5 Makanan Ini Saat Diare
Virus yang dapat menyebabkan diare antara lain virus Norwalk, juga dikenal sebagai norovirus, adenovirus enterik, astrovirus, sitomegalovirus, dan virus penyebab hepatitis.
Rotavirus mengutip laman Mayo Clinic, merupakan penyebab umum diare mendadak pada anak-anak. Penyebab akibat infeksi virus merupakan penyebab diare yang paling sering terjadi. Diare akibat infeksi virus biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu 2–3 hari.
.jpg)
(Diare yang berlangsung lama juga bisa menjadi gejala dari penyakit radang usus. Penyakit ini dapat menyebabkan luka di dinding usus, sehingga fungsi pencernaan terganggu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Selain virus, infeksi bakteri dan parasit juga bisa menjadi penyebab diare. Jenis kuman yang sering menyebabkan diare adalah E. coli, Salmonella, dan Shigella.
Sementara itu, parasit yang dapat menyebabkan diare meliputi parasit jenis Giardia lamblia dan Cryptosporidium. Diare karena infeksi bakteri dan parasit biasanya berlangsung selama tiga hari atau lebih dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.
Alergi makanan merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu. Salah satu gejala dari alergi makanan menurut Alodokter adalah diare. Sedangkan gejala lainnya dapat berupa gatal-gatal, kulit kemerahan, dan sesak napas.
Orang yang baru menjalani operasi pada saluran cerna, seperti operasi pada kantung empedu, pankreas, atau usus juga berisiko mengalami diare. Hal ini karena saluran cerna belum pulih sempurna sehingga fungsi pencernaannya belum dapat berjalan dengan normal.
Pada anak-anak, terutama anak kecil, diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. Hubungi dokter jika diare si kecil tidak membaik dalam 24 jam atau jika anak:
Baca juga: Bantu Pemulihan, Sebaiknya Asup 5 Makanan Ini Saat Diare
Nah, saat mengalami diare, cobalah untuk minum air putih lebih banyak dan minuman rehidrasi untuk mencegah dehidrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun, jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari, biasanya merupakan petunjuk adanya masalah lain — seperti efek samping obat, perubahan pola makan, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau gangguan yang lebih serius. Nah, berikut penyebab terjadinya diare.
Baca juga: Bantu Pemulihan, Sebaiknya Asup 5 Makanan Ini Saat Diare
1. Virus
Virus yang dapat menyebabkan diare antara lain virus Norwalk, juga dikenal sebagai norovirus, adenovirus enterik, astrovirus, sitomegalovirus, dan virus penyebab hepatitis.
Rotavirus mengutip laman Mayo Clinic, merupakan penyebab umum diare mendadak pada anak-anak. Penyebab akibat infeksi virus merupakan penyebab diare yang paling sering terjadi. Diare akibat infeksi virus biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu 2–3 hari.
2. Infeksi bakteri
.jpg)
(Diare yang berlangsung lama juga bisa menjadi gejala dari penyakit radang usus. Penyakit ini dapat menyebabkan luka di dinding usus, sehingga fungsi pencernaan terganggu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Selain virus, infeksi bakteri dan parasit juga bisa menjadi penyebab diare. Jenis kuman yang sering menyebabkan diare adalah E. coli, Salmonella, dan Shigella.
Sementara itu, parasit yang dapat menyebabkan diare meliputi parasit jenis Giardia lamblia dan Cryptosporidium. Diare karena infeksi bakteri dan parasit biasanya berlangsung selama tiga hari atau lebih dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.
3. Alergi makanan
Alergi makanan merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu. Salah satu gejala dari alergi makanan menurut Alodokter adalah diare. Sedangkan gejala lainnya dapat berupa gatal-gatal, kulit kemerahan, dan sesak napas.
4. Efek pascaoperasi
Orang yang baru menjalani operasi pada saluran cerna, seperti operasi pada kantung empedu, pankreas, atau usus juga berisiko mengalami diare. Hal ini karena saluran cerna belum pulih sempurna sehingga fungsi pencernaannya belum dapat berjalan dengan normal.
Kapan harus ke dokter
Pada anak-anak, terutama anak kecil, diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. Hubungi dokter jika diare si kecil tidak membaik dalam 24 jam atau jika anak:
- - Mengalami dehidrasi
- - Demam di atas 38 derajat Celsius
- - Feses berdarah atau hitam
Namun, jika untuk orang deasa, temui dokter jika:
- - Diare tidak membaik atau berhenti setelah 2 hari
- - Mengalami dehidrasi
- - Mengalami nyeri perut atau dubur yang hebat
- - Feses berdarah atau hitam
- - Demam di atas 38 derajat Celsius
Baca juga: Bantu Pemulihan, Sebaiknya Asup 5 Makanan Ini Saat Diare
Nah, saat mengalami diare, cobalah untuk minum air putih lebih banyak dan minuman rehidrasi untuk mencegah dehidrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)