FITNESS & HEALTH

Olahraga yang Baik untuk Penderita Stroke

Mia Vale
Rabu 19 Februari 2025 / 06:05
Jakarta: Penderita stroke umumnya akan berdampak pada fisik orang yang terkena, yakni kelemahan otot dan kurangnya kemampuan kontrol tangan atau kaki yang bermasalah. Dan biasanya, orang yang selamat dari serangan stroke masih berisiko tinggi untuk jatuh saat beraktivitas di kemudian hari. 

Ya, berkisar 73 persen penderita stroke mengalami jatuh dalam 6 bulan pertama setelah diperbolehkan pulang ke rumah. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa ada periode waktu kritis hingga 6-8 bulan setelah stroke ketika pemulihan paling banyak terjadi dengan rehabilitasi.

Saat seseorang mengalami stroke, latihan stroke merupakan alat penting bagi penyintas yang ingin meningkatkan mobilitas. Faktanya, program olahraga di rumah yang konsisten adalah salah satu cara terbaik untuk melanjutkan pemulihan setelah keluar dari rehabilitasi rawat inap. 

Meminta bantuan terapis bisa kamu lakukan untuk memulihkan kekuatan dan kendali melalui sejumlah program latihan. Di bawah ini, ada beberapa jenis olahraga untuk penderita stroke selama pemulihan. 

Namun, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis saraf agar tidak salah saat melakukan gerakan tersebut. 
 

Sitting trunk rotation



(Penderita stroke bisa melakukan mini squat menggunakan tumpuan. Ini adalah latihan yang bagus untuk membantu memperkuat kaki, sehingga kamu membantu berjalan, meningkatkan ketahanan fisik saat berjalan, dan memungkinkan bangkit dari posisi duduk. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Latihan stroke ini seperti dikutip laman Flint Rehab, bermanfaat untuk semua tingkat gangguan, dan meningkatkan kekuatan, stabilitas, fleksibilitas, dan mobilitas tulang belakang. Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk duduk di atas kursi. Cara melakukannya:

- Duduklah dengan punggung lurus dan dada menghadap ke atas dan letakkan tangan kanan di bagian luar paha kiri
- Kemudian, gunakan lenganmu untuk memutar tubuh ke kiri dengan lembut  
- Kembali ke tengah dan selesaikan rotasi bagian ini sebanyak 15 kali

Dengan gerakan ini, kamu akan merasakan regangan di bagian belakang tubuh.

Baca juga: Apakah Stroke Bisa Menyerang Usia Muda?
 

Meremas kertas


Gerakan ini bisa menjadi latihan yang bagus untuk melatih otot-otot bahu dan juga melatih keterampilan motorik halus tangan. Untuk melakukan latihan ini, kamu membutuhkan selembar kertas dan permukaan yang keras seperti meja. 

Berikut cara yang harus dilakukan untuk pemulihan pascastroke, menukil laman Link Sehat:

- Ambil selembar kertas untuk diremas
- Saat meremas kertas, pastikan menggunakan kedua tangan secara seimbang. Tapi, jangan meremasnya dengan lengan yang tidak terdampak stroke
- Fokus terhadap pergerakan selama meremas kertas
- Jangan angkat bahu seperti orang yang hendak membungkuk, tetapi posisikan bahu tetap turun dan tegak
- Setelah meremas kertas, sekarang saatnya kamu merapikan kertas itu kembali dengan metode yang sama
Ingat, jaga tulang belikat tetap ke bawah dan tegak, serta gunakan kedua tangan secara seimbang.
 

Mini squat


Penderita stroke bisa melakukan mini squat menggunakan tumpuan. Ini adalah latihan yang bagus untuk membantu memperkuat kaki, sehingga kamu membantu berjalan, meningkatkan ketahanan fisik saat berjalan, dan memungkinkan bangkit dari posisi duduk. Berikut langkah-langkahnya:

- Cari permukaan yang stabil sebagai tumpuan, seperti meja atau kursi
- Misal kamu menggunakan kursi, berdiri menghadap ke tumpuan dengan menjaga pinggul, lutut, dan kaki sejajar
- Pastikan berat badan disebarkan secara merata di atas kaki yang sakit akibat stroke dan yang sehat
- Pastikan pinggul mengarah ke belakang dan lutut tidak melewati jari-jari kaki
- Lakukan latihan ini sebanyak 15 sampai 20 kali

Biasanya, saat melakukan latihan ini, otot kaki akan merasakan lelah dan rasa terbakar.
 

Mengambil barang


Gerakan mengambil barang bagus untuk otot, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Ini juga merupakan latihan yang bagus jika kamu mengalami kesulitan untuk menjangkau suatu objek di depanmu setelah mengalami stroke. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:

- Duduk tegak di kursi dan di depan meja
- Letakkan lengan yang sakit akibat stroke di atas meja
- Posisikan bahu kamu turun dan dari posisi ini, raih objek imajiner yang ada di ujung meja
- Lakukan gerakkan seakan-akan kamu menggenggam objek imajiner tersebut dan mendekati tubuhmu. Hal ini akan fokus pada penyembuhan siku dan peregangan jari di akhir latihan
- Saat membawa objek imajiner ke dekat tubuh, tekuk siku dan kepalkan tangan.

Ulangi latihan ini sebanyak 20 kali atau sampai otot lengan merasa lelah.
 

Duduk dan Berdiri


Latihan duduk dan berdiri bagus untuk memperkuat otot-otot di kaki. Lakukan gerakan di atas permukaan yang kokoh dan stabil, seperti di kursi atau tempat tidur. Berikut ini langkah-langkahnya:

- Duduk di bangku atau pinggir tempat tidur 
- Lebarkan kaki selebar pinggul 
- Tautkan jari-jari tangan satu sama lain dan mata fokus pada ujung jari kaki saat hendak berdiri.l
- Bagi beban tubuh secara merata pada kaki yang sakit akibat stroke dan kaki yang sehat.
- Saat hendak berdiri, tekuk badan hingga hidung sejajar dengan jari-jari kaki
- Dorong ke atas melalui kaki, luruskan lutut dan tulang belakang hingga kembali ke posisi awal
- Lalu, turunkan kembali tubuh ke kursi atau pinggir tempat tidur secara perlahan

Ulangi latihan ini sebanyak 15 sampai 20 kali.
 

Agar pasien stroke pulih lebih cepat


Mengalami stroke dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke lainnya. Untuk itu, kamu harus meminum semua obat dan mengikuti rencana pengobatan persis seperti yang diperintahkan dokter. Tips bagi orang yang baru pulih dari stroke untuk mencegah stroke lainnya antara lain: 

- Berhenti merokok atau tidak memulai 
- Mempertahankan berat badan yang moderat 
- Menurunkan atau mengendalikan kadar kolesterol 
- Menurunkan atau mengendalikan tekanan darah tinggi 
- Mengobati atau mengelola diabetes dan gula darah tinggi 
- Makan makanan yang sehat dan seimbang - tetap terhidrasi dengan baik istirahat yang cukup, idealnya 7–9 jam per hari 
- Mengelola atau mengurangi stres 
- Menjalani tes penyakit jantung atau mengobati penyakit jantung

Olahraga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan stroke. Memraktikkan latihan tertentu yang dirancang untuk menargetkan bagian tubuh tertentu dapat membantu seseorang mendapatkan kembali kemampuan atau fungsi yang terganggu akibat stroke. 

Sebelum melakukan jenis olahraga apa pun setelah stroke, pastikan untuk mendapatkan nasihat dari dokter atau ahli terapi fisik. Orang yang masih goyah sebaiknya mendapatkan bantuan melakukan latihan dari terapis. Jika ada latihan yang terasa menyakitkan atau terlalu sulit, segera hentikan.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH