FITNESS & HEALTH
Ini Alasan Kaki Diamputasi karena Diabetes, Sempat Dialami Dorman Borisman
Aulia Putriningtias
Rabu 08 Mei 2024 / 14:44
Jakarta: Kabar duka terdengar dari artis Dorman Borisman yang meninggal dunia kemarin, Selasa, 7 Mei 2024. Aktor ini mengalami diabetes dan sempat menjalani amputasi kaki kanan.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Humas PARFI Evry Joe. Istri dari Dorman Borisman pun mengatakan bahwa sang suami mengalami komplikasi penyakitnya. Akibat dari komplikasi tersebut, hingga sampai kaki kanan diamputasi.
"Kemarin sudah diamputasi, baru dikubur (bekas amputasinya) kemarin. Belum lama ini,” ungkap Sukowati, dikutip dari Kompas, Rabu, 8 Mei 2024.
Baca juga: Riwayat Penyakit Dorman Borisman Sebelum Meninggal Usai Amputasi Kaki
Kerabat Dorman, Eddie Karsito, mengatakan bahwa Dorman memiliki komplikasi penyakit, mulai dari diabetes, stroke, dan juga terindikasi anemia. Selama lima tahun belakangan, Dorman selalu melakukan kontrol ke dokter.
"Abang ini (Dorman) kan pertama stroke, stroke pertama aman, stroke kedua bikin kondisinya kurang membaik lah. Ya rawat berjalan," jelas Eddie.
Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Dilansir dalam Mayo Clinic, komplikasi diabetes dapat berupa kerusakan saraf dan sirkulasi darah yang buruk. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan luka kulit (ulkus) pada kaki yang dapat bertambah parah dengan cepat.
Kondisi diabetes dapat membuat pengidapnya tidak dapat merasakan sakit atau kehilangan sensasi pada kaki dan/atau jari kakinya. Ini disebut dengan penyakit arteri perifer, yang merupakan kondisi ketika pembuluh darah menyempit.
Menurut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), terdapat dua alasan ketika seseorang yang terkena diabetes perlu melakukan amputasi kaki. Adapun alasannya, yakni:
Ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.
Diabetes juga dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi nutrisi pada jaringan kaki, maka luka menjadi sulit untuk disembuhkan.
Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan dilakukannya amputasi kaki.
Ketika seseorang divonis mengalami diabetes, kaki menjadi salah satu hal yang perlu dipantau. Pemeriksaan dan perawatan kaki pada penderita kaki diabetes bertujuan untuk mencegah terjadinya luka.
Pemeriksaan ini sangat penting untuk mencegah kerusakan syaraf kaki yang bisa mengakibatkan kaki penderita tidak bisa merasakan nyeri sama sekali. Bagian yang diperiksa adalah pungggung kaki, telapak kaki, sisi-sisi kaki, dan sela-sela jari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kabar duka ini dibenarkan oleh Humas PARFI Evry Joe. Istri dari Dorman Borisman pun mengatakan bahwa sang suami mengalami komplikasi penyakitnya. Akibat dari komplikasi tersebut, hingga sampai kaki kanan diamputasi.
"Kemarin sudah diamputasi, baru dikubur (bekas amputasinya) kemarin. Belum lama ini,” ungkap Sukowati, dikutip dari Kompas, Rabu, 8 Mei 2024.
Baca juga: Riwayat Penyakit Dorman Borisman Sebelum Meninggal Usai Amputasi Kaki
Kerabat Dorman, Eddie Karsito, mengatakan bahwa Dorman memiliki komplikasi penyakit, mulai dari diabetes, stroke, dan juga terindikasi anemia. Selama lima tahun belakangan, Dorman selalu melakukan kontrol ke dokter.
"Abang ini (Dorman) kan pertama stroke, stroke pertama aman, stroke kedua bikin kondisinya kurang membaik lah. Ya rawat berjalan," jelas Eddie.
Mengapa diabetes bisa dapat menyebabkan kaki diamputasi?
Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Dilansir dalam Mayo Clinic, komplikasi diabetes dapat berupa kerusakan saraf dan sirkulasi darah yang buruk. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan luka kulit (ulkus) pada kaki yang dapat bertambah parah dengan cepat.
Kondisi diabetes dapat membuat pengidapnya tidak dapat merasakan sakit atau kehilangan sensasi pada kaki dan/atau jari kakinya. Ini disebut dengan penyakit arteri perifer, yang merupakan kondisi ketika pembuluh darah menyempit.
Menurut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), terdapat dua alasan ketika seseorang yang terkena diabetes perlu melakukan amputasi kaki. Adapun alasannya, yakni:
1. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
Ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.
2. Kurangnya aliran darah
Diabetes juga dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi nutrisi pada jaringan kaki, maka luka menjadi sulit untuk disembuhkan.
Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan dilakukannya amputasi kaki.
Ketika seseorang divonis mengalami diabetes, kaki menjadi salah satu hal yang perlu dipantau. Pemeriksaan dan perawatan kaki pada penderita kaki diabetes bertujuan untuk mencegah terjadinya luka.
Pemeriksaan ini sangat penting untuk mencegah kerusakan syaraf kaki yang bisa mengakibatkan kaki penderita tidak bisa merasakan nyeri sama sekali. Bagian yang diperiksa adalah pungggung kaki, telapak kaki, sisi-sisi kaki, dan sela-sela jari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)