FITNESS & HEALTH
Ini Cara Tidur Lebih Nyenyak meski Hidung Tersumbat
Raka Lestari
Sabtu 20 Maret 2021 / 16:16
Jakarta: Hidung tersumbat, juga dikenal sebagai 'nasal congestion', tidak selalu disebabkan oleh infeksi. Meskipun infeksi saluran pernapasan bagian atas adalah penyebab umum, perubahan cuaca, alergi, dan perubahan hormonal juga dapat menyebabkan hidung tersumbat.
“Hidung tersumbat biasanya karena peradangan saat tubuh merespons pemicu tertentu, seperti virus atau alergen,” ujar Brian Antono, MD, MPH, instruktur medis di Departemen Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Masyarakat di Duke University School of Medicine.
Jaringan hidung dan pembuluh darah membengkak, membatasi aliran udara, dan menciptakan rasa tersumbat di hidung. Ketika hidung tersumbat, kamu juga mungkin merasakan bahwa satu bagian hidung lebih berat dibandingkan lainnya.
Salah satu dampak yang mungkin dialami dari hidung tersumbat adalah kesulitan saat akan tertidur. Dan ternyata, cara seseorang tertidur juga bisa menjadi salah satu pemicu mengapa salah hidung mengalami sumbatan hanya di satu sisi saja. Salah satu penyebabnya mungkin postur tubuh ketika sedang tertidur.
"Saat berpindah dari duduk ke berbaring, ada peningkatan tekanan di hidung yang dapat menyebabkan hidung tersumbat. Jika kamu berbaring di satu sisi, ini juga bisa terjadi dan menyebabkan sesak di salah satu lubang hidung," kata Anna Balabanova Shannahan, MD, asisten profesor di Departemen Kedokteran Keluarga di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Untuk mengatasi hidung yang tersumbat ketika sedang tidur, kamu bisa berbaring sambil menggunakan bantal agar posisi kepala menjadi lebih tinggi. Hal tersebut bisa mengatasi hidung tersumbat. Selain itu, kamu juga bisa memakai humidifier dan obat decongestant untuk mengatasi hidung tersumbat.
"Sebenarnya sangat umum mengalami hidung tersumbat di satu sisi, atau hidung tersumbat yang bergantian dari satu sisi hidung ke sisi lainnya. Ini bukanlah merupakan tanda kelainan anatomi atau kondisi kesehatan yang mendasari," kata Shannahah.
“Infeksi virus yang menyebabkan hidung tersumbat biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 14 hari dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi jika berlangsung lebih lama dari itu atau disertai demam, sebaiknya ke dokter,” tutup Shannahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Hidung tersumbat biasanya karena peradangan saat tubuh merespons pemicu tertentu, seperti virus atau alergen,” ujar Brian Antono, MD, MPH, instruktur medis di Departemen Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Masyarakat di Duke University School of Medicine.
Jaringan hidung dan pembuluh darah membengkak, membatasi aliran udara, dan menciptakan rasa tersumbat di hidung. Ketika hidung tersumbat, kamu juga mungkin merasakan bahwa satu bagian hidung lebih berat dibandingkan lainnya.
Salah satu dampak yang mungkin dialami dari hidung tersumbat adalah kesulitan saat akan tertidur. Dan ternyata, cara seseorang tertidur juga bisa menjadi salah satu pemicu mengapa salah hidung mengalami sumbatan hanya di satu sisi saja. Salah satu penyebabnya mungkin postur tubuh ketika sedang tertidur.
"Saat berpindah dari duduk ke berbaring, ada peningkatan tekanan di hidung yang dapat menyebabkan hidung tersumbat. Jika kamu berbaring di satu sisi, ini juga bisa terjadi dan menyebabkan sesak di salah satu lubang hidung," kata Anna Balabanova Shannahan, MD, asisten profesor di Departemen Kedokteran Keluarga di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Untuk mengatasi hidung yang tersumbat ketika sedang tidur, kamu bisa berbaring sambil menggunakan bantal agar posisi kepala menjadi lebih tinggi. Hal tersebut bisa mengatasi hidung tersumbat. Selain itu, kamu juga bisa memakai humidifier dan obat decongestant untuk mengatasi hidung tersumbat.
"Sebenarnya sangat umum mengalami hidung tersumbat di satu sisi, atau hidung tersumbat yang bergantian dari satu sisi hidung ke sisi lainnya. Ini bukanlah merupakan tanda kelainan anatomi atau kondisi kesehatan yang mendasari," kata Shannahah.
“Infeksi virus yang menyebabkan hidung tersumbat biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 14 hari dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi jika berlangsung lebih lama dari itu atau disertai demam, sebaiknya ke dokter,” tutup Shannahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)