KULINER
Bahan Ini yang Bikin Seblak Berbahaya jika Dikonsumsi Terus-menerus
Aulia Putriningtias
Rabu 10 September 2025 / 16:10
Jakarta: Viral seorang perempuan di Bandung, Jawa Barat, mengalami peradangan pada lambung akibat mengonsumsi seblak setiap hari. Apa sebenarnya yang membuat seblak berbahaya jika dikonsumsi terus?
Seblak sendiri merupakan makanan khas Sunda yang terkenal dengan cita rasa pedasnya dan diisi oleh berbagai topping, mulai dari sayur-sayuran, baso ikan, sosis, hingga yang utama adalah kerupuk.
Meskipun diganderungi oleh banyak penikmat kuliner, seblak sebenarnya tidak baik jika dikonsumsi terus menerus. Apalagi jika makanan ini menjadi makanan pokok sehari-hari, menggantikan nasi.
Baca juga: JF3 Food Festival 2025 Suguhkan Citarasa Nusantara Selama 45 Hari di La Piazza
Dengan apa yang terdapat di dalam seblak, membuat makanan ini memiliki kadar gizi yang rendah. Hal ini dikarenakan komponen utama dalam makanan ini sebenarnya adalah kerupuk.
Menurut ahli gizi Dr. Tan Shot Yen, kerupuk memiliki kadar gizi yang rendah, tetapi tinggi garam. Sebanyak tiga buah kerupuk putih kalengan mengandung 476 kalori (kkal), lebih banyak dari sepotong cheese cake (319 kkal) dan cheese burger (380 kkal).
Belum lagi, adanya karbohidrat olahan seperti mie. Kandungan serat di dalamnya seperti sayur-sayuran cenderung lebih sedikit dibandingkan topping baso-basoan lain, seperti baso ikan, sosis, dan makanan olahan berproses lainnya.
Rasa cita pedas dalam seblak memang tak bisa ketinggalan. Cabai ditambah kencur memang merupakan kombinasi pas untuk makanan ini. Namun, bayangkan jika dikonsumsi secara berlebihan? Tentunya tubuh akan memberikan sinyal tak baik!
Konsumsi kencur berlebihan menyebabkan efek samping seperti tubuh lemas, nafsu makan berkurang, diare, atau peningkatan asam lambung. Ini terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit gastrointestinal atau sedang hamil.
Sementara itu, terlalu banyak makan pedas dapat menyebabkan diare, nyeri perut, mual, asam lambung naik (GERD), hingga peradangan lambung (mag). Iritasi usus, insomnia karena kembung di malam hari, sakit kepala, hingga gangguan sensitivitas lidah juga bisa terjadi.
Tak sampai sana, penggunaan garam dan penyedap rasa pada seblak cukup berlebihan, loh! Hal ini untuk menciptakan rasa gurih yang sedap pada makanan ini. Mengonsumsi garam berlebihan tentunya berbahaya bagi tubuh.
Dari hal-hal di atas, kita bisa simpulkan bahwa mengonsumsi seblak itu sendiri memiliki banyak pantangan untuk tubuh. Inilah yang masih banyak orang tidak menyadari betapa bahayanya mengonsumsi seblak berlebihan.
Mengonsumsi seblak berlebihan akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Mulai dari peradangan lambung, tukak lambung, GERD, tingginya kolesterol, hipertensi, hingga gangguan ginjal.
Jawabannya adalah, tidak juga, Sobat Medcom. Kamu tetap bisa mengonsumsi makanan khas Sunda ini, asalkan tidak berlebihan, ya! Cukup satu minggu sekali saja, jika kamu sangat doyan dengan seblak.
Selain itu, jangan pernah mengonsumsi seblak sebagai pengganti makanan utama, seberapa pun kamu menyukainya. Makanan ini minim akan nutrisi, yang akan membuat tubuhmu sakit karena membutuhkan berbagai nutrisi yang harusnya didapatkan dari nasi, sayur-sayuran, protein, hingga buah.
Kemudian, kamu bisa menambahkan protein di dalam seblak ketika mengonsumsinya. Bisa masukkan udang non-olahan, telur, atau daging protein yang kamu sukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Seblak sendiri merupakan makanan khas Sunda yang terkenal dengan cita rasa pedasnya dan diisi oleh berbagai topping, mulai dari sayur-sayuran, baso ikan, sosis, hingga yang utama adalah kerupuk.
Meskipun diganderungi oleh banyak penikmat kuliner, seblak sebenarnya tidak baik jika dikonsumsi terus menerus. Apalagi jika makanan ini menjadi makanan pokok sehari-hari, menggantikan nasi.
Baca juga: JF3 Food Festival 2025 Suguhkan Citarasa Nusantara Selama 45 Hari di La Piazza
Apa bahan yang berbahaya dari seblak?
Dengan apa yang terdapat di dalam seblak, membuat makanan ini memiliki kadar gizi yang rendah. Hal ini dikarenakan komponen utama dalam makanan ini sebenarnya adalah kerupuk.
Menurut ahli gizi Dr. Tan Shot Yen, kerupuk memiliki kadar gizi yang rendah, tetapi tinggi garam. Sebanyak tiga buah kerupuk putih kalengan mengandung 476 kalori (kkal), lebih banyak dari sepotong cheese cake (319 kkal) dan cheese burger (380 kkal).
Belum lagi, adanya karbohidrat olahan seperti mie. Kandungan serat di dalamnya seperti sayur-sayuran cenderung lebih sedikit dibandingkan topping baso-basoan lain, seperti baso ikan, sosis, dan makanan olahan berproses lainnya.
Rasa cita pedas dalam seblak memang tak bisa ketinggalan. Cabai ditambah kencur memang merupakan kombinasi pas untuk makanan ini. Namun, bayangkan jika dikonsumsi secara berlebihan? Tentunya tubuh akan memberikan sinyal tak baik!
Konsumsi kencur berlebihan menyebabkan efek samping seperti tubuh lemas, nafsu makan berkurang, diare, atau peningkatan asam lambung. Ini terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit gastrointestinal atau sedang hamil.
Sementara itu, terlalu banyak makan pedas dapat menyebabkan diare, nyeri perut, mual, asam lambung naik (GERD), hingga peradangan lambung (mag). Iritasi usus, insomnia karena kembung di malam hari, sakit kepala, hingga gangguan sensitivitas lidah juga bisa terjadi.
Tak sampai sana, penggunaan garam dan penyedap rasa pada seblak cukup berlebihan, loh! Hal ini untuk menciptakan rasa gurih yang sedap pada makanan ini. Mengonsumsi garam berlebihan tentunya berbahaya bagi tubuh.
Dari hal-hal di atas, kita bisa simpulkan bahwa mengonsumsi seblak itu sendiri memiliki banyak pantangan untuk tubuh. Inilah yang masih banyak orang tidak menyadari betapa bahayanya mengonsumsi seblak berlebihan.
Mengonsumsi seblak berlebihan akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Mulai dari peradangan lambung, tukak lambung, GERD, tingginya kolesterol, hipertensi, hingga gangguan ginjal.
Apakah seblak tidak boleh dikonsumsi sama sekali?
Jawabannya adalah, tidak juga, Sobat Medcom. Kamu tetap bisa mengonsumsi makanan khas Sunda ini, asalkan tidak berlebihan, ya! Cukup satu minggu sekali saja, jika kamu sangat doyan dengan seblak.
Selain itu, jangan pernah mengonsumsi seblak sebagai pengganti makanan utama, seberapa pun kamu menyukainya. Makanan ini minim akan nutrisi, yang akan membuat tubuhmu sakit karena membutuhkan berbagai nutrisi yang harusnya didapatkan dari nasi, sayur-sayuran, protein, hingga buah.
Kemudian, kamu bisa menambahkan protein di dalam seblak ketika mengonsumsinya. Bisa masukkan udang non-olahan, telur, atau daging protein yang kamu sukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)