FITNESS & HEALTH
Awas, Menahan Amarah, Bisa Berakibat pada Kesehatan Tubuh
Mia Vale
Minggu 08 September 2024 / 08:08
Jakarta: Kemarahan yang dikelola dengan baik bisa memotivasi kamu untuk melakukan perubahan positif. Di sisi lain, kemarahan merupakan emosi yang sangat kuat. Jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat berakibat buruk bagi kamu dan orang-orang terdekatmu.
Kemarahan yang tidak terkendali justru bisa menyebabkan pertengkaran, perkelahian fisik, kekerasan fisik, penyerangan, dan melukai diri sendiri.
Efek fisik dari kemarahan memicu respons 'lawan atau lari' (fight or flight) dari tubuh. Emosi lain yang memicu respons ini termasuk ketakutan, kegembiraan, dan kecemasan. Kelenjar adrenal membanjiri tubuh dengan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol.
Otak mengalihkan darah dari usus ke otot, sebagai persiapan untuk aktivitas fisik. Denyut jantung, tekanan darah dan pernapasan dan suhu tubuh meningkat dan kulit berkeringat. Pikiran menjadi tajam dan fokus.
.jpg)
(Banyak orang tidak menyadari bahaya memendam emosi dan memilih untuk menutupinya. Padahal, emosi yang dipendam bisa berpengaruh negatif terhadap kondisi fisik maupun mental, serta tidak jarang memberikan dampak buruk pada hubungan dengan orang lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Banjir bahan kimia stres yang terus menerus dan perubahan metabolik yang terkait dengan kemarahan yang tidak terkendali pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada banyak sistem tubuh yang berbeda.
Beberapa masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang dikaitkan dengan kemarahan yang tidak terkendali meliputi: sakit kepala, masalah pencernaan seperti sakit perut, insomnia, peningkatan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, masalah kulit seperti eksem, serangan jantung, stroke.
Saran yang dikutip dari Better Health, tentang cara mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat antara lain:
- Jika merasa lepas kendali, menjauhlah dari situasi tersebut untuk sementara, sampai kamu tenang
- Kenali dan terima emosi sebagai hal yang normal dan bagian dari kehidupan
- Cobalah untuk menunjukkan dengan tepat alasan mengapa kamu merasa marah
- Setelah mengidentifikasi masalahnya, pertimbangkan untuk membuat strategi berbeda tentang cara memperbaiki situasi tersebut
- Lakukan sesuatu yang bersifat fisik, seperti berlari atau berolahraga
- Bicaralah dengan seseorang yang kamu percayai tentang perasaanmu
Saat bertengkar, kamu mudah untuk tetap marah atau kesal terhadap orang lain. Jika tidak menyelesaikan pertengkaran dengan orang yang sering kamu temui, itu bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman. Berbicara dengan orang tersebut tentang ketidaksetujuanmu bisa membantu, bisa tidak.
Tetap tenang dan berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Pembicaraan itu bisa dilakukan secara langsung atau via telepon. Bila merasa tidak nyaman, kamu bisa meminta seseorang untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.
Orang yang stres lebih mungkin mengalami kemarahan. Sejumlah penelitian di seluruh dunia telah mendokumentasikan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.
Hal ini mungkin terjadi karena aktivitas fisik membakar bahan kimia stres, dan juga meningkatkan produksi neurotransmiter pengatur suasana hati di otak, termasuk endorfin dan katekolamin. re-tunner energi amarah kamu ke dalam olahraga dan hasilnya lebih positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Kemarahan yang tidak terkendali justru bisa menyebabkan pertengkaran, perkelahian fisik, kekerasan fisik, penyerangan, dan melukai diri sendiri.
Efek fisik dari kemarahan memicu respons 'lawan atau lari' (fight or flight) dari tubuh. Emosi lain yang memicu respons ini termasuk ketakutan, kegembiraan, dan kecemasan. Kelenjar adrenal membanjiri tubuh dengan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol.
Otak mengalihkan darah dari usus ke otot, sebagai persiapan untuk aktivitas fisik. Denyut jantung, tekanan darah dan pernapasan dan suhu tubuh meningkat dan kulit berkeringat. Pikiran menjadi tajam dan fokus.
Dampak menahan amarah terhadap kesehatan
.jpg)
(Banyak orang tidak menyadari bahaya memendam emosi dan memilih untuk menutupinya. Padahal, emosi yang dipendam bisa berpengaruh negatif terhadap kondisi fisik maupun mental, serta tidak jarang memberikan dampak buruk pada hubungan dengan orang lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Banjir bahan kimia stres yang terus menerus dan perubahan metabolik yang terkait dengan kemarahan yang tidak terkendali pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada banyak sistem tubuh yang berbeda.
Beberapa masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang dikaitkan dengan kemarahan yang tidak terkendali meliputi: sakit kepala, masalah pencernaan seperti sakit perut, insomnia, peningkatan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, masalah kulit seperti eksem, serangan jantung, stroke.
Cara sehat mengekspresikan kemarahan
Saran yang dikutip dari Better Health, tentang cara mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat antara lain:
- Jika merasa lepas kendali, menjauhlah dari situasi tersebut untuk sementara, sampai kamu tenang
- Kenali dan terima emosi sebagai hal yang normal dan bagian dari kehidupan
- Cobalah untuk menunjukkan dengan tepat alasan mengapa kamu merasa marah
- Setelah mengidentifikasi masalahnya, pertimbangkan untuk membuat strategi berbeda tentang cara memperbaiki situasi tersebut
- Lakukan sesuatu yang bersifat fisik, seperti berlari atau berolahraga
- Bicaralah dengan seseorang yang kamu percayai tentang perasaanmu
Berdamai dengan amarah
Saat bertengkar, kamu mudah untuk tetap marah atau kesal terhadap orang lain. Jika tidak menyelesaikan pertengkaran dengan orang yang sering kamu temui, itu bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman. Berbicara dengan orang tersebut tentang ketidaksetujuanmu bisa membantu, bisa tidak.
Tetap tenang dan berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Pembicaraan itu bisa dilakukan secara langsung atau via telepon. Bila merasa tidak nyaman, kamu bisa meminta seseorang untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.
Atur mood dengan olahraga teratur
Orang yang stres lebih mungkin mengalami kemarahan. Sejumlah penelitian di seluruh dunia telah mendokumentasikan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.
Hal ini mungkin terjadi karena aktivitas fisik membakar bahan kimia stres, dan juga meningkatkan produksi neurotransmiter pengatur suasana hati di otak, termasuk endorfin dan katekolamin. re-tunner energi amarah kamu ke dalam olahraga dan hasilnya lebih positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)