FITNESS & HEALTH

Ini Alasan Booster Vaksin Covid-19 Sangat Diperlukan Kelompok Rentan di Indonesia

Cindy
Selasa 12 Oktober 2021 / 13:34
Jakarta: Masyarakat yang mengalami gangguan kekebalan dianjurkan menerima dosis tambahan atau booster vaksin covid-19. Rekomendasi ini dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran kelompok masyarakat itu lebih rentan terinfeksi varian baru. 

"Karena individu-individu ini cenderung tidak merespons secara memadai terhadap vaksinasi, dan berisiko tinggi terkena covid-19 parah," kata Direktur Vaksin WHO, Kate O'Brien, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 12 Oktober 2021.

Kelompok Ahli Penasihat Strategis Imunisasi WHO mengatakan, dosis tambahan harus ditawarkan sebagai bagian dari 'seri primer' yang diperpanjang. Mereka juga merekomendasikan agar orang berusia di atas 60 tahun menerima dosis tambahan vaksin covid-19

Vaksin yang dianjurkan untuk orang lanjut usia (lansia), antara lain vaksin Sinopharm dan Sinovac. Vaksin dapat diberikan sekitar satu sampai tiga bulan setelah menyelesaikan jadwal dosis kedua mereka. 

Berdasarkan penelitian di Amerika Latin, suntikan Sinopharm dan Sinovac menunjukkan vaksin tersebut kurang bekerja baik pada kelompok usia yang lebih tua. Kinerja vaksin dapat berkurang dari waktu ke waktu.

Baca: 11 Oktober, 3.908 Nakes Disuntik Vaksin Booster

"Kami juga tahu bahwa penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua-tambah-satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap dari sana perlindungan yang jauh lebih baik," kata sekretaris panel ahli independen WHO Joachim Hombach.
 
Panel mengimbau otoritas kesehatan yang menggunakan vaksin Sinopharm dan Sinovac harus memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi lebih tua. Kemudian, memberikan dosis ketiga.

Sementara itu, O'Brien menambahkan Grup SAGE yang terdiri dari pakar independen, yang membuat kebijakan tetapi bukan rekomendasi peraturan, akan meninjau semua data global tentang suntikan booster. Pertemuan akan digelar dalam pertemuan 11 November.
 
"Saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin covid-19 telah diberikan," kata O'Brien.
 
Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun. Namun, distribusi vaksin masih belum merata.
 
"Memberikan dosis booster itu kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer seperti mengenakan dua jaket pelampung pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa jaket pelampung," pungkas O'Brien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(CIN)

MOST SEARCH