FITNESS & HEALTH

Cara Perawatan Inflammatory Bowel Disease, Penyakit Autoimun di Saluran Cerna

Raka Lestari
Sabtu 23 Januari 2021 / 17:11
Jakarta: Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar, di mana elemen sistem pencernaan  diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. IBD ditandai dengan episode peradangan  saluran cerna berulang yang disebabkan oleh respons imun yang abnormal terhadap mikroflora usus.

Prof. dr. Marcellus Simadibrata, Ph.D, Sp.PD, KGEH, FACG, FASGE, Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RSCM-FKUI menyatakan, perlu ada pemeriksaan yang benar bagi pasien IBD.

Diagnosis IBD ditentukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,temuan patologi, radiologi, endoskopi (untuk Crohn’s Disease) dan kolonoskopi (untuk kolitis ulseratif/UC). Tatalaksana  penyakit IBD bisa lewat terapi obat, operasi pembedahan, atau kombinasi keduanya. Bisa   dilakukan terapi simtomatis, terapi step-wise, atau intervensi pembedahan.

"Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati IBD, seperti aminosalisilat, kortikosteroid (seperti prednison), dan imunomodulator," ujar Prof. Marcellus, dalam cara   Virtual Media Seminar: Waspadai komplikasi dan kematian akibat Inflammatory Bowel Disease (IBD), penyakit autoimun di saluran cerna.

"Beberapa jenis vaksinasi direkomendasikan juga bagi pasien IBD sebagai bentuk pencegahan infeksi. IBD yang kronis mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian saluran pencernaan yang rusak, tetapi dengan adanya kemajuan dan inovasi dalam pengobatan dengan obat-obatan, tindakan pembedahan sudah jarang dilakukan sejak beberapa tahun belakangan,” tambah Prof. Marcellus.

Salah satu pilihan obat inovatif yang dapat digunakan untuk perawatan pasien dengan Kolitis Ulseratif (UC) aktif, sedang, hingga parah dan Penyakit Crohn (CD) adalah vedozulimab. Studi menunjukkan temuan hasil jangka panjang yang konsisten dengan profil keamanan vedolizumab yang memiliki tingkat remisi klinis konsisten dan remisi klinis bebas kortikosteroid.

Kesadaran dan pengetahuan tentang IBD juga sangat diperlukan, bagi pasien IBD, keluarga, dan caregiver, bahkan bagi masyarakat luas agar kesadaran terhadap bahaya IBD semakin meningkat.    

Saat didiagnosis IBD, pasien perlu memahami bahwa proses peradangan pada penyakit ini dapat mereda jika berkomitmen menjalani pengobatan dan modifikasi gaya hidup dengan pola makan yang sesuai dengan tingkatan IBD serta berolahraga. Disarankan pula untuk berkumpul dengan pasien-pasien IBD lain untuk dapat saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH