Jakarta: Kasus Covid-19 melonjak drastis di Singapura. Lonjakan tercatat dua kali lipat sejak awal Mei 2024.
"Singapura sedang menghadapi gelombang baru Covid-19, dengan peningkatan kasus infeksi dalam dua minggu terakhir," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dilansir dari The Straits Times, Minggu 19 Mei 2024.
Baca juga: Waspada! Varian Baru Covid 'FLiRT', Berikut Penjelasan Ahli
Kasus Covid-19 pada awal Mei tercatat sekitar 13.700 kasus. Kemudian pada tanggal 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus.
"Rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya," tulis The Straits Times.
Ong Ye Kung menduga gelombang ini akan terus mencapai puncaknya pada dua hingga pekan ke depan. Ong berharap kasus ini dapat ditekan dengan berbagai langkah pencegahan ekstra, termasuk memperbarui vaksinasi.
"Tidak ada rencana untuk melakukan pembatasan sosial dalam bentuk apa pun atau tindakan wajib lainnya untuk saat ini, karena Covid-19 dianggap sebagai penyakit endemik di Singapura," ujar Ong.
Jakarta: Kasus
Covid-19 melonjak drastis di Singapura. Lonjakan tercatat dua kali lipat sejak awal Mei 2024.
"Singapura sedang menghadapi gelombang baru Covid-19, dengan peningkatan kasus infeksi dalam dua minggu terakhir," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dilansir dari
The Straits Times, Minggu 19 Mei 2024.
Baca juga:
Waspada! Varian Baru Covid 'FLiRT', Berikut Penjelasan Ahli
Kasus Covid-19 pada awal Mei tercatat sekitar 13.700 kasus. Kemudian pada tanggal 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus.
"Rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya," tulis The Straits Times.
Ong Ye Kung menduga gelombang ini akan terus mencapai puncaknya pada dua hingga pekan
ke depan. Ong berharap kasus ini dapat ditekan dengan berbagai langkah pencegahan ekstra, termasuk memperbarui vaksinasi.
"Tidak ada rencana untuk melakukan pembatasan sosial dalam bentuk apa pun atau tindakan wajib lainnya untuk saat ini, karena Covid-19 dianggap sebagai penyakit endemik di Singapura," ujar Ong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)