FITNESS & HEALTH

Pegi (Perong) Menggelengkan Kepala, Inilah Tanggapan Pakar Mikroekspresi dan Master Firasat

Mia Vale
Senin 27 Mei 2024 / 17:56
Jakarta: Seperti kita tahu, kasus pembunuhan sepasang kekasih, Vina dan Eky asal Cirebon tahun 2016 lalu, kembali mencuat dan semakin banyak kemungkinan-kemungkinan. Padahal, kasus delapan tahun silam ini sempat meredup, namun sekarang menjadi viral dan seakan dikawal nitizen dan citizen sampai tuntas. 

Setelah sekian banyak praduga yang dilemparkan oleh masyarakat melalui media sosial, akhirnya pihak polisi mengeluarkan tiga Daftar Pencarian Orang (DPO), di mana salah satunya bernama Pegi Setiawan alias Perong.

Tak perlu menunggu lama, akhirnya Pegi bisa diringkus kepolisian. Ya, akhirnya buronan delapan tahun lalu ini berhasil ditangkap. Saat diamankan yang berwajib, Pegi berprofesi sebagai kuli bangunan. 

Pegi pun semakin jadi sorotan setelah dihadirkan Polda Jawa Barat, Minggu, 26 Mei 2024 di depan para pewarta. Dengan mengenakan baju tahanan berwarna biru, diapit oleh dua petugas polisi, Pegi tampak menggeleng-gelengkan kepala saat Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abbas membeberkan perannya dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
 

Seperti tidak nyaman



(Perasaan tekanan yang besar itu juga ditunjukkan oleh Pegi atau Perong dengan menarik napas panjang saat konferensi pers. Foto: Tangkapan layar YouTube Metro TV)

Reaksi yang diberikan Pegi dengan menggeleng-gelengkan kepala selama petugas membacakan sejauh mana keterlibatan dirinya dalam kasus tersebut. Alhasil, respons Pegi selama konferensi pers ini menjadi bahan analisis pakar mikroekspresi Dedi Triasmara, yang ada di laman Kompas TV 

Dijelaskan oleh Dedi, apa yang dilakukan Pegi menunjukkan bahwa dia berada dalam tekanan yang sangat besar dan merasa tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan situasinya. Perasaan tekanan yang besar itu juga ditunjukkan oleh Pegi atau Perong dengan menarik napas panjang.

Gestur menggelengkan kepala yang dilakukan Pegi bisa diinterpretasikan sebagai ekspresi ketidakpercayaan atau kebingungan. "Ketika mendengarkan keterangan dari polisi tentang skenario kejadian, dia sama sekali tidak nyaman dan menunduk. Ini menunjukkan bahwa dia tidak mau menatap ke depan dan merasa tidak bisa membela diri," ungkap Dedi.
 

Reaksi master firasat


Tak hanya Dedi Triasmara, master firasat, Wirang Birawa pun ikut memberi komentar untuk mengungkap arti dari gestur yang dilakukan Pegi. Melalui akun Instagram pribadinya, Wirang menyebut kalau Pegi merupakan sosok yang pandai bermanipulasi. 

Bagaimana tidak, Pegi berhasil menjadi buronan selama delapan tahun. Bahkan, dia sempat mengganti namanya menjadi Robi untuk menyamar.

"Pegi Perong itu jago bermanipulasi, delapan tahun dia bisa lolos. Percaya sama saya, saat dirilis, dia bisa memainkan psikologis dan membuat trik-trik untuk membuat orang yakin kepadanya," papar Wirang dalam unggahan Instagram miliknya, Minggu, 26 Mei 2024. 

Maka dari itu, Wirang meminta agar seluruh pihak untuk tidak sok tahu dengan menyebut Pegi bukanlah pelaku sebenarnya. "Orang-orang yang termakan oleh manipulasi Pegi ada dua ciri, yakni sotoy, menjatuhkan institusi Polri, dan ingin konflik ini terpelihara," tambahnya.

Sekali lagi kembali ke Dedi menjelaskan, gerakan menggelengkan kepala merupakan usaha Pegi untuk mempertahankan dirinya dan menunjukkan bahwa dia tidak bersalah. 

"Ini adalah bagian dari self-defense. Dia berusaha untuk tetap terlihat tidak bersalah dan mempertahankan diri," ujar Dedi. Di akhir konferensi pers pun, Pegi berusaha membantah keterlibatannya dalam pembunuhan delapan tahun lalu kepada wartawan. 

Namun begitu, dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky, proses hukum yang transparan dan berkeadilan akan menentukan kebenarannya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH