FITNESS & HEALTH
Studi Beberkan Minum Kopi di Pagi Hari Mengubah Struktur Otak
Aulia Putriningtias
Jumat 21 Februari 2025 / 11:10
Jakarta: Siapa dari kamu yang memulai hari dengan segelas kopi di pagi hari? Kafein memang dikenal dapat meningkatkan energi bagi beberapa orang yang terbiasa melakukannya. Tahukah kamu, bahwa kopi di pagi hari dapat mengubah struktur otak?
Sebelum membahas lebih jauh, otak manusia sendiri terdiri atas dua komponen utama. Komponen tersebut adalah materi abu-abu atau gray matter, yang berisi sel-sel saraf dan berperan dalam proses berpikir, dan materi putih atau white matter, yang bertindak sebagai jalur komunikasi untuk sel-sel saraf.
Melansir dalam New Atlas, studi terbaru menemukan bahwa konsumsi kafein setiap hari dapat secara signifikan mengurangi volume gray matter di otak manusia. Temuan ini tak serta merta menganggap kafein adalah hal negatif, tetapi bagaimana bahan ini dapat menjadi pemicu plastisitas saraf sementara.
Sebuah studi pada 2021 meneliti secara spesifik bagaimana konsumsi kafein memengaruhi volume materi abu-abu pada orang muda dan sehat. Salah satu pertanyaan utama yang ingin dijawab oleh para peneliti adalah apakah perubahan ini disebabkan oleh efek kafein terhadap tidur, mengingat kurang tidur juga dikaitkan dengan penurunan materi abu-abu.
Penelitian ini melibatkan 20 partisipan yang menjalani dua periode uji coba selama 10 hari. Pada satu periode, mereka mengonsumsi tiga tablet kafein setiap hari, sementara pada periode lainnya mereka mengonsumsi tablet plasebo tanpa kafein. Hasilnya pun diukur dengan menggunakan fMRI, dan aktivitas gelombang lambat saat tidur dinilai melalui EEG.
Baca juga: Tak Hanya Nikmat, Ini 3 Bukti Kopi Baik untuk Kesehatan Hati
Hasil penelitian ini menunjukkan pengurangan signifikan pada gray matter setelah 10 hari mengonsumsi kafein. Sebaliknya, tidak ada perubahan yang terjadi selama periode plasebo. Hal yang lebih mengejutkan, penelitian ini tidak menemukan perbedaan dalam kualitas tidur antara kedua periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume materi abu-abu kemungkinan bukan akibat dari gangguan tidur, melainkan efek unik dari kafein itu sendiri.
Dampak paling jelas dari kafein terlihat di bagian lobus temporal medial kanan, yaitu area otak yang melibatkan hippocampus, pusat memori dan navigasi spasial. Temuan ini semakin diperkuat oleh penelitian pada 2022 yang menemukan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan molekuler pada hippocampus tikus.
Dilansir dalam Halodoc, pagi hari memang tidak disarankan untuk meminum secangkir kopi. Hal ini dikarenakan waktu hormon stres (kortisol) sedang berada di puncaknya.
Hormon ini memiliki peran penting untuk membantu meningkatkan fokus serta kewaspadaan dalam beraktivitas. Kortisol juga berperan dalam mengatur metabolisme, tekanan darah, serta kekebalan tubuh.
Normalnya, hormon kortisol akan diproduksi dalam jumlah paling banyak pada pukul 8 hingga 9 pagi hari. Semakin lama, kadar hormon ini akan menurun. Nah, pada saat itulah tubuh perlu mendapatkan booster.
Salah satunya dari kandungan kafein yang ada pada kopi. Kendati begitu, kondisi tubuh setiap orang mungkin akan berbeda-beda, sehingga waktu minum kopi mungkin akan berbeda pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sebelum membahas lebih jauh, otak manusia sendiri terdiri atas dua komponen utama. Komponen tersebut adalah materi abu-abu atau gray matter, yang berisi sel-sel saraf dan berperan dalam proses berpikir, dan materi putih atau white matter, yang bertindak sebagai jalur komunikasi untuk sel-sel saraf.
Melansir dalam New Atlas, studi terbaru menemukan bahwa konsumsi kafein setiap hari dapat secara signifikan mengurangi volume gray matter di otak manusia. Temuan ini tak serta merta menganggap kafein adalah hal negatif, tetapi bagaimana bahan ini dapat menjadi pemicu plastisitas saraf sementara.
Sebuah studi pada 2021 meneliti secara spesifik bagaimana konsumsi kafein memengaruhi volume materi abu-abu pada orang muda dan sehat. Salah satu pertanyaan utama yang ingin dijawab oleh para peneliti adalah apakah perubahan ini disebabkan oleh efek kafein terhadap tidur, mengingat kurang tidur juga dikaitkan dengan penurunan materi abu-abu.
Penelitian ini melibatkan 20 partisipan yang menjalani dua periode uji coba selama 10 hari. Pada satu periode, mereka mengonsumsi tiga tablet kafein setiap hari, sementara pada periode lainnya mereka mengonsumsi tablet plasebo tanpa kafein. Hasilnya pun diukur dengan menggunakan fMRI, dan aktivitas gelombang lambat saat tidur dinilai melalui EEG.
Baca juga: Tak Hanya Nikmat, Ini 3 Bukti Kopi Baik untuk Kesehatan Hati
Hasil penelitian ini menunjukkan pengurangan signifikan pada gray matter setelah 10 hari mengonsumsi kafein. Sebaliknya, tidak ada perubahan yang terjadi selama periode plasebo. Hal yang lebih mengejutkan, penelitian ini tidak menemukan perbedaan dalam kualitas tidur antara kedua periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan volume materi abu-abu kemungkinan bukan akibat dari gangguan tidur, melainkan efek unik dari kafein itu sendiri.
Dampak paling jelas dari kafein terlihat di bagian lobus temporal medial kanan, yaitu area otak yang melibatkan hippocampus, pusat memori dan navigasi spasial. Temuan ini semakin diperkuat oleh penelitian pada 2022 yang menemukan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan molekuler pada hippocampus tikus.
Apakah benar-benar kopi tidak disarankan untuk dikonsumsi di pagi hari?
Dilansir dalam Halodoc, pagi hari memang tidak disarankan untuk meminum secangkir kopi. Hal ini dikarenakan waktu hormon stres (kortisol) sedang berada di puncaknya.
Hormon ini memiliki peran penting untuk membantu meningkatkan fokus serta kewaspadaan dalam beraktivitas. Kortisol juga berperan dalam mengatur metabolisme, tekanan darah, serta kekebalan tubuh.
Normalnya, hormon kortisol akan diproduksi dalam jumlah paling banyak pada pukul 8 hingga 9 pagi hari. Semakin lama, kadar hormon ini akan menurun. Nah, pada saat itulah tubuh perlu mendapatkan booster.
Salah satunya dari kandungan kafein yang ada pada kopi. Kendati begitu, kondisi tubuh setiap orang mungkin akan berbeda-beda, sehingga waktu minum kopi mungkin akan berbeda pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)