FITNESS & HEALTH

Penting! Ini Penerapan Basic Life Support saat Pertolongan Pertama Henti Jantung

Aulia Putriningtias
Jumat 04 Oktober 2024 / 17:22
Jakarta: Henti jantung mendadak dapat terjadi di mana dan kapan saja. Masyarakat sebaiknya mempelajari penerapan bantuan hidup dasar untuk pertolongan pertama henti jantung.

Henti jantung mendadak (sudden cardiact arrest) merupakan kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak sehingga gagal memompa jantung ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun tanpa peringatan.

Ketika seseorang mengalami henti jantung, otak akan mengalami kerusakan permanen dalam waktu singkat, yakni 3-6 menit. Jadi, penting untuk segera melakukan pertolongan pertama demi keselamatan nyawa.

"Itu sebabnya korban harus segera ditolong dengan melakukan bantuan hidup dasar dalam 4 menit pertama agar aliran darah berjalan normal kembali," ungkap dr. A. Sari Sri Mumpuni, Sp.JP dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.

Baca juga: Ternyata Wanita Lebih Rentan Terkena Henti Jantung, ini Alasannya

BLS atau Basic Life Support dapat diberikan pada seseorang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Hal ini bisa dikarenakan keadaan-keadaan seperti serangan jantung, tenggelam, tersengat arus listrik, keracunan, kecelakaan dan lain sebagainya.

"Oleh karena itu, BLS menjadi salah satu hal yang perlu dipelajari oleh siapa saja, termasuk orang awam, agar dapat menyelamatkan nyawa seseorang," jelasnya.
 

Bagaimana cara melakukan BLS?


Masyarakat sebaiknya mulai mempelajari BLS dikarenakan ini sangat penting dan membantu orang. Menurut Panduan American Heart Association tahun 2020, begini cara melakukan BLS:
 

1. Pastikan keseluruhan aman


Pastikan bahwa diri kamu, pasien, dan lingkungan sekitar aman untuk melakukan BLS. Hindari kawasan-kawasan berbahaya yang dapat mengganggu BLS.
 

2. Cek respons pasien


Sebaiknya melakukan cek respons sebelum melakukan BLS. Jika pasien tidak merespon, bernapas terengah-engah atau bahkan tidak bernapas, pasien diasumsikan mengalami henti jantung.


Pastikan ketika kamu melakukan BLS, lingkungan sekitar aman. Dok. Aulia/Medcom
 

3. Panggil bantuan


Panggil bantuan kepada orang-orang sekitar, mulai dari menelpon ambulan. Sebaiknya meminta pertolongan, karena kamu harus melakukan BLS segera.
 

4. Lakukan kompresi dada


Posisikan diri di sebelah kanan pasien. Pastikan pasien berada di tempat yang memiliki permukaan yang rata ketika akan melakukan kompresi dada.

Berikan kompresi dengan frekuensi 100-120 kali per menit kedalaman 5-6 cm dengan kuat dan cepat. Hentikan kompresi dada jika pasien sudah merespon atau jika tenaga kesehatan sudah tiba.
 

5. Posisikan pasien untuk mempertahankan jalan napas


Pastikan pasien tetap dalam posisi yang dapat mempertahankan jalan napas. Jangan sembarangan menyentuh pasien.

"Tahapan BLS di atas khusus untuk orang dewasa. BLS untuk ibu hamil dan bayi atau anak-anak mempunyai teknik tersendiri yang berbeda," imbuhnya.

Tahapan BLS tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi sangat diperlukan masyarakat untuk belajar. Ini digunakan pada masa-masa genting yang dapat terjadi kapan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH