FITNESS & HEALTH

Mengenal Hipotermia, Penyebab Pendaki Asal Tangerang Tewas di Gunung Lawu

Sri Yanti Nainggolan
Selasa 01 Maret 2022 / 17:34
Jakarta: Seorang pendaki dari rombongan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambong, Salatiga, tewas usai mengalami hipotermia di puncak Gunung Lawu, Karangayar, Jawa Tengah. Hipotermia adalah salah satu penyakit yang sering dialami pendaki gunung

Yusuf, 40, pendaki asal Tengerang, Banten yang menjadi bagian dari rombongan 115 santri Ponpes Mambong ini tewas pada Senin pagi, 28 Februari setelah mengalami  kedinginan akut (hiportemia). Nyawanya gagal ditolong Tim Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) yang membawanya sampai Puskesman Tawangmangu.

Baca: Pendaki Asal Tangerang Tewas Hipotermia di Gunung Lawu
 

Pengertian hipotermia 

Dilansir dari Alodokter, hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius. Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37 derajat Celcius), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan. 

Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, hingga kematian.

Ilustrasi hipotermia. Foto: Unsplash.com
Ilustrasi hipotermia. Foto: Unsplash.com

Penyebab hipotermia

Hipotermia terjadi saat panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Berikut kondisi yang berpotensi menyebabkan seseorang mengalami hipotermia: 
  • Terlalu lama berada di tempat dingin.
  • Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
  • Terlalu lama mengenakan pakaian basah.
  • Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.
     
 

Gejala Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan gejala hipotermia: 

Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh
  • Mati rasa
  • Menggigil
  • Respons menurun
  • Gangguan bicara
  • Kaku dan sulit bergerak
  • Penurunan kesadaran
  • Sesak napas hingga napas melambat
  • Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat
Baca: 5 Gunung di Indonesia yang Ramah untuk Pemula

Pengobatan Hipotermia

Penderita hipotermia harus segara ditangani. Hal pertama yang perlu dilakukan jika bertemu orang dengan gejala hipotermia adalah mengecek denyut nadi dan pernapasan. Jika denyut nadi dan pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis.

Bila orang tersebut masih bernapas dan denyut nadinya masih ada, lakukanlah tindakan berikut ini untuk membuat suhu tubuhnya kembali normal:
  1. Pindahkan dia ke tempat yang lebih kering dan hangat. Pindahkan secara hati-hati karena gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
  2. Jika pakaian yang dikenakannya basah, maka gantilah dengan pakaian yang kering.
  3. Tutupi tubuhnya dengan selimut atau mantel tebal agar hangat.
  4. Jika dia sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.
  5. Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakkan kompres di leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau tungkai karena malah menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-paru, dan otak.
  6. Hindari penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan penderita hipotermia. Panas yang belebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
  7. Temani dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis tiba.
Baca: Pendaki Wajib Tahu, Apa Itu Hipotermia, Frostbite, dan Altitude Sickness
 

Pencegahan Hipotermia

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermia, yakni: 
  1. Jagalah tubuh agar tetap kering. Hindari mengenakan pakaian basah dalam jangka waktu lama karena dapat menyerap panas tubuh.
  2. Gunakan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang akan dilakukan, terutama ketika akan mendaki gunung atau berkemah di tempat yang dingin. Kenakan jaket atau pakaian tebal agar suhu tubuh tetap terjaga.
  3. Gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot ketika akan beraktivitas di luar rumah.
  4. Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh.
  5. Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein. Konsumsilah minuman dan makanan hangat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SYN)

MOST SEARCH