FITNESS & HEALTH

9 Tanda Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

A. Firdaus
Kamis 10 Juli 2025 / 17:09
Jakarta: Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mengalami peningkatan di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia, di mana penyandang diabetes sudah mencapai angka 9 juta jiwa lebih dan jumlah ini akan terus bertambah.

Diperkirakan pada 2030 jumlah penyandang diabetes di Indonesia akan mencapai lebih dari 21 juta jiwa. Hal ini harus menjadi perhatian karena, selain berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia, penyakit ini juga menyebabkan tingginya beban biaya kesehatan masyarakat setiap tahunnya.

Oleh karenanya, masyarakat harus mulai terlibat secara aktif dalam usaha penanggulangan diabetes, khususnya dalam upaya pencegahan sejak dini. Deteksi dini juga bisa mengetahui tanda awal diabetes.
 

Tanda awal diabetes

1. Sering buang air kecil (Poliuria)


Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, penderita diabetes sering merasa ingin membuang air kecil, terutama pada malam hari.
 

2. Sering merasa haus (Polidipsia)


Karena tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air kecil, penderita diabetes akan merasa haus terus menerus, bahkan setelah minum.
 

3. Mudah lapar (Polifagia)


Tubuh penderita diabetes tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif untuk energi. Akibatnya, tubuh merasa kekurangan energi dan memicu rasa lapar berlebihan, padahal sudah makan.

Baca juga: 6 Manfaat Kacang Mete bagi penderita diabetes
 

4. Berat badan menurun secara drastis


Meski asupan makanan cukup atau bahkan meningkat, penderita diabetes tipe 1 sering mengalami penurunan berat badan yang cepat. Ini karena tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif.
 

5. Cepat lelah dan mudah lemah


Kurangnya energi akibat gangguan metabolisme gula membuat penderita diabetes merasa cepat lelah, lesu, dan tidak bertenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
 

6. Penglihatan kabur


Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur atau tidak fokus.
 

7. Luka lama sembuh


Penderita diabetes sering mengalami masalah dalam proses penyembuhan luka. Hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah dan kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi.
 

8. Infeksi berulang


Tingginya kadar gula dalam darah dapat menimbulkan sistem kekebalan tubuh, sehingga penderita diabetes lebih rentan mengalami infeksi, terutama infeksi kulit, saluran kemih, dan infeksi jamur.
 

9. Kesemutan atau mati rasa


Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf (neuropati), yang menyebabkan sensasi kesemutan, nyeri, atau mati rasa, terutama pada tangan dan kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH