FITNESS & HEALTH
Chandler Crews Jalani Operasi Peninggi Badan, dari 117 cm Jadi 151 cm
Mia Vale
Minggu 14 September 2025 / 11:48
Jakarta: Baru-baru ini, seorang wanita di Maryland, Amerika Serikat, telah menceritakan pengalamannya menjalani operasi peninggi badan. Tentu saja hal ini menjadi kontroversial.
Namun bagi Chandler Crews (31) yang terlahir dengan kondisi genetik langka, anchondroplasia, operasi tersebut bisa membuatnya "bebas" bergerak.
Baca juga: Kelompok Orang Ini Sebaiknya Menghindari Nanas, Mengapa?
Ya, Crews tahu, sebelum dirinya operasi, pertumbuhan tulangnya terhambat. Buktinya, pada saat usiamya 16 tahun, gadis remaja ini hanya memiliki tinggi 117 cm.
Dan perlu diketahui, orang dengan kondisi anchondroplasia, biasanya hanya memiliki tinggi maksimal 107-142 cm.
Tentunya acrews merasa kesulitan dengan kondisinya. Ia mengaku sulit secara fisik melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci rambut, menyetir mobil, hingga menggunakan toilet umum. Sampai pada akhirnya Crews melakukan operasi "peninggi badan".
Untuk kali pertama, Crews menjalani operasi pada Agustus 2010 di Rubin Institut for Advance for Orthopedic. Operasi pemanjangan anggota badan (limb lengthening) merupakan prosedur yang dapat memanjangkan tulang lengan atau kaki.
.jpg)
(Crews mengaku telah menghabiskan total biaya operasi hampir USD2 juta. Foto: Dok. Instagram Chandler Crews/@chancrews)
Ahli bedah dapat melakukan operasi pemanjangan anggota badan pada:
- Humerus (tulang lengan atas)
- Radius/ulna (tulang lengan bawah)
- Femur (tulang paha)
- Tibia (tulang kering)
Selain operasi pemanjangan kaki untuk tinggi badannya, ia juga menjalani operasi pemanjangan lengan antara tahun 2011-2013. Dan sekarang, Crews bisa meraih kepala bagian atasnya sehingga bisa mengikat rambut.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, prosedur dilakukan dengan cara memotong tulang, lalu ditarik perlahan menggunakan bingkai eksternal agat terbentuk pertumbuhan tulang baru.
Operasi ini merupakan pilihan bagi individu dengan akondroplasia untuk menambah tinggi badan dan memperbaiki proporsi tubuh menggunakan osteogenesis distraksi.
"Saya tidak ingin menunggu dunia berubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saya. Saya ingin mengambil kendali dan berubah demi diri saya sendiri, bukan orang lain," tegas Crews, mengenang 15 tahun setelah operasi, seperti dinukil dari Unilad.
Dan setelah operasi, tinggi badan Crews bertambah menjadi total 151 cm. Crews mengaku bahagia dengan kondisinya sekarang.
Operasi pemanjangan anggota gerak menangani ketidaksesuaian (perbedaan) panjang lengan atau tungkai. Operasi ini juga dapat menangani beberapa kondisi yang menyebabkan pertumbuhan tulang tidak teratur atau tulang yang lebih pendek.
Dokter mungkin merekomendasikan operasi pemanjangan anggota gerak jika kamu memiliki:
- Tumor tulang jinak pada lempeng pertumbuhan
- Palsi serebral
- Defisiensi femoralis kongenital, kondisi bawaan yang menyebabkan salah satu tulang paha lebih pendek dari yang lain
- Hemihipertrofi, kondisi langka yang menyebabkan satu sisi tubuh tumbuh lebih besar dari yang lain
- Displasia skeletal, kondisi bawaan yang mengganggu pertumbuhan tulang, seperti dwarfisme
- Fraktur lempeng pertumbuhan
- Osteomielitis
Crews mengaku telah menghabiskan total biaya operasi hampir USD2 juta. Ia pun menceritakan, kalau operasi itu dilakukan beberapa kali. Seperti, setelah operasi pertama, ia Crews juga menjalani beberapa operasi korektif.
Beberapa di antaranya seperti meluruskan kaki yang melengkung, serta memperbaiki kesehatan tulang belakangnya.
"Dengan tinggi 151 cm saya masih tergolong pendek, tapi saya menyebutnya (untuk diri saya) sebagai 'pendek yang nyaman'," tandas Crews yang sebagian besar pengeluaran ditanggung oleh asuransi.
Baca juga: 5 Tanda di Tubuh Saat Kadar Gula Terlalu Tinggi
Proses operasi yang dilakukan Crews memang panjang, kompleks, dan kontroversial serta memiliki risiko yang signifikan. Komplikasi potensial meliputi degenerasi sendi atau masalah jangka panjang lainnya, meskipun hasil jangka panjang yang pasti masih dipelajari.
Untuk itu diperlukan perawatan multidisiplin. Artinya, perawatan yang efektif perlu dilakukan, di mana membutuhkan tim spesialis, termasuk ahli bedah ortopedi, untuk mengelola berbagai aspek fisik, psikologis, dan sosial dari perawatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun bagi Chandler Crews (31) yang terlahir dengan kondisi genetik langka, anchondroplasia, operasi tersebut bisa membuatnya "bebas" bergerak.
Baca juga: Kelompok Orang Ini Sebaiknya Menghindari Nanas, Mengapa?
Ya, Crews tahu, sebelum dirinya operasi, pertumbuhan tulangnya terhambat. Buktinya, pada saat usiamya 16 tahun, gadis remaja ini hanya memiliki tinggi 117 cm.
Dan perlu diketahui, orang dengan kondisi anchondroplasia, biasanya hanya memiliki tinggi maksimal 107-142 cm.
Tentunya acrews merasa kesulitan dengan kondisinya. Ia mengaku sulit secara fisik melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci rambut, menyetir mobil, hingga menggunakan toilet umum. Sampai pada akhirnya Crews melakukan operasi "peninggi badan".
Operasi pemanjangan anggota badan
Untuk kali pertama, Crews menjalani operasi pada Agustus 2010 di Rubin Institut for Advance for Orthopedic. Operasi pemanjangan anggota badan (limb lengthening) merupakan prosedur yang dapat memanjangkan tulang lengan atau kaki.
.jpg)
(Crews mengaku telah menghabiskan total biaya operasi hampir USD2 juta. Foto: Dok. Instagram Chandler Crews/@chancrews)
Ahli bedah dapat melakukan operasi pemanjangan anggota badan pada:
- Humerus (tulang lengan atas)
- Radius/ulna (tulang lengan bawah)
- Femur (tulang paha)
- Tibia (tulang kering)
Selain operasi pemanjangan kaki untuk tinggi badannya, ia juga menjalani operasi pemanjangan lengan antara tahun 2011-2013. Dan sekarang, Crews bisa meraih kepala bagian atasnya sehingga bisa mengikat rambut.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, prosedur dilakukan dengan cara memotong tulang, lalu ditarik perlahan menggunakan bingkai eksternal agat terbentuk pertumbuhan tulang baru.
Operasi ini merupakan pilihan bagi individu dengan akondroplasia untuk menambah tinggi badan dan memperbaiki proporsi tubuh menggunakan osteogenesis distraksi.
"Saya tidak ingin menunggu dunia berubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saya. Saya ingin mengambil kendali dan berubah demi diri saya sendiri, bukan orang lain," tegas Crews, mengenang 15 tahun setelah operasi, seperti dinukil dari Unilad.
Dan setelah operasi, tinggi badan Crews bertambah menjadi total 151 cm. Crews mengaku bahagia dengan kondisinya sekarang.
Yang ditangani limb lengthening
Operasi pemanjangan anggota gerak menangani ketidaksesuaian (perbedaan) panjang lengan atau tungkai. Operasi ini juga dapat menangani beberapa kondisi yang menyebabkan pertumbuhan tulang tidak teratur atau tulang yang lebih pendek.
Dokter mungkin merekomendasikan operasi pemanjangan anggota gerak jika kamu memiliki:
- Tumor tulang jinak pada lempeng pertumbuhan
- Palsi serebral
- Defisiensi femoralis kongenital, kondisi bawaan yang menyebabkan salah satu tulang paha lebih pendek dari yang lain
- Hemihipertrofi, kondisi langka yang menyebabkan satu sisi tubuh tumbuh lebih besar dari yang lain
- Displasia skeletal, kondisi bawaan yang mengganggu pertumbuhan tulang, seperti dwarfisme
- Fraktur lempeng pertumbuhan
- Osteomielitis
Crews mengaku telah menghabiskan total biaya operasi hampir USD2 juta. Ia pun menceritakan, kalau operasi itu dilakukan beberapa kali. Seperti, setelah operasi pertama, ia Crews juga menjalani beberapa operasi korektif.
Beberapa di antaranya seperti meluruskan kaki yang melengkung, serta memperbaiki kesehatan tulang belakangnya.
"Dengan tinggi 151 cm saya masih tergolong pendek, tapi saya menyebutnya (untuk diri saya) sebagai 'pendek yang nyaman'," tandas Crews yang sebagian besar pengeluaran ditanggung oleh asuransi.
Baca juga: 5 Tanda di Tubuh Saat Kadar Gula Terlalu Tinggi
Yang harus diperhatikan
Proses operasi yang dilakukan Crews memang panjang, kompleks, dan kontroversial serta memiliki risiko yang signifikan. Komplikasi potensial meliputi degenerasi sendi atau masalah jangka panjang lainnya, meskipun hasil jangka panjang yang pasti masih dipelajari.
Untuk itu diperlukan perawatan multidisiplin. Artinya, perawatan yang efektif perlu dilakukan, di mana membutuhkan tim spesialis, termasuk ahli bedah ortopedi, untuk mengelola berbagai aspek fisik, psikologis, dan sosial dari perawatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)