FITNESS & HEALTH
Makan Nasi Dingin Bisa Cegah Lonjakan Gula Darah? Ini Kata Peneliti
Mia Vale
Minggu 12 Mei 2024 / 22:38
Jakarta: Seperti kita tahu, diabetes merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Makanan yang harus dibatasi oleh penderita diabetes adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan atau minuman, kadar gula darah akan semakin cepat meningkat setelah makanan tersebut dikonsumsi. Dan salah satunya adalah nasi putih.
Mengonsumsi nasi yang dipanaskan kembali dibandingkan nasi yang baru dimasak dapat memperlambat lonjakan gula darah bagi penderita diabetes, menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 16 April di Nutrition and Diabetes.
Sekelompok peneliti Polandia dari Universitas Ilmu Kedokteran Poznan memelajari 32 pasien diabetes tipe 1 dan membandingkan kadar gula darah mereka setelah makan dua makanan uji yang berbeda.
.jpg)
(Dr. Sienny Agustin dalam Alodokter memaparkan bahwa nasi putih dingin terbukti memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih yang baru matang. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Satu kali makan berupa nasi putih bulir panjang, sekitar 46 gram karbohidrat, disiapkan dan disajikan segera. Yang lainnya porsi nasinya sama, tapi dibiarkan dingin di lemari es selama 24 jam, lalu dipanaskan kembali dan disajikan.
Mereka menemukan bahwa ketika partisipan mengonsumsi nasi dingin, kadar gula darah mereka jauh lebih stabil, dengan peningkatan yang lebih sedikit secara keseluruhan, dan waktu puncak yang lebih singkat dibandingkan saat mereka mengonsumsi nasi segar.
Hasilnya menunjukkan bahwa karbohidrat yang didinginkan seperti nasi dapat membantu mengontrol gula darah. Menurut para peneliti kepada Insider, berkat jenis karbohidrat tertentu yang disebut pati resisten. Porsi nasi dingin dalam penelitian ini mengandung lebih banyak pati resisten dibandingkan nasi segar (baru matang).
Bukti menunjukkan pati resisten dicerna lebih lambat. Hasilnya, pati resisten dapat membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menyeimbangkan gula darah, mirip dengan serat.
Meskipun penelitian ini kecil dan terfokus pada populasi tertentu, penelitian sebelumnya mendukung gagasan bahwa mendinginkan makanan kaya karbohidrat dapat mengubah cara penyerapannya.
Studi serupa pada tahun 2015, yang dilakukan pada orang-orang tanpa diabetes, menemukan hasil yang serupa, yaitu nasi dingin menyebabkan lebih sedikit lonjakan gula darah.
Para ahli mengatakan mendapatkan lebih banyak pati resisten dari karbohidrat dingin juga memiliki manfaat lain, seperti mengatur nafsu makan agar tetap kenyang setelah makan, mencegah penurunan energi, atau bahkan membantu penurunan berat badan.
“Jika orang-orang sedang dalam misi menghilangkan lemak tubuh dan ingin menyeimbangkan kadar gula darahnya, atau jika mereka ingin meningkatkan produktivitas dan menghindari penurunan berat badan di sore hari, akan bermanfaat jika mencoba mengonsumsi lebih banyak pati resisten,” tutup ahli gizi Rhiannon Lambert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan atau minuman, kadar gula darah akan semakin cepat meningkat setelah makanan tersebut dikonsumsi. Dan salah satunya adalah nasi putih.
Mengonsumsi nasi yang dipanaskan kembali dibandingkan nasi yang baru dimasak dapat memperlambat lonjakan gula darah bagi penderita diabetes, menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 16 April di Nutrition and Diabetes.
Sekelompok peneliti Polandia dari Universitas Ilmu Kedokteran Poznan memelajari 32 pasien diabetes tipe 1 dan membandingkan kadar gula darah mereka setelah makan dua makanan uji yang berbeda.
Nasi dingin dan diabetes
.jpg)
(Dr. Sienny Agustin dalam Alodokter memaparkan bahwa nasi putih dingin terbukti memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih yang baru matang. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Satu kali makan berupa nasi putih bulir panjang, sekitar 46 gram karbohidrat, disiapkan dan disajikan segera. Yang lainnya porsi nasinya sama, tapi dibiarkan dingin di lemari es selama 24 jam, lalu dipanaskan kembali dan disajikan.
Mereka menemukan bahwa ketika partisipan mengonsumsi nasi dingin, kadar gula darah mereka jauh lebih stabil, dengan peningkatan yang lebih sedikit secara keseluruhan, dan waktu puncak yang lebih singkat dibandingkan saat mereka mengonsumsi nasi segar.
Hasilnya menunjukkan bahwa karbohidrat yang didinginkan seperti nasi dapat membantu mengontrol gula darah. Menurut para peneliti kepada Insider, berkat jenis karbohidrat tertentu yang disebut pati resisten. Porsi nasi dingin dalam penelitian ini mengandung lebih banyak pati resisten dibandingkan nasi segar (baru matang).
Menyeimbangkan gula darah
Bukti menunjukkan pati resisten dicerna lebih lambat. Hasilnya, pati resisten dapat membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menyeimbangkan gula darah, mirip dengan serat.
Meskipun penelitian ini kecil dan terfokus pada populasi tertentu, penelitian sebelumnya mendukung gagasan bahwa mendinginkan makanan kaya karbohidrat dapat mengubah cara penyerapannya.
Studi serupa pada tahun 2015, yang dilakukan pada orang-orang tanpa diabetes, menemukan hasil yang serupa, yaitu nasi dingin menyebabkan lebih sedikit lonjakan gula darah.
Para ahli mengatakan mendapatkan lebih banyak pati resisten dari karbohidrat dingin juga memiliki manfaat lain, seperti mengatur nafsu makan agar tetap kenyang setelah makan, mencegah penurunan energi, atau bahkan membantu penurunan berat badan.
“Jika orang-orang sedang dalam misi menghilangkan lemak tubuh dan ingin menyeimbangkan kadar gula darahnya, atau jika mereka ingin meningkatkan produktivitas dan menghindari penurunan berat badan di sore hari, akan bermanfaat jika mencoba mengonsumsi lebih banyak pati resisten,” tutup ahli gizi Rhiannon Lambert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)