FITNESS & HEALTH

Cacar Air Bisa Sebabkan Pneumonia, Benarkah?

Mia Vale
Rabu 04 Desember 2024 / 19:10
Jakarta: Cacar air merupakan infeksi virus yang menyebabkan bintik-bintik merah pada permukaan kulit yang berkembang menjadi lepuh yang gatal dan akhirnya menjadi koreng. Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak, dan sebagian besar memiliki gejala ringan. 

Namun beberapa kelompok orang – termasuk remaja, dewasa, dan anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu – berisiko lebih besar mengalami gejala parah dan komplikasi akibat infeksi cacar air.

Komplikasi cacar air bisa bermacam-macam bentuknya. Mulai dari infeksi kulit sekunder ringan hingga peradangan otak yang mengancam jiwa. Cacar air pada wanita yang sedang hamil juga dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayinya, terutama jika wanita tersebut terkena infeksi pada awal kehamilannya atau sesaat sebelum melahirkan. 

Dan dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti Pneumonia. Sejauh apa komplikasi Pneumonia ini bagi penderita cacar? 
 

Pneumonia, komplikasi cacar air yang serius



(Laura J. Martin, MD, MPH dalam Everyday Health memaparkan bahwa cacar bisa sebabkan komplikasi pneumonia. Hal ini terjadi karena virus cacar masuk ke dalam aliran darah kemudian mulai menginfeksi paru-paru. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Baca juga: Ini Perbedaan Pneumonia yang Dialami Anak-anak dan Orang Dewasa

Infeksi paru-paru alias pneumonia menyebabkan inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. 

Cacar air ditandai dengan munculnya ruam merah di area perut atau punggung. Selain ruam, kondisi ini juga sering ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti demam, pusing, lemas, serta nyeri tenggorokan. 

Cacar juga bisa mengakibatkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan baik. Pneumonia, misalnya. Komplikasi ini menukil Everyday Health, terjadi pada berkisar 1 dari 400 orang dewasa yang menderita cacar air. 

Jarang terjadi pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh normal. Gejala khas pneumonia meliputi batuk, demam, dan kesulitan bernapas. 

Hal ini terjadi karena virus cacar masuk ke dalam aliran darah kemudian mulai menginfeksi paru-paru. Risiko pneumonia menjadi lebih tinggi pada pengidap cacar air dewasa yang aktif merokok. 

Infeksi paru-paru alias pneumonia menyebabkan inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. 

Kondisi ini menyebabkan sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru membengkak dan dipenuhi cairan. 

Penyakit ini seringnya terjadi karena serangan bakteri, yaitu Streptococcus pneumoniae. Bukan hanya pneumonia saja yang menjadi komplikasi cacar air, berikut sejumlah komplikasi lainnya.
 

Komplikasi cacar air yang lain


Beberapa orang mengalami komplikasi yang cukup parah sehingga memerlukan rawat inap. Dalam kasus yang parah, komplikasi ini bisa berakibat fatal. 

Faktanya, meskipun jumlah pasien rawat inap dan kematian akibat cacar air mengalami penurunan yang signifikan sejak vaksinasi diterapkan secara luas, kematian pada anak-anak dan orang dewasa yang sehat dan tidak menerima vaksinasi terus terjadi di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). 
 

Komplikasi cacar air dapat berupa kondisi berikut: 

 
  • - Infeksi bakteri (biasanya menyerang kulit dan jaringan lunak) 
  • - Infeksi atau peradangan otak (ensefalitis) 
  • - Peradangan hati 
  • - Dehidrasi 
  • - Masalah pendarahan 
  • - Sepsis (infeksi darah) 
  • - Sindrom Reye, pada orang yang mengonsumsi aspirin (obat cacar air yang berpotensi berbahaya)

Infeksi atau peradangan otak hanya terjadi pada sekitar 1 hingga 2 dari 1.000 kasus cacar air. Dapat menyebabkan kegoyahan saat berjalan, sakit kepala, pusing, kebingungan, bahkan kejang. Pada orang dewasa, komplikasi ini bisa mengancam nyawa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH