FITNESS & HEALTH

Berbagai Mutasi Covid-19 Ditemukan, Apakah Vaksin yang Ada Masih Efektif?

Raka Lestari
Sabtu 17 April 2021 / 06:54
Jakarta: Berbagai mutasi covid-19 saat ini ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Terbaru adalah mengenai adanya kasus mutasi covid-19 yang bernama E484K attau Eek yang juga sudah sampai di Indonesia.

Memang saat ini vaksin covid-19 sudah mulai dilakuka. Hal ini tentu membuat masyarakat mungkin khawatir apakah vaksin yang ada efektif untuk melawan mutasi covid-19 yang ada saat ini.

“Tentunya itu sangat beralasan karena kita punya pengalaman dengan virus influenza. Virus influenza itu memang dikenal memiliki kemampuan untuk bermtuasi, berganti baju bahkan,” ujar Prof. Dr. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dalam acara Webinar yang dilakukan oleh Swiss German University “Seputar Vaksinasi Covid-19: Kenali Jenis dan Efek Sampingnya”.

Mengenai hal tersebut, Prof. Amin menjelaskan bahwa WHO akan menetapkan setiap 2 atau 3 tahun sekali meninjau kembali vaksin influenza, apakah masih bisa dipakai ataukah harus disesuaikan.

"Jadi itu tergantung dari circulating virus. Untuk virus SARS-CoV-2  ini belum ada arahan ke sana,” ujar Prof. Amin.

Saat ini vaksin yang ada itu masih bisa dipakai. Tapi sekali lagi, kita harus memantau terus apakah si virus ini memang mutasinya nanti apakah secepat virus influenza.

"Harus dipantau karena di negara lain, diamati sudah terjadi penurunan efikasi tapi tetap masih diatas 50 persen sehingga masih bisa dipakai,” tutur Prof. Amin.

Selain hal tersebut, Prof. Amin juga mengatakan agar sedapat mungkin proses vaksinasi ini diselesaikan sesegera mungkin.

“Artinya pencapaian herd immunity itu kalau bisa, dicapai sesingkat mungkin supaya tidak keduluan mutasi-mutasi tadi. Kenapa demikian? Karena mutasi itu terjadi kalau si virus bisa menginfeksi orang lain,” tambahnya.

Jadi setiap kali dia menginfeksi seseorang, dia punya kesempatan untuk bermutasi. Semakin banyak orang yang terinfeksi, semakin banyak kesempatan dia untuk bermutasi.

"Oleh karena itu kita harus berupaya agar sesedikit mungkin orang yang terinfeksi. Oleh karena itu vaksinasi diupayakan secepat mungkin sehingga kesempatan si virus untuk bereplikasi dan bermutasi itu menjadi semakin rendah,” tutup Prof. Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH