Karangayar: Seorang pendaki dari rombongan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambong, Salatiga tewas usai mengalami hipotermia di puncak Gunung Lawu, Karangayar, Jawa Tengah.
Yusuf, 40, pendaki asal Tengerang, Banten yang menjadi bagian dari rombongan 115 santri Ponpes Mambong ini tewas pada Senin pagi, 28 Februari setelah mengalami kedinginan akut (hiportemia). Nyawanya gagal ditolong Tim Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) yang membawanya sampai Puskesman Tawangmangu.
Rombongan santri dan pengasuh ponpes tersebut mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu, 26 Februari. Tujuan gelar ritual dan doa di atas gunung, sekaligus kegiatan cinta alam.
"Dari santri Mambong kami dapat keterangan, bahwa tujuan rombongan hendak melakukan ritual doa-doa dan sekaligus kegiatan cinta alam di Gunung Lawu. Sedianya Senin, 28 Februari mereka memang turun dari puncak," kata salah satu relawan Budi.
Baca: Kemacetan Horor di Puncak Bogor karena Sejumlah Kendaraan Mogok
Sayangnya, kegiatan pendakian tidak sesuai harapan. Sesampai pos 4 sekitar pukul 01.30 WIB Yusuf mengalami Hipotermia kedinginan akut. Pertolongan para santri, dengan membuat api unggun tidak mampu meredakan kesakitan yang diderita korban.
Karena itu mereka memutuskan harus ada yang turun untuk meminta SAR Lawu, yang kemudian melepas 70 relawan naik ke Pos 4, guna memberikan pertolongan dan sekaligus mengevakuasi korban.
"Korban berhasil dievakuasi hingga dibawa ke Puskesmas Tawang Mangu Senin pukul 07.00 WIB. Namun karena kondisi akud yang membuat korban lemas dan pingsan, gagal diselamatkan tim nakes Puskesmas Tawangmangu " ujar Budi.
Koordinator Pos Jaga Basarnas Surakarta, Arief Sugiyarto SH, 52, ketika dikonfirmasi terkait musibah seorang dari rombongan pesantren Salatiga menjelaskan, pertolongan sebenarnya dilakukan cepat oleh relawan AGL.
"Tetapi karena kondisi korban sudah sangat lemah akhirnya nyawanya tidak mampu ditolong usai dievakuasi le bawaj " ujar Arief.
Rombongan tidak melanjutkan kegiatan di atas Lawu, dan membawa jenasah Yusuf ke kampung halamannya di Tangerang, Banten.
Karangayar: Seorang pendaki dari rombongan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambong, Salatiga tewas usai mengalami hipotermia di puncak Gunung Lawu, Karangayar, Jawa Tengah.
Yusuf, 40, pendaki asal Tengerang, Banten yang menjadi bagian dari rombongan 115 santri Ponpes Mambong ini tewas pada Senin pagi, 28 Februari setelah mengalami kedinginan akut (hiportemia). Nyawanya gagal ditolong Tim Relawan Anak Gunung Lawu (AGL) yang membawanya sampai Puskesman Tawangmangu.
Rombongan santri dan pengasuh ponpes tersebut mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu, 26 Februari. Tujuan gelar ritual dan doa di atas gunung, sekaligus kegiatan cinta alam.
"Dari santri Mambong kami dapat keterangan, bahwa tujuan rombongan hendak melakukan ritual doa-doa dan sekaligus kegiatan cinta alam di Gunung Lawu. Sedianya Senin, 28 Februari mereka memang turun dari puncak," kata salah satu relawan Budi.
Baca: Kemacetan Horor di Puncak Bogor karena Sejumlah Kendaraan Mogok
Sayangnya, kegiatan pendakian tidak sesuai harapan. Sesampai pos 4 sekitar pukul 01.30 WIB Yusuf mengalami Hipotermia kedinginan akut. Pertolongan para santri, dengan membuat api unggun tidak mampu meredakan kesakitan yang diderita korban.
Karena itu mereka memutuskan harus ada yang turun untuk meminta SAR Lawu, yang kemudian melepas 70 relawan naik ke Pos 4, guna memberikan pertolongan dan sekaligus mengevakuasi korban.
"Korban berhasil dievakuasi hingga dibawa ke Puskesmas Tawang Mangu Senin pukul 07.00 WIB. Namun karena kondisi akud yang membuat korban lemas dan pingsan, gagal diselamatkan tim nakes Puskesmas Tawangmangu " ujar Budi.
Koordinator Pos Jaga Basarnas Surakarta, Arief Sugiyarto SH, 52, ketika dikonfirmasi terkait musibah seorang dari rombongan pesantren Salatiga menjelaskan, pertolongan sebenarnya dilakukan cepat oleh relawan AGL.
"Tetapi karena kondisi korban sudah sangat lemah akhirnya nyawanya tidak mampu ditolong usai dievakuasi le bawaj " ujar Arief.
Rombongan tidak melanjutkan kegiatan di atas Lawu, dan membawa jenasah Yusuf ke kampung halamannya di Tangerang, Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)