FITNESS & HEALTH

Pemasangan Ring Jantung, Ini Kriteria dan Manfaatnya

Aulia Putriningtias
Kamis 20 Juni 2024 / 11:14
Jakarta: Pemasangan ring atau stent di jantung diperlukan bagi pasien penyakit jantung koroner. Namun, tak semua pasien memerlukannya; hanya beberapa kriteria yang masuk, menurut dokter.

Menurut dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Pondok Indah penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat adanya plak aterosklerosis yang menumpuk, dan tumbuh secara bertahap di dalam dinding arteri. Ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Pada kondisi tertentu, plak dapat pecah dan memicu pembentukan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah sepenuhnya. Ini berdampak pada terganggu aliran darah normal dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Penanganan penyumbatan pun tergantung pada tingkat keparahan sumbatan dan lokasi sumbatan. Menurut dr. Yahya, pemasangan ring jantung dapat menjadi solusi efektif, dengan catatan ketika pengobatan tidak ampuh.

Baca juga: Begini Cara Stres Memicu Gangguan Irama Jantung

"Tidak setiap penyakit jantung koroner perlu pemasangan stent. Pada penderita yang stabil mungkin hanya diberi obat-obatan," ungkap dr. Yahya dalam diskusi media di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.

Pemasangan ring jantung berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen dengan cara memperbesar rongga pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Namun, pasien penyakit jantung tetap perlu menjaga pola hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan.

Dokter menekankan untuk pentingnya pola hidup sehat. Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) umumnya dialami oleh pria berusia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun. Namun, beberapa faktor risiko seperti diabetes, riwayat jantung, merokok, dan meminum alkohol ini juga berdampak pada terjadinya jantung koroner.

Gejala serangan jantung koroner biasanya berupa nyeri dada seperti ditusuk, terbakar, ditekan, atau diperas, serta sesak napas dan napas berat yang bisa menjalar ke perut, lengan, leher, atau rahang, baik saat beristirahat maupun beraktivitas. Tingkat gejala ini bervariasi antara pasien satu dengan lainnya.

"Jika terjadi serangan jantung koroner, segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan prosedur kateterisasi sesegera mungkin," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH