FITNESS & HEALTH

Apa yang Bisa Terjadi Bila Kamu Berbagi Sabun Mandi Batangan?

Mia Vale
Rabu 02 Oktober 2024 / 15:12
Jakarta: Bagi sebagian orang, berbagi sabun dengan keluarga, saudara, atau teman mungkin hal  biasa. Misal, kamu sedang menginap di rumah teman, umumnya kamu akan menggunakan sabun -  sabun cair atau batangan - miliknya saat mandi. 

Mungkin kamu merasa tak masalah, namun pernahkah terpikir kalau hal itu justru bisa membahayakan? “Percaya atau tidak, ada beberapa penelitian yang diterbitkan dan ditinjau oleh rekan sejawat mengenai topik ini,” jelas Kelly Reynolds, PhD, profesor kesehatan masyarakat dan ilmu lingkungan di Universitas Arizona, kepada laman Livestrong.

Meskipun kedengarannya logis, sabun belum tentu dapat membersihkan dirinya sendiri. Dan beberapa penelitian menemukan bahwa bakteri tetap menempel walaupun sudah dicuci dengan sabun. 

Misalnya, penelitian yang dilakukan pada bulan April-Juni 2006 di Indian Journal of Dental Research menemukan bahwa sabun batangan menampung dua hingga lima jenis kuman yang berbeda. Nah, apa yang bisa terjadinjika kamu berbagi sabun, utamanya yang jenis batangan dengan orang lain?
 

Tempat sembunyi bakteri


Baru-baru ini, sebuah penelitian pada bulan Juli 2015 di American Journal of Infection Control yang dilakukan di rumah sakit, menemukan, berkisar 62 persen sabun batangan terkontaminasi. Sementara, hanya 3 persen sabun cair yang terkontaminasi. Dengan begitu, bisa dikatakan, bakteri yang bersembunyi di sabun batangan lebih berpotensi menyebar dari orang ke orang, saat kamu memilih untuk berbagi.


(Jika kamu tidak ingin berbagi atau menggunakan sabun batangan karena kemungkinan berkembangnya bakteri, kamu bisa beralih ke sabun cair atau sabun mandi yang memiliki dispenser tanpa sentuhan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

"Beberapa kuman yang ada di sabun dapat mencakup bakteri E. coli, salmonella dan shigella, serta virus seperti norovirus, rotavirus, dan staph," ujar Reynolds. Kuman ini ada yang menular melalui luka atau goresan di kulit, ada pula yang menular melalui kotoran. 

Itu sebabnya kamu pasti tidak akan melihat sabun batangan di toilet umum untuk mencuci tangan. Sebaliknya, dispenser sabun cair dengan kantong sabun yang dapat diganti adalah pilihan paling aman, kata Reynolds. “Kami tidak pernah menemukan bakteri di dalamnya,” tegasnya menambahkan.

Tapi kalau di rumah, lain ceritanya. Mungkin kamu berbagi sabun dengan orang yang kamu kenal, bukan orang asing. Dan pada akhirnya, semuanya tergantung pada perilaku manusia, di mana kebiasaan tersebut bisa berakibat buruk jika tidak melakukan tindakan pencegahan terlebih dulu.
 

Infeksi dapat menyebar


Meskipun berbagi sabun batangan sebagian besar aman, ada satu infeksi yang dapat ditularkan jika berbagi sabun yang sama. Dalam sebuah penelitian yang dinukil dari laman Times of India, pada tahun 2008 dilakukan terhadap pemain sepak bola Universitas Florida, mereka yang berbagi sabun lebih mungkin mengalami infeksi berulang Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap Methisilin, yaitu infeksi Staph yang kebal antibiotik. 

Akibat infeksi ini, CDC AS juga merekomendasikan untuk tidak berbagi barang pribadi seperti sabun batangan. Tidak hanya itu, penyakit kulit, seperti kurap juga bisa melanda bila kamu berbagj sabun batangan drngan orang lain.
 

Bila terpaksa berbagi?


Secara umum, berbagi sabun bukanlah bahaya besar bagi kesehatan. Namun, penelitian seputar penyebaran MRSA masih menjadi perhatian. Jika kamu tidak ingin berbagi atau menggunakan sabun batangan karena kemungkinan berkembangnya bakteri, kamu bisa beralih ke sabun cair atau sabun mandi yang memiliki dispenser tanpa sentuhan. 

Jika kamu memang menggunakan sabun batangan atau membaginya dengan anggota keluarga dekat, sebaiknya bilas sabun batangan tersebut terlebih dulu, sebelum digunakan pada tubuh. Pastikan kamu menyabuni dengan baik saat menggunakan sabun. 

Setelah dicuci, keringkan sabun batangan karena bakteri lebih mungkin tumbuh di sabun batangan yang basah dengan sel-sel kulit sebagai tempat makan patogen. 

Menggunakan tempat sabun yang mengeringkan, dan juga mencuci serta membersihkannya secara teratur. Ingat, untuk mengurangi risiko penyebaran kuman bilas sabun sebelum dan sesudah digunakan. Menyabuni selama 20 hingga 30 detik, dan membiarkan sabun mengering di sela-sela penggunaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH