FITNESS & HEALTH
Penyebab Utama Aritmia dan Cara Mengelolanya
Mia Vale
Jumat 17 Januari 2025 / 06:05
Jakarta: Aritmia (disritmia) merupakan kondisi detak jantung yang tidak normal, bisa terjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Gangguan ini terjadi ketika sinyal listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga menyebabkan detak jantung yang tidak normal.
Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun, bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Pasalnya, memiliki ritme jantung yang normal penting karena jantung memasok nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh melalui darah yang dipompanya.
Perlu diketahui, aritmia jantung mungkin “diam” dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, menukil laman Cleveland Clinic, aritmia jantung juga bisa menimbulkan gejala, seperti:
.jpg)
(Salah satu jenis aritmia jantung mungkin mengancam nyawa. Misalnya, fibrilasi ventrikel dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak sehingga pasokan darah ke berbagai organ vital terhenti. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan aritmia terjadi karena masalah pada arteri, katup, atau otot jantung. Tapi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan aritmia antara lain:
Perlu diketahui, seseorang yang mengalami gejala di atas belum tentu mengalami aritmia. Bahkan, mengutip laman Alodokter, ada beberapa kasus, aritmia dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko terkena Masalah Irama Jantung
Pengobatan aritmia bertujuan untuk mengatasi irama jantung yang tidak teratur. Metode yang digunakan tergantung pada jenis gangguan irama jantung yang dialami, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat. Beberapa metode pengelolaan aritmia meliputi:
- Obat-obatan, pengobatan ini digunakan untuk memperlambat atau menghentikan detak jantung yang terlalu cepat, atau untuk mempercepat detak jantung yang terlalu lambat
- Ablasi, merupakan prosedur yang menggunakan energi panas atau dingin untuk merusak bagian jantung yang menyebabkan aritmia
- Defibrilator, pengobatan dengan alat yang mengirimkan sengatan listrik ke jantung untuk menghentikan aritmia yang mengancam jiwa
- Pacemaker, penggunaan alat kecil yang ditanamkan di bawah kulit untuk memonitor dan mengatur detak jantung
Walaupun tidak semua aritmia dapat dicegah, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya aritmia, antara lain:
Jika kamu mengalami gejala aritmia, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun, bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Pasalnya, memiliki ritme jantung yang normal penting karena jantung memasok nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh melalui darah yang dipompanya.
Gejala aritmia
Perlu diketahui, aritmia jantung mungkin “diam” dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, menukil laman Cleveland Clinic, aritmia jantung juga bisa menimbulkan gejala, seperti:
- - Jantung berdebar-debar
- - Pusing atau sakit kepala ringan
- - Pingsan
- - Sesak napas
- - Ketidaknyamanan dada
- - Kelemahan atau kelelahan
Penyebab terjadinya aritmia
.jpg)
(Salah satu jenis aritmia jantung mungkin mengancam nyawa. Misalnya, fibrilasi ventrikel dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak sehingga pasokan darah ke berbagai organ vital terhenti. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebanyakan aritmia terjadi karena masalah pada arteri, katup, atau otot jantung. Tapi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan aritmia antara lain:
- - Kondisi jantung akibat penyakit, seperti penyakit jantung koroner atau kardiomiopati
- - Arteri yang tersumbat di jantung
- - Diabetes
- - Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah
- - Penggunaan narkoba
- - Efek samping obat-obatan
- - Konsumsi alkohol yang berlebihan
- - Pengerahan tenaga yang berlebihan
- - Berbagai emosi, seperti stres, cemas, marah, dan sakit yang kuat
Komplikasi aritmia
Perlu diketahui, seseorang yang mengalami gejala di atas belum tentu mengalami aritmia. Bahkan, mengutip laman Alodokter, ada beberapa kasus, aritmia dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- - Demensia
- - Penyakit Alzheimer
- - Stroke
- - Gagal jantung
- - Henti jantung mendadak
- - Kematian mendadak pada bayi (SIDS)
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko terkena Masalah Irama Jantung
Pengelolaan aritmia
Pengobatan aritmia bertujuan untuk mengatasi irama jantung yang tidak teratur. Metode yang digunakan tergantung pada jenis gangguan irama jantung yang dialami, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat. Beberapa metode pengelolaan aritmia meliputi:
- Obat-obatan, pengobatan ini digunakan untuk memperlambat atau menghentikan detak jantung yang terlalu cepat, atau untuk mempercepat detak jantung yang terlalu lambat
- Ablasi, merupakan prosedur yang menggunakan energi panas atau dingin untuk merusak bagian jantung yang menyebabkan aritmia
- Defibrilator, pengobatan dengan alat yang mengirimkan sengatan listrik ke jantung untuk menghentikan aritmia yang mengancam jiwa
- Pacemaker, penggunaan alat kecil yang ditanamkan di bawah kulit untuk memonitor dan mengatur detak jantung
Aritmia bisa dicegah
Walaupun tidak semua aritmia dapat dicegah, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya aritmia, antara lain:
- - Mengontrol kondisi jantung yang mendasarinya
- - Mengelola stres
- - Menghindari penggunaan narkoba dan alkohol
- - Menjaga gaya hidup sehat, termasuk berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat
Jika kamu mengalami gejala aritmia, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)