FITNESS & HEALTH

5 Trik untuk Berhenti Menganggap Semua Masalah Terlalu Pribadi

Mia Vale
Minggu 21 Januari 2024 / 21:05
Jakarta: Mungkin kamu pernah datang ke kantor terlambat yang mengakibatkan si bos menegurmu. Atau, kamu sedang mengerjakan tugas dan ternyata ada kesalahan yang membuat sedikit perselisihan dengan orang lain. 

Dari semua kejadian ini, kadang kamu merasa sedih atau tidak terima saat dikritik orang lain mengenai pekerjaan. Ya, sebagian orang pasti akan tidak terima saat dikritik dan cenderung menganggapnya negatif.

Sebagai makhluk sosial, kita tentu ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa menerima 'teguran' atau kritikan orang lain. 

Pasalnya, bila kamu termasuk orang yang mudah tersakiti atau menanggapi semua masalah terlalu pribadi, artinya kamu termasuk orang yang mudah tersinggung. Tentunya hal itu tidak sehat untuk mental kamu sendiri. 

So, ada baiknya bila kamu mengetahui cara-cara untuk berhenti, minimal mengurangi menanggapi segala sesuatunya menjadi sesuatu yang bersifat pribadi. 
 

1. Tingkatkan harga diri 


Ketika merasa tidak aman dalam diri sendiri, kita cenderung lebih mudah merasa sakit hati karena pendapat orang lain tentang kita memicu bagian dari diri kita yang sudah merasa tidak aman.

Belajarlah untuk percaya pada diri sendiri, dan berjalan dengan yakin dalam hidup. “Berhentilah mengaitkan segalanya dengan harga diri,” jelas Shivam, Penulis dan Pelatih Kehidupan Kecerdasan Emosional kepada Health Shots.

Sering kali, harga diri yang rendah membuat kita tersinggung karena kita membuat setiap komentar atau tindakan orang lain hanya mementingkan diri kita sendiri, dan kita mulai meragukan kemampuan kita


(Komunikasi yang efektif memungkinkan manusia untuk membangun hubungan yang kuat dan memahami satu sama lain dengan lebih baik. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

2. Kuncinya, komunikasi


Saat kita bertengkar dengan seseorang, kita mulai membangun cerita di kepala kita, mengambil kedua sisi percakapan. Kita mulai merasa lebih buruk dengan membangun narasi yang berasal dari emosi negatif. 

Jika kamu merasa ada miskomunikasi yang berujung pada masalah ini, lanjutkan dan selesaikan dengan seni komunikasi yang sehat. Karena tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi.
 

3. Membuat jurnal 


Tuliskan pemikiranmu! Semakin banyak mencatat pemikiran kita, semakin akan mendapatkan kejelasan tentang tidak relevannya pemikiran ekstrem yang ada pada diri sendiri.

Diharapkan, ketika membaca apa yang sudah ditulis, kamu akan mengetahui bahwa sebagian besar pemikiran ini tidak benar. Jadi, cobalah mengikuti pendekatan berdasarkan fakta, dan berhentilah memberikan energi kamu dengan memikirkan skenario terburuk.
 

4. Cari bantuan profesional


Jangan ragu untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental. Hal ini dimaksudkan untuk mendiskusikan keyakinan dan ciri-ciri perilaku yang dapat diatasi dengan memahami pola harga diri yang dapat ditingkatkan. Sehingga bisa membantu mendapatkan perspektif kamu yang lebih baik dalam segala hal.
 

5. Lepaskan!


Terkadang, kita akhirnya menyimpan banyak dendam atau emosi negatif lainnya yang tidak memungkinkan kita untuk maju dalam hidup dan menerima hal-hal yang lebih baik. Jadi, selalu ada baiknya untuk membiarkan hal-hal yang tidak lagi memberikan tujuan hidup kamu yang lebih besar. 

Selain itu, lepaskan keyakinan yang membuat kita terlalu tersinggung. Lepaskan kebencian yang timbul karena berpegang pada keyakinan sepele ini, dan kerjakan gambaran kehidupan yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH