FITNESS & HEALTH
Begini Cara Stres Memicu Gangguan Irama Jantung
A. Firdaus
Sabtu 08 Juni 2024 / 23:17
Jakarta: Aritmia adalah gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Salah satu penyebabnya adalah stres.
Stres bisa memicu gangguan irama jantung menjadi cepat atau aritmia karena hormonal. Hal itu dibenarkan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA.
"Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu datang jantung tambahan," kata dokter yang disapa dr. Gabi ini dalam diskusi kesehatan tentang Aritmia Gangguan Irama Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian.
Baca juga: Nyeri Bagian Tubuh Ini Bisa Pertanda Penyakit Jantung
Menurut dr. Gabi, hormon diproduksi dari dalam tubuh dan akan mengalir ke seluruh tubuh melalui darah dari jantung. Hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung dan mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil dan terasa ada detak tambahan yang tidak wajar.
Selain stres, kata dokter lulusan Universita Indonesia ini, mengonsumsi kafein juga dapat mengakibatkan irama jantung menjadi tidak normal. Sebab dalam kafein terdapat zat simpatomimetik yang memicu tekanan darah menjadi naik.
"Kafein itu membawa agen simpatomimetik, artinya dia memang sebenarnya ditemukan zat untuk memicu saraf simpatis yang memicu tubuh kita tensi tinggi, detak bertambah jadi cepat," kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.
Untuk itu, ia menyarankan agar pasien dengan riwayat darah tinggi dan dengan gangguan irama jantung atau aritmia, sebaiknya menghindari konsumsi kafein terlalu sering. Jika tidak memiliki riwayat masalah aritmia, dr. Gabi menyarankan mengonsumsi kafein secukupnya dan untuk menghilangkan kantuk saja.
Dr. Gabi mengatakan irama jantung yang sehat dan normal adalah 60-100 kali per menit. Jika irama jantung terasa lebih cepat dan ada detak tambahan yang tidak teratur maka kamu disarankan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau memeriksa kelainan hormon pada tubuh.
"Detak jantung sedang istirahat normalnya 60-100 kali per menit, kalau cepat pada saat istirahat harus periksa hormon tiroid, atau lagi diam tapi detak jantung 97 berarti ada sesuatu dengan jantungnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Stres bisa memicu gangguan irama jantung menjadi cepat atau aritmia karena hormonal. Hal itu dibenarkan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA.
"Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu datang jantung tambahan," kata dokter yang disapa dr. Gabi ini dalam diskusi kesehatan tentang Aritmia Gangguan Irama Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian.
Baca juga: Nyeri Bagian Tubuh Ini Bisa Pertanda Penyakit Jantung
Menurut dr. Gabi, hormon diproduksi dari dalam tubuh dan akan mengalir ke seluruh tubuh melalui darah dari jantung. Hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung dan mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil dan terasa ada detak tambahan yang tidak wajar.
Selain stres, kata dokter lulusan Universita Indonesia ini, mengonsumsi kafein juga dapat mengakibatkan irama jantung menjadi tidak normal. Sebab dalam kafein terdapat zat simpatomimetik yang memicu tekanan darah menjadi naik.
"Kafein itu membawa agen simpatomimetik, artinya dia memang sebenarnya ditemukan zat untuk memicu saraf simpatis yang memicu tubuh kita tensi tinggi, detak bertambah jadi cepat," kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.
Untuk itu, ia menyarankan agar pasien dengan riwayat darah tinggi dan dengan gangguan irama jantung atau aritmia, sebaiknya menghindari konsumsi kafein terlalu sering. Jika tidak memiliki riwayat masalah aritmia, dr. Gabi menyarankan mengonsumsi kafein secukupnya dan untuk menghilangkan kantuk saja.
Dr. Gabi mengatakan irama jantung yang sehat dan normal adalah 60-100 kali per menit. Jika irama jantung terasa lebih cepat dan ada detak tambahan yang tidak teratur maka kamu disarankan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau memeriksa kelainan hormon pada tubuh.
"Detak jantung sedang istirahat normalnya 60-100 kali per menit, kalau cepat pada saat istirahat harus periksa hormon tiroid, atau lagi diam tapi detak jantung 97 berarti ada sesuatu dengan jantungnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)