FITNESS & HEALTH
WHO Rekomendasikan Vaksin Covid Valneva untuk Orang yang Berisiko Tinggi
Mia Vale
Minggu 21 Agustus 2022 / 08:00
Jakarta: Pembuat obat Prancis Valneva (VLS.PA), akhirnya direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai penggunaan vaksin covid-19. Tak hanya itu, Badan PBB juga merekomendasikan penggunaan dosis booster kedua untuk beberapa individu yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.
"Namun, itu bukan merupakan rekomendasi umum untuk memvaksinasi semua orang dewasa, dan ditujukan untuk menghindari penyakit parah dan kematian pada populasi dengan risiko tertinggi," ujar pejabat WHO.
Rekomendasi itu muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pekan lalu.
Melansir dari laman Reuters, melalui situs resminya, WHO juga menegaskan bahwa vaksin Valneva tidak direkomendasikan digunakan untuk populasi berusia di atas 50 tahun dan di bawah 18 tahun, karena keterbatasan data uji coba.
Selain itu, WHO menyatakan vaksin Valneva tidak bisa digunakan untuk booster pelengkap vaksinasi primer menggunakan vaksin mRNA. Namun, vaksin ini bisa dipertimbangkan sebagai booster untuk pasien yang menerima vaksin primer ChAdOx1-S (dulu AstraZaneca).
Hasil penelitian awal mengindikasikan bahwa Valvena memproduksi antibodi lebih sedikit atas varian Delta dan Omicron. Sementara itu, masih dijelaskan oleh WHO, efektifitas dan efikasi Valneva terhadap berbagai varian virus covid-19, saat ini juga masih dalam studi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
"Namun, itu bukan merupakan rekomendasi umum untuk memvaksinasi semua orang dewasa, dan ditujukan untuk menghindari penyakit parah dan kematian pada populasi dengan risiko tertinggi," ujar pejabat WHO.
Rekomendasi itu muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pekan lalu.
Melansir dari laman Reuters, melalui situs resminya, WHO juga menegaskan bahwa vaksin Valneva tidak direkomendasikan digunakan untuk populasi berusia di atas 50 tahun dan di bawah 18 tahun, karena keterbatasan data uji coba.
Selain itu, WHO menyatakan vaksin Valneva tidak bisa digunakan untuk booster pelengkap vaksinasi primer menggunakan vaksin mRNA. Namun, vaksin ini bisa dipertimbangkan sebagai booster untuk pasien yang menerima vaksin primer ChAdOx1-S (dulu AstraZaneca).
Hasil penelitian awal mengindikasikan bahwa Valvena memproduksi antibodi lebih sedikit atas varian Delta dan Omicron. Sementara itu, masih dijelaskan oleh WHO, efektifitas dan efikasi Valneva terhadap berbagai varian virus covid-19, saat ini juga masih dalam studi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)