Jakarta: Ketika mendengar bayi batuk, orang tua pasti merasa khawatir. Apalagi jika itu terjadi terus-menerus, sering kali sulit bagi kamu untuk menentukan penyebab batuk dan seberapa serius kondisinya.
Sebelum terlalu khawatir, lebih baik kamu mengurai jenis batuk dan ketahui apa penyebabnya. Ingatlah tidak semua batuk menjadi pertanda penyakit parah.
Menurut Howard Balbi, M.D., direktur penyakit menular anak di Nassau County Medical Center di East Meadow, New York, Batuk merupakan cara tubuh seseorang menangkal penyakit.
"Batuk berfungsi sebagai metode yang digunakan tubuh untuk menjaga saluran udara tetap jernih, membersihkan tenggorokan berdahak, tetesan postnasal (lendir hidung yang menetes ke bagian belakang tenggorokan), atau sepotong makanan yang bersarang," tambah Balbi.
Ada dua jenis batuk yang paling familiar, batuk kering dan batuk basah.
1. Batuk kering
Batuk kering bayi terjadi ketika bayi menderita pilek atau alergi. Batuk kering membantu membersihkan tetesan postnasal atau iritasi dari sakit tenggorokan.
2. Batuk basah
Sedangkan, batuk basah bayi merupakan hasil dari penyakit pernapasan yang menyertai infeksi bakteri. Batuk basah menyebabkan dahak atau lendir (yang mengandung sel darah putih untuk membantu melawan kuman) terbentuk di saluran udara bayi.
"Anak-anak yang lebih muda dari empat bulan tidak banyak batuk, jadi jika anak kamu mengalaminya, ini hal serius," kata Catherine Dundon, M.D., profesor klinis pediatri di Vanderbilt University Medical School dan seorang dokter anak di Goodlettsville, Tennessee.
Jika bayi yang baru lahir sering batuk di musim dingin, itu bisa menjadi virus pernapasan sinkronisasi (RSV), sebuah infeksi virus yang berbahaya untuk bayi.
Namun demikian, begitu anak kamu berusia lebih dari satu tahun, batuknya tidak terlalu mengkhawatirkan, dan sering kali itu hanya menandakan pilek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)