Jakarta: Batasan konsumsi gula seseorang dalam sehari menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 adalah 10 persen dari total energi yang dibutuhkan atau 200 kilokalori per hari. Ini artinya konsumsi gula seseorang dalam sehari maksimal 50 gram per hari atau setara 4 sendok makan.
Sementara batasan konsumsi gula untuk anak-anak adalah sekitar 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan. Batasan ini adalah standar bagi orang dewasa atau anak-anak yang memiliki kadar gula darah yang normal.
Batasan konsumsi gula tadi akan berbeda dengan penyandang diabetes. Orang dewasa yang menyandang diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi gula hingga 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan.
Penyandang diabetes juga sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung lebih tinggi kadar gula seperti anggur, ceri, semangka, mangga, dan pisang.
Di tengah semakin mudahnya mendapatkan berbagai varian makanan dan minuman olahan yang mengandung gula, mungkin cukup sulit untuk menghindari konsumsi gula tambahan setiap hari. Tetapi, kamu dapat mulai untuk mengontrol diri agar tidak terlalu sering.
.jpg)
(Mulailah memerhatikan label informasi gizi disertai dengan penerapan pola hidup sehat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kebiasaan salah satunya dapat dimulai dengan meminta minuman tanpa gula (no sugar) atau sedikit gula (low sugar) ketika memesan kopi susu, milk tea, atau minuman kekinian lainnya. Ada baiknya juga mulai membiasakan diri untuk mengurangi penambahan kecap atau saus yang berlebihan pada makanan.
Mulailah untuk mencari alternatif makanan penutup yang rendah gula, seperti buah segar, yoghurt, atau susu rendah lemak. Saat ini pilihan jenis makanan dan minuman semakin beragam.
Untuk snacking, kamu dapat memilih makanan dan minuman yang kaya serat dan protein sehingga dapat lebih mengenyangkan dan tetap sehat bagi tubuh, beberapa di antaranya adalah:
- Snack bar
- Olahan chia seed atau biji chia
- Kacang-kacangan
- Susu rendah lemak
- Buah rendah gula seperti stroberi, rasberi, apel, jeruk, dan pir
Untuk mengontrol diri dari asupan gula tambahan, kamu juga dapat mulai memerhatikan label informasi gizi yang tertera pada menu atau kemasan.
Meski belum semua makanan dan minuman non-kemasan memiliki informasi gizi tersebut, setidaknya kamu dapat memperkirakan kandungan gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman.
Selain memerhatikan label informasi gizi, mengatur asupan gula juga perlu disertai dengan penerapan pola hidup sehat demi mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi.
Pola hidup sehat yang dimaksud meliputi berolahraga teratur, konsumsi gizi seimbang, mengelola stres dengan baik, hingga istirahat yang cukup.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sementara batasan konsumsi gula untuk anak-anak adalah sekitar 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan. Batasan ini adalah standar bagi orang dewasa atau anak-anak yang memiliki kadar gula darah yang normal.
Batasan konsumsi gula tadi akan berbeda dengan penyandang diabetes. Orang dewasa yang menyandang diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi gula hingga 25 gram per hari atau setara 2 sendok makan.
Penyandang diabetes juga sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi buah-buahan yang mengandung lebih tinggi kadar gula seperti anggur, ceri, semangka, mangga, dan pisang.
Di tengah semakin mudahnya mendapatkan berbagai varian makanan dan minuman olahan yang mengandung gula, mungkin cukup sulit untuk menghindari konsumsi gula tambahan setiap hari. Tetapi, kamu dapat mulai untuk mengontrol diri agar tidak terlalu sering.
.jpg)
(Mulailah memerhatikan label informasi gizi disertai dengan penerapan pola hidup sehat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kebiasaan salah satunya dapat dimulai dengan meminta minuman tanpa gula (no sugar) atau sedikit gula (low sugar) ketika memesan kopi susu, milk tea, atau minuman kekinian lainnya. Ada baiknya juga mulai membiasakan diri untuk mengurangi penambahan kecap atau saus yang berlebihan pada makanan.
Mulailah untuk mencari alternatif makanan penutup yang rendah gula, seperti buah segar, yoghurt, atau susu rendah lemak. Saat ini pilihan jenis makanan dan minuman semakin beragam.
Untuk snacking, kamu dapat memilih makanan dan minuman yang kaya serat dan protein sehingga dapat lebih mengenyangkan dan tetap sehat bagi tubuh, beberapa di antaranya adalah:
- Snack bar
- Olahan chia seed atau biji chia
- Kacang-kacangan
- Susu rendah lemak
- Buah rendah gula seperti stroberi, rasberi, apel, jeruk, dan pir
Untuk mengontrol diri dari asupan gula tambahan, kamu juga dapat mulai memerhatikan label informasi gizi yang tertera pada menu atau kemasan.
Meski belum semua makanan dan minuman non-kemasan memiliki informasi gizi tersebut, setidaknya kamu dapat memperkirakan kandungan gula tambahan yang terdapat dalam makanan dan minuman.
Selain memerhatikan label informasi gizi, mengatur asupan gula juga perlu disertai dengan penerapan pola hidup sehat demi mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi.
Pola hidup sehat yang dimaksud meliputi berolahraga teratur, konsumsi gizi seimbang, mengelola stres dengan baik, hingga istirahat yang cukup.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)