FITNESS & HEALTH
Hal yang Kamu Perlu Ketahui tentang Long Covid-19 pada Anak
Kumara Anggita
Kamis 29 Juli 2021 / 07:12
Jakarta: Tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun juga rentan terhadap covid-19. Varian delta adalah salah satu penyebabnya.
Data dari tim Gugus Tugas covid-19 menunjukkan bahwa, jumlah anak yang positif Covid-19 hingga 13 Juli 2021 sekitar 328 ribu anak berusia 0 – 18 tahun (12,8% dari total kasus terkonfirmasi covid-19). Adapun data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat setidaknya 1 dari 8 kasus covid-19 terjadi pada anak.
Setelah sembuh, anak pun bisa mengalami long covid. Hal ini menggambarkan gejala yang tetap ada sampai lebih 4 minggu sejak awal gejala covid. Istilah lainnya adalah post viral fatigue syndrome.
“(Ini adalah) kelelahan pasca covid-19 atau fatigue merupakan manifestasi paling sering yang masih dirasakan penyintas covid-19. Menurut studi Shendy (2021), sekitar 64,2 persen penyintas mengalami kelelahan setelah satu bulan sejak gejala pertama covid muncul,” papar dr. Samuel Pola Karta Sembiring dalam instagram @doktersam.
Baca juga: Apa Saja Kriteria Pasien Covid-19 Sudah Sembuh?
Kondisi ini juga terjadi pada beberapa penyakit lain. Seperti penyintas SARS dan penyintas MERS dulunya juga merasakan lelah setelah sembuh.
Hingga saat ini, dr. Sam mengatakan bahwa penyebab rasa lelah ini belum jelas. Namun diduga karena respons peradangan terhadap kerusakan yang ditimbulkan virus. Efek peradangan ini masih dirasakan mesk virus sudah tidak ada.
Faktor kesehatan mental seperti stres maupun cemas juga dapat berkontribusi. Dan menariknya, dr. Sam menambahkan bahwa keluhan ini tidak hanya dirasakan oleh penyintas covid berat tetapi juga dikelihkan oleh mereka yang memiliki gejala ringan.
Dikutip dari Halodoc, ada beberapa gejala yang sering muncul pada anak antara lain:
- Kelelahan terus-menerus.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Napas yang menjadi lebih pendek
- Batuk
- Nyeri otot
- Perubahan suasana hati
- Mual
- Masalah pencernaan
- Pusing
- Ruam
- Depresi
- Demam
Dokter sam melanjutkan bahwa kamu bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti makan bernutrisi, mengajak anak berolahraga, dan mengelola cemas, stress, dan mood anak. Tentunya kamu juga boleh berkonsultasi dengan dokter.
"Fatigue pasca covid butuh penanganan dokter dari berbagai disiplin. Terutama dokter spesialis fisik dan rehabilitasi medik. Jika masih mengalami stres pasca covid-19, berkonsultasilah dengan psikiater. Ini juga membantu pemulihan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Data dari tim Gugus Tugas covid-19 menunjukkan bahwa, jumlah anak yang positif Covid-19 hingga 13 Juli 2021 sekitar 328 ribu anak berusia 0 – 18 tahun (12,8% dari total kasus terkonfirmasi covid-19). Adapun data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat setidaknya 1 dari 8 kasus covid-19 terjadi pada anak.
Setelah sembuh, anak pun bisa mengalami long covid. Hal ini menggambarkan gejala yang tetap ada sampai lebih 4 minggu sejak awal gejala covid. Istilah lainnya adalah post viral fatigue syndrome.
“(Ini adalah) kelelahan pasca covid-19 atau fatigue merupakan manifestasi paling sering yang masih dirasakan penyintas covid-19. Menurut studi Shendy (2021), sekitar 64,2 persen penyintas mengalami kelelahan setelah satu bulan sejak gejala pertama covid muncul,” papar dr. Samuel Pola Karta Sembiring dalam instagram @doktersam.
Baca juga: Apa Saja Kriteria Pasien Covid-19 Sudah Sembuh?
Kondisi ini juga terjadi pada beberapa penyakit lain. Seperti penyintas SARS dan penyintas MERS dulunya juga merasakan lelah setelah sembuh.
Hingga saat ini, dr. Sam mengatakan bahwa penyebab rasa lelah ini belum jelas. Namun diduga karena respons peradangan terhadap kerusakan yang ditimbulkan virus. Efek peradangan ini masih dirasakan mesk virus sudah tidak ada.
Faktor kesehatan mental seperti stres maupun cemas juga dapat berkontribusi. Dan menariknya, dr. Sam menambahkan bahwa keluhan ini tidak hanya dirasakan oleh penyintas covid berat tetapi juga dikelihkan oleh mereka yang memiliki gejala ringan.
Dikutip dari Halodoc, ada beberapa gejala yang sering muncul pada anak antara lain:
- Kelelahan terus-menerus.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Napas yang menjadi lebih pendek
- Batuk
- Nyeri otot
- Perubahan suasana hati
- Mual
- Masalah pencernaan
- Pusing
- Ruam
- Depresi
- Demam
Penanganan long covid-19
Dokter sam melanjutkan bahwa kamu bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti makan bernutrisi, mengajak anak berolahraga, dan mengelola cemas, stress, dan mood anak. Tentunya kamu juga boleh berkonsultasi dengan dokter.
"Fatigue pasca covid butuh penanganan dokter dari berbagai disiplin. Terutama dokter spesialis fisik dan rehabilitasi medik. Jika masih mengalami stres pasca covid-19, berkonsultasilah dengan psikiater. Ini juga membantu pemulihan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)