FITNESS & HEALTH
Jalan Kaki untuk Cegah Penyakit Jantung, Segini Durasinya
Aulia Putriningtias
Selasa 28 Mei 2024 / 13:05
Jakarta: Belakangan ini, memulai olahraga dengan jalan kaki menjadi tren. Menurut dr. Johan Winata selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSPI Pondok Indah Puri Indah jalan kaki dapat mencegah penyakit jantung.
Umumnya olahraga memang baik untuk tubuh. Namun, jika kamu memulai olahraga dengan berjalan kaki, dr. Johan mengimbau bahwa melakukan hal ini perlu rutin dilakukan.
"Olahraga itu akan membuat detak jantung naik. Dengan begitu, itu bisa mempertahankan detak jantung naiknya kontinu," kata dr. Johan saat ditemui di Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.
Ia merekomendasikan waktu terbaik untuk berjalan kaki adalah 15-30 menit. Sebaiknya dilakukan secara rutin untuk mendapatkan manfaat dari olahraga, seperti tubuh menjadi segar dan terhindar dari berbagai penyakit, termasuk jantung.
.jpg)
(Dr. Johan Winata, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSPI Pondok Indah Puri Indah. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar.
Berjalan kaki ini dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Jadi, olahraga jalan kaki dapat menurunkan risiko serangan jantung.
"Pada dasarnya olahraga itu harus dilakukan secara kontinu. Paling enggak, kalau olahraga itu ada target, misalnya satu minggu setidaknya bisa menurunkan 1.000 kalori," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Umumnya olahraga memang baik untuk tubuh. Namun, jika kamu memulai olahraga dengan berjalan kaki, dr. Johan mengimbau bahwa melakukan hal ini perlu rutin dilakukan.
"Olahraga itu akan membuat detak jantung naik. Dengan begitu, itu bisa mempertahankan detak jantung naiknya kontinu," kata dr. Johan saat ditemui di Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.
Ia merekomendasikan waktu terbaik untuk berjalan kaki adalah 15-30 menit. Sebaiknya dilakukan secara rutin untuk mendapatkan manfaat dari olahraga, seperti tubuh menjadi segar dan terhindar dari berbagai penyakit, termasuk jantung.
Apa pengaruhnya jalan kaki terhadap kesehatan jantung?
.jpg)
(Dr. Johan Winata, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSPI Pondok Indah Puri Indah. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar.
Berjalan kaki ini dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Jadi, olahraga jalan kaki dapat menurunkan risiko serangan jantung.
"Pada dasarnya olahraga itu harus dilakukan secara kontinu. Paling enggak, kalau olahraga itu ada target, misalnya satu minggu setidaknya bisa menurunkan 1.000 kalori," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)