FITNESS & HEALTH
Penyakit Jantung: Pengertian, Jenis, Tanda, dan Cara Mencegahnya
Yatin Suleha
Senin 24 Februari 2025 / 18:44
Jakarta: Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data WHO, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Di Indonesia, data dari Institute for Health Metrics and Evaluation pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular bertanggung jawab atas 651.481 kematian per tahun, termasuk stroke dan penyakit jantung koroner?.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data Riskesdas pada 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5 persen.
Sedangkan prevalensi penyakit jantung koroner sebesar 0,5 persen pada 2013. Berdasarkan Global Status Report on NCD 2019 (IHME), sebanyak 17,8 juta kematian, atau 1 dari 3 kematian di dunia setiap tahun, disebabkan oleh penyakit jantung.
Penyakit jantung merupakan kondisi ketika jantung mengalami gangguan pada fungsi dan strukturnya. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peradangan pada pembuluh darah jantung atau sumbatan pembuluh darah.
Ada beberapa jenis penyakit jantung yang umum terjadi, antara lain:
Jenis penyakit jantung paling umum yang ditandai dengan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
(1).jpg)
(Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. PJB terjadi karena kegagalan proses pembentukan organ jantung saat janin berkembang dalam kandungan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung sejak lahir.
Infeksi pada lapisan dalam jantung (endokardium).
Kondisi ketika detak jantung tidak teratur atau abnormal.
Baca juga: 1 dari 3 Penduduk RI Idap Hipertensi, Silent Killer yang Mengancam Nyawa
Beberapa tanda yang menunjukkan adanya gangguan pada jantung, antara lain:
- Nyeri dada: Rasa nyeri, sesak, atau tertekan pada dada yang menjalar ke leher, rahang, punggung, atau lengan.
- Detak jantung tidak teratur: Jantung berdebar kencang, berdetak terlalu lambat, atau terasa tidak beraturan.
- Mudah berkeringat: Berkeringat berlebihan tanpa alasan yang jelas, terutama saat beraktivitas ringan.
- Sulit bernapas: Merasa sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
- Mudah lelah: Cepat merasa lelah dan tidak bertenaga, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.
- Kaki bengkak: Pembengkakan pada kaki, terutama di bagian pergelangan kaki dan betis.
Menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya:
1. Konsumsi makanan sehat untuk jantung: Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan yang kaya akan serat, antioksidan, dan asam lemak Omega-3. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan natrium.
2. Rutin berolahraga: Lakukan olahraga secara teratur minimal 150 menit setiap minggu. Pilih olahraga yang Anda sukai dan dapat dilakukan secara konsisten.
3. Hindari merokok: Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Berhenti merokok dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
4. Kelola stres dengan baik: Stres dapat memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi.
5. Pantau tekanan darah dan kolesterol: Periksa tekanan darah dan kadar kolesterol secara teratur. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan mengikuti cara-cara pencegahan di atas, kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan hidup lebih sehat dan bahagia.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Di Indonesia, data dari Institute for Health Metrics and Evaluation pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular bertanggung jawab atas 651.481 kematian per tahun, termasuk stroke dan penyakit jantung koroner?.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data Riskesdas pada 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5 persen.
Sedangkan prevalensi penyakit jantung koroner sebesar 0,5 persen pada 2013. Berdasarkan Global Status Report on NCD 2019 (IHME), sebanyak 17,8 juta kematian, atau 1 dari 3 kematian di dunia setiap tahun, disebabkan oleh penyakit jantung.
Apa itu penyakit jantung?
Penyakit jantung merupakan kondisi ketika jantung mengalami gangguan pada fungsi dan strukturnya. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peradangan pada pembuluh darah jantung atau sumbatan pembuluh darah.
Ada beberapa jenis penyakit jantung yang umum terjadi, antara lain:
1. Penyakit jantung koroner
Jenis penyakit jantung paling umum yang ditandai dengan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
2. Penyakit jantung bawaan
(1).jpg)
(Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. PJB terjadi karena kegagalan proses pembentukan organ jantung saat janin berkembang dalam kandungan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung sejak lahir.
3. Endokarditis
Infeksi pada lapisan dalam jantung (endokardium).
4. Aritmia
Kondisi ketika detak jantung tidak teratur atau abnormal.
Baca juga: 1 dari 3 Penduduk RI Idap Hipertensi, Silent Killer yang Mengancam Nyawa
Tanda-tanda penyakit jantung
Beberapa tanda yang menunjukkan adanya gangguan pada jantung, antara lain:
- Nyeri dada: Rasa nyeri, sesak, atau tertekan pada dada yang menjalar ke leher, rahang, punggung, atau lengan.
- Detak jantung tidak teratur: Jantung berdebar kencang, berdetak terlalu lambat, atau terasa tidak beraturan.
- Mudah berkeringat: Berkeringat berlebihan tanpa alasan yang jelas, terutama saat beraktivitas ringan.
- Sulit bernapas: Merasa sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
- Mudah lelah: Cepat merasa lelah dan tidak bertenaga, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.
- Kaki bengkak: Pembengkakan pada kaki, terutama di bagian pergelangan kaki dan betis.
Cara mencegah penyakit jantung
Menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya:
1. Konsumsi makanan sehat untuk jantung: Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan yang kaya akan serat, antioksidan, dan asam lemak Omega-3. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan natrium.
2. Rutin berolahraga: Lakukan olahraga secara teratur minimal 150 menit setiap minggu. Pilih olahraga yang Anda sukai dan dapat dilakukan secara konsisten.
3. Hindari merokok: Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Berhenti merokok dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
4. Kelola stres dengan baik: Stres dapat memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi.
5. Pantau tekanan darah dan kolesterol: Periksa tekanan darah dan kadar kolesterol secara teratur. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan mengikuti cara-cara pencegahan di atas, kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan hidup lebih sehat dan bahagia.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)