FITNESS & HEALTH

Kemenkes Imbau Pemberian Vaksin BCG untuk Anak demi Tekan Angka TB

Aulia Putriningtias
Kamis 06 Juni 2024 / 11:11
Jakarta: Penyakit TB atau Tuberkulosis tercatat masih tinggi angkanya di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar anak-anak dapat diberikan vaksin BCG untuk cegah TB.

TB atau tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan tulang belakang.

Namun, infeksi TB paling sering menyerang paru-paru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TB berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikan. Pun, di Indonesia juga tercatat angka yang serius.

Indonesia merupakan negara dengan estimasi kasus tertinggi kedua di dunia setelah India. Berdasarkan Global TB Report 2023, estimasi kasus baru TB meningkat menjadi 1.060. Angka kematian sendiri mencapai 134 ribu per tahun di Indonesia.

Baca juga: 7 Pendekatan Kemenkes Terkait Deteksi Dini dan Perluas Layanan Tuberkulosis

Sejalan dengan hal tersebut, dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA selaku Ketua Tim Kerja Tuberkulosis (TBC) Kemenkes RI mengimbau agar anak-anak dapat diberikan vaksin wajib BGC. Imunisasi BCG adalah vaksin yang bisa mencegah TB.

Vaksin BCG terbuat dari strain bakteri Mycobacterium bovis, yaitu bakteri penyebab tuberkulosis. Bakteri sudah dilemahkan, sehingga bisa memicu respons kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi.

"BCG ini memang masuk ke dalam imunisasi dasar. Jadi wajib dilakukan imunisasi dasar itu," ungkap dr. Tiffany dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara daring, Rabu, 5 Juni 2024.

Imunisasi ini perlu diberikan oleh bayi sebelum menginjak usia tiga bulan. Pun, vaksinasi ini juga perlu diberikan bagi anak-anak maupun dewasa yang tinggal di wilayah dengan tingkat TB yang tinggi.

Namun, jika pernah mengidap TB sebelumnya, tidak diizinkan untuk menerima imunisasi BCG. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang sudah pernah mengidap TB berisiko mengalami reaksi yang merugikan terhadap vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH