FITNESS & HEALTH

Waspada! Varian Baru Covid 'FLiRT', Berikut Penjelasan Ahli

Mia Vale
Jumat 10 Mei 2024 / 07:00
Jakarta: Dengan terus berkembangnya virus covid-19, varian baru yang dijuluki KP.2 dengan cepat menjadi penyebab utama infeksi covid di banyak negara, utamanya Amerika, dengan menyumbang berkisar 25 persen kasus baru. 

Bahkan, data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa strain KP.2 telah melonjak dari hanya 4 persen kasus pada bulan lalu. Varian ini telah melampaui varian JN.1 yang sebelumnya lebih dominan.

Diketahui, KP.2 merupakan anggota kelompok varian yang disebut FliRT (kependekan dari nama teknis mutasinya). Laporan CDC baru-baru ini menunjukkan bahwa varian FliRT lainnya, seperti KP.1.1, juga semakin meningkat dan saat ini telah menyumbang 7,5 persen infeksi. 
 

Lantas, bagaimana penyebaran varian baru covid-19 ini?

Sebuah studi pracetak di Jepang yang dipublikasikan di BioRxiv menunjukkan bahwa KP.2 (yang merupakan turunan dari strain omicron JN.1) memiliki keunggulan dibandingkan JN.1, di mana tiga perubahan pada protein lonjakannya. Inilah yang memungkinkan virus untuk berikatan dengan sel dan menyebabkan infeksi. 

Para peneliti Jepang menyimpulkan bahwa karena tingkat kebugaran virusnya yang lebih tinggi, KP.2 berpotensi menjadi garis keturunan dominan di seluruh dunia. Saat kita memasuki musim panas, Eric Topol, MD, pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, memperkirakan di blog Substack-nya bahwa kita dapat melihat gelombang kecil tetapi bukan gelombang infeksi baru yang signifikan sebagai akibat dari varian FLiRT di beberapa bulan ke depan.
 

Banyak yang terlindungi 

Meskipun KP.2 dapat menyebabkan peningkatan kasus Covid baru, kebanyakan orang harus mendapat perlindungan terhadap penyakit parah dan rawat inap karena antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Mengutip laman Everyday Health, Edward Jones-Lopez, MD, spesialis penyakit menular di Keck Medicine of USC di Los Angeles, menuturkan, "Selama strain yang ada saat ini tidak jauh berbeda dengan strain sebelumnya, kita memiliki kekebalan terhadap gejala serius akibat kombinasi vaksin dan infeksi alami." 

Seperti varian lainnya, mereka yang paling berisiko terkena penyakit parah dengan varian saat ini adalah mereka yang mengalami imunosupresi. Misalnya, mereka yang menjalani kemoterapi, mereka yang menjalani transplantasi sumsum tulang dan organ padat, dan mereka yang berusia di atas 65 tahun dan/atau mereka yang menderita penyakit parah.

"Pun dengan kondisi komorbiditas seperti diabetes, gagal jantung kronis, COPD/penyakit paru-paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati kronis," tambah Dana Hawkinson, MD, direktur medis pencegahan dan pengendalian infeksi di University of Kansas Health System di Kota Kansas. 


(Gejala umum varian Covid baru ini meliputi, sakit tenggorokan, pilek, batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan lain sebagainya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Gejala KP.2 dan varian FLiRT 

Bagi kebanyakan orang yang terinfeksi KP.2 atau varian FLiRT lainnya, Dr. Hawkinson memperkirakan gejalanya akan sama dengan varian terbaru lainnya, seperti JN.1. Gejala umum meliputi, sakit tenggorokan, pilek, batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, sulit bernafas, kelelahan, gangguan gastrointestinal (seperti diare ringan dan muntah).

Jika mengalami gejala ringan, tetaplah di rumah untuk menghindari penyebaran. Dan jika kamu mengalami gejala parah, segera periksa ke dokter. 
 

Tetap berhati-hati, tapi jangan panik

Berdasarkan apa yang kita ketahui selama ini tentang KP.2, Dr. Jones-Lopez menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati. Jangan panik jika tidak perlu, meskipun diperkirakan virus akan terus bermutasi dan memperingatkan bahwa jenis virus yang lebih parah masih bisa muncul.

Ia juga menekankan pentingnya tetap mendapat informasi dan mengikuti perkembangan vaksinasi. "Karena orang lanjut usia lebih rentan terhadap penyakit serius, Komite Penasihat Praktik Imunisasi CDC baru-baru ini merekomendasikan agar orang yang berusia 65 tahun ke atas harus mendapatkan vaksin Covid-19 tambahan yang diperbarui pada tahun ini," tutup Dr. Jones-Lopez.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH