FITNESS & HEALTH
Kapan Harus Pakai Jahe Segar atau Jahe Kering?
Mia Vale
Minggu 06 Maret 2022 / 08:00
Jakarta: Siapa yang tak kenal jahe? Salah satu rempah yang memiliki banyak manfaat ini biasa digunakan untuk bumbu dapur, minuman hangat, bahkan sebagai obat-obatan herbal.
Biasanya, jahe yang dijual di pasaran ada tiga macam, yakni jahe segar, jahe kering, dan jahe bubuk. Sudah pasti bila ingin mendapatkan rsa dan aroma yang lebih enak dan khas, kamu bisa memilih jahe segar.
Namun terkadang, kjta sering dibuat bingung mengenai jahe mana yang harus dugunakan, dan kapan kita menggunakan jenis jahe tersebut. Ini pun diungkapkan seorang praktiisi ayurveda, (ilmu kesehatan yang berasal dari negara India), Niti Sheth melalui Instagram pribadinya.
Mengutip dari pemaparannya dalam laman Indian Express, Sheth mencoba untuk menyederhanakannya dan membuatnya sedikit lebih mudah untuk dipahami.
"Semua bahan memiliki kegunaan khusus yang perlu diingat untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal," tegas Sheth. Dengan begitu, kamu dapat menikmati memasak dan bereksperimen dengan keterampilan kuliner kamu di dapur.
Disebut juga adrak yang berarti lembap. Seperti yang berhasil dinukil dari The Spruce Eats, jahe segar sebaiknya disimpan dakam keadaan utuh, tidak perlu dikupas. Dengan begitu, masa simpan jahe akan lebih tahan lama karena tidak terkontaminasi bahan atau bumbu makanan lainnya.
.jpg)
(Jahe telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic selama berabad-abad. Dan jahe kering bisa digunakan untuk kondisi peradangan tinggi seperti radang sendi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
1. Untuk meningkatkan sirkulasi perifer dan menginduksi keringat
2. Untuk kram menstruasi – buatlah teh hangat
3. Sebagai pencahar ringan
4. Untuk membantu proses detoksifikasi
Umum juga disebut sunthi yang merupakan umbi bawah tanah yang merupakan tanaman utama. Jahe kering dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengobati sejumlah penyakit.
Bahkan, seperti dikutip dari The HealthSite, jahe telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic selama berabad-abad. Jahe kering bisa digunakan saat:
1. Pencernaan lamban (indikasi terdapat racun dalam tubuh)
2. Membersihkan kapha (kelebihan lendir atau retensi air) dalam tubuh
3. Untuk kondisi peradangan tinggi seperti radang sendi
4. Bila mengalami batuk atau pilek
5. Nyeri perut dan masuk angin
Secara umum, kebanyakan orang lebih memilih jahe segar dibandingkan jahe kering. Padahal, menurut Dr Dixa Bhavsar, jahe kering memiliki kelebihan, seperti:
- Mudah dicerna dibandingkan dengan jahe segar
- Ini mengikat usus di alam yang bertentangan dengan jahe segar
- Ini adalah stimulan dan ekspektoran yang lebih baik untuk mengurangi kapha dan meningkatkan agni
- Jahe kering dapat digunakan di semua musim sebagai bumbu atau obat
“Ambil satu liter air, tambahkan setengah sendok teh jahe kering dan rebus hingga menjadi 750 ml," jelas Bhavsar yang menyarankan untuk menyediakan jahe sepanjang hari saat dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Biasanya, jahe yang dijual di pasaran ada tiga macam, yakni jahe segar, jahe kering, dan jahe bubuk. Sudah pasti bila ingin mendapatkan rsa dan aroma yang lebih enak dan khas, kamu bisa memilih jahe segar.
Namun terkadang, kjta sering dibuat bingung mengenai jahe mana yang harus dugunakan, dan kapan kita menggunakan jenis jahe tersebut. Ini pun diungkapkan seorang praktiisi ayurveda, (ilmu kesehatan yang berasal dari negara India), Niti Sheth melalui Instagram pribadinya.
Mengutip dari pemaparannya dalam laman Indian Express, Sheth mencoba untuk menyederhanakannya dan membuatnya sedikit lebih mudah untuk dipahami.
"Semua bahan memiliki kegunaan khusus yang perlu diingat untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal," tegas Sheth. Dengan begitu, kamu dapat menikmati memasak dan bereksperimen dengan keterampilan kuliner kamu di dapur.
Jahe segar
Disebut juga adrak yang berarti lembap. Seperti yang berhasil dinukil dari The Spruce Eats, jahe segar sebaiknya disimpan dakam keadaan utuh, tidak perlu dikupas. Dengan begitu, masa simpan jahe akan lebih tahan lama karena tidak terkontaminasi bahan atau bumbu makanan lainnya.
.jpg)
(Jahe telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic selama berabad-abad. Dan jahe kering bisa digunakan untuk kondisi peradangan tinggi seperti radang sendi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kamu bisa menggunakan jahe segar, saat:
1. Untuk meningkatkan sirkulasi perifer dan menginduksi keringat
2. Untuk kram menstruasi – buatlah teh hangat
3. Sebagai pencahar ringan
4. Untuk membantu proses detoksifikasi
Jahe kering
Umum juga disebut sunthi yang merupakan umbi bawah tanah yang merupakan tanaman utama. Jahe kering dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengobati sejumlah penyakit.
Bahkan, seperti dikutip dari The HealthSite, jahe telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic selama berabad-abad. Jahe kering bisa digunakan saat:
1. Pencernaan lamban (indikasi terdapat racun dalam tubuh)
2. Membersihkan kapha (kelebihan lendir atau retensi air) dalam tubuh
3. Untuk kondisi peradangan tinggi seperti radang sendi
4. Bila mengalami batuk atau pilek
5. Nyeri perut dan masuk angin
Secara umum, kebanyakan orang lebih memilih jahe segar dibandingkan jahe kering. Padahal, menurut Dr Dixa Bhavsar, jahe kering memiliki kelebihan, seperti:
- Mudah dicerna dibandingkan dengan jahe segar
- Ini mengikat usus di alam yang bertentangan dengan jahe segar
- Ini adalah stimulan dan ekspektoran yang lebih baik untuk mengurangi kapha dan meningkatkan agni
- Jahe kering dapat digunakan di semua musim sebagai bumbu atau obat
“Ambil satu liter air, tambahkan setengah sendok teh jahe kering dan rebus hingga menjadi 750 ml," jelas Bhavsar yang menyarankan untuk menyediakan jahe sepanjang hari saat dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)