FITNESS & HEALTH

Sederet Komplikasi Diabetes Melitus yang Wajib Diwaspadai

Fatha Annisa
Sabtu 13 Mei 2023 / 14:26
Jakarta: Diabetes Melitus (DM) dapat memicu peningkatan risiko komplikasi penyakit serius, apalagi jika penderitanya tidak menerapkan gaya hidup sehat. Untuk itu, pengidap diabetes melitus wajib tahu komplikasi yang mungkin muncul supaya bisa lebih waspada. 
 
Kementerian Kesehatan mendefinisikan diabetes melitus sebagai penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kondisi ini juga disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. 
 
Penyakit ini dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, saraf, hingga gigi. Oleh karenanya, komplikasi akibat diabetes melitus bisa berakibat fatal bagi kesehatan jika tidak diwaspadai dan ditangani dengan segera. 
 
Lantas, apa saja komplikasi diabetes melitus?
 
Baca: 5 Penyakit yang Bisa Diketahui dari Bau Badan, Salah Satunya Diabetes

Komplikasi Diabetes Melitus Jangka Pendek

Melansir Siloam Hospital, komplikasi Diabetes Melitus dapat terjadi jika pengidapnya tidak menjaga kadar gula darah dan menjalani pengobatan diabetes melitus. Komplikasi dikategorikan dalam dua jenis, yaitu komplikasi jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis).
 
Adapun, komplikasi diabetes melitus jangka pendek, yakni:

1. Ketoasidosis Diabetik (KAD)

Ketoasidosis Diabetik merupakan komplikasi diabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton dalam tubuh. Kondisi ini dapat terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan gula sebagai sumber bahan bakar sehingga tubuh mengolah lemak sebagai sumber energi dan menghasilkan zat sisa berupa keton yang bersifat asam. 
 
Sejumlah gejala akan muncul pada penderita komplikasi diabetes melitus ini, misalnya frekuensi buang air kecil meningkat, rasa haus terus-menerus, tubuh lemas, otot nyeri atau kaku, mual, sakit kepala, dan lain sebagainya. Namun, salah satu tanda khas kondisi ini adalah munculnya bau mulut beraroma buah.
 

2. Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS)

HHS terjadi akibat kadar gula darah yang melonjak secara drastis dalam waktu tertentu. Mengutip Klikdokter, kadar gula darah pengidap HHS dapat melebihi angka 600 mg/dL. Karenanya, penyakit ini berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesadaran hingga koma. 
 
HHS biasanya disertai dengan sejumlah gejala seperti rasa haus yang terus-menerus, kejang, dan dehidrasi akibat meningkatnya pengeluaran urin. HHS pada penyakit kencing manis memiliki tingkat kematian mencapai 20 persen. 
 

3. Hipoglikemia dan Hiperglikemia

Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula darah menurun dengan tajam hingga berada di bawah normal. Kebalikannya, hiperglikemia adalah kondisi di mana peningkatan kadar gula darah terlalu tinggi dan mendadak. 
 
Jika tidak ditangani dengan tepat dan segera, kedua kondisi ini akan berakibat fatal bagi kesehatan. Penyakit yang dapat menyerang karena kedua kondisi tersebut antara lain stroke, koma diabetikum, ketoasidosis diabetik, hingga kematian.
 
Baca: 4 Olahraga yang Direkomendasikan untuk Pengidap Diabetes

Komplikasi Diabetes Melitus Jangka Panjang

Komplikasi diabetes melitus kategori selanjutnya adalah jangka panjang. Kondisi ini umumnya berkembang secara bertahap dan berpotensi merusak organ tubuh. Beberapa komplikasi tersebut adalah sebagai berikut:
 

1. Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal juga disebut nefropati diabetik. Ini merupakan komplikasi berupa kerusakan ginjal yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal pada pasien diabetes. Akibatnya, penderita harus melakukan cuci darah secara rutin atau melakukan operasi transplantasi ginjal.
 
Salah satu cara mencegahnya adalah membatasi asupan protein sehingga beban kerja ginjal untuk menyaring molekul besar itu dapat berkurang. Tak hanya itu, Sobat Medcom juga perlu mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan mengonsumsi obat-obatan.
 

2. Penyakit Kardiovaskular

Tingginya kadar gula darah mampu merusak pembuluh darah. Akibatnya, sirkulasi darah di seluruh tubuh akan terganggu, tanpa terkecuali sirkulasi darah di jantung. Oleh karena itu, penyakit yang mungkin setelahnya adalah penyakit jantung hingga stroke.
 

3. Gangguan pada Mata

Komplikasi diabetes melitus pada mata disebut juga retinopati diabetik. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di retina dan dapat menyebabkan kebutaan maupun pendarahan dalam mata. 
 
Untuk mencegah komplikasi diabetes melitus ini, penderita sebaiknya memeriksakan mata secara teratur. 
 

4. Masalah Kulit dan Kaki

Penderita diabetes melitus kerap mengalami luka yang tak kunjung sembuh pada kulit dan kaki. Ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf sehingga aliran darah pada kaki terbatas. 
 
Tak hanya itu, komplikasi ini disebabkan oleh tingginya gula darah sehingga jamur dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka secara mandiri pada penderita diabetes juga menjadi pemicu luka tidak bisa sembuh. 
 
Untuk menghindari kondisi ini terjadi pada Anda, lebih berhati-hatilah dalam melakukan aktivitas demi mengurangi risiko terluka. Selalu gunakan alas kaki yang lembut, empuk, dan tidak ketat atau kekecilan ketika keluar rumah, serta segera berikan antibiotik saat terluka. 
 
Baca: 5 Manfaat Daun Asam Jawa, Salah Satunya Mengontrol Diabetes

5. Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf akibat diabetes atau neuropati diabetik umumnya menyerang kaki dan tangan. Gejala awal yang dirasakan antara lain tangan atau kaki merasa kebas, kesemutan, nyeri, dan timbul sensasi terbakar hingga mati rasa. 
 
Kerusakan saraf juga bisa terjadi pada organ pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah dan jantung. Bahkan penelitian menunjukkan 10-20 persen penderita diabetes mengalami nyeri yang disebabkan kerusakan atau gangguan saraf.
 

6. Disfungsi Ereksi dan Infeksi Jamur Vagina

Tidak banyak yang tahu bahwa disfungsi ereksi adalah salah satu komplikasi diabetes melitus. Padahal sebenarnya sekitar 1 dari 3 pria yang menderita diabetes mengalami disfungsi ereksi, sementara wanita mengalami infeksi jamur vagina. 
 
Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah dan sarat. Organ penis yang dipenuhi oleh pembuluh darah dan saraf tentunya akan menerima dampaknya. Sedangkan infeksi jamur vagina diakibatkan oleh ketidakseimbangan bakteri akibat tingginya kadar gula darah. 
 
Itulah beberapa komplikasi diabetes melitus yang patut diwaspadai.
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SUR)

MOST SEARCH