FITNESS & HEALTH
Lonjakan Diabetes di Indonesia Picu Aksi Kolektif, dari Pemerintah hingga Mitra Global Turun Tangan
A. Firdaus
Sabtu 29 November 2025 / 14:24
Jakarta: Prevalensi obesitas dan diabetes di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut IDF Diabetes Atlas edisi ke-11 (2024), 20,4 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes, dan angka ini diproyeksikan melonjak menjadi 28,6 juta pada tahun 2050.
Indonesia kini menjadi negara kelima tertinggi di dunia dengan jumlah orang dewasa yang hidup dengan diabetes. Perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya di perkotaan, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan tersebut, seperti pola makan dan nutrisi yang kurang ideal, minimnya aktivitas fisik karena kesibukan sehari-hari, dan sebagainya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan padat penduduk, namun tantangan dalam membangun sistem promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang inklusif dan berkelanjutan masih terus berlangsung.
Ketua Tim Kerja Metabolik dan Surveilans PKG (Pemeriksaan Kesehatan Gratis) Kementerian Kesehatan RI, dr. A. Muchtar Nasir, M.Epid menyatakan, beban obesitas dan diabetes di Indonesia semakin besar, dan jika tidak dikendalikan, akan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat dan kesehatan nasional.
"Upaya pencegahan harus dilakukan dari hulu melalui perbaikan lingkungan, edukasi, dan kebijakan yang membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih sehat. Di sinilah pentingnya kolaborasi multisektor karena pencegahan yang efektif tidak bisa berjalan tanpa dukungan pemerintah daerah, organisasi masyarakat, akademisi, dan mitra," terang dr. Muchtar.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M mengatakan, Jakarta sebagai kota besar menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks, terutama terkait pola makan dan aktivitas fisik.
"Peningkatan obesitas dan diabetes menunjukkan bahwa kita perlu bergerak lebih cepat dan lebih terstruktur dalam upaya pencegahan. Kami menyambut baik kolaborasi dengan Novo Nordisk Indonesia melalui program Cities for Better Health. Tentunya ini akan membantu memperkuat program pencegahan obesitas dan diabetes di berbagai lapisan masyarakat, serta menjadi langkah penting menuju Jakarta yang lebih sehat," kata drg. Ani.
Sreerekha Sreenivasan, General Manager Novo Nordisk Indonesia mengatakan, sejalan dengan misi Novo Nordisk, yang selalu berupaya mendorong perubahan untuk mengatasi penyakit kronis, termasuk melalui upaya pencegahan dan kolaborasi lintas sektor.
"Kami memahami bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari pemahaman terhadap lingkungan tempat masyarakat hidup dan beraktivitas. Program ‘Cities for Better Health’," kata Sreerekha.
Sebelumnya, Novo Nordisk Indonesia telah bermitra dengan Pemprov DKI Jakarta untuk program Cities Changing Diabetes (CCD) dari tahun 2018 hingga 2021. Kolaborasi tersebut diperkuat menjadi 'Cities for Better Health' yang akan dilaksanakan selama lima tahun mulai 2025 hingga 2030 dengan fokus pada dua prioritas utama, yaitu peningkatan aktivitas fisik dan akses terhadap makanan sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Indonesia kini menjadi negara kelima tertinggi di dunia dengan jumlah orang dewasa yang hidup dengan diabetes. Perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya di perkotaan, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan tersebut, seperti pola makan dan nutrisi yang kurang ideal, minimnya aktivitas fisik karena kesibukan sehari-hari, dan sebagainya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan padat penduduk, namun tantangan dalam membangun sistem promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang inklusif dan berkelanjutan masih terus berlangsung.
Ketua Tim Kerja Metabolik dan Surveilans PKG (Pemeriksaan Kesehatan Gratis) Kementerian Kesehatan RI, dr. A. Muchtar Nasir, M.Epid menyatakan, beban obesitas dan diabetes di Indonesia semakin besar, dan jika tidak dikendalikan, akan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat dan kesehatan nasional.
"Upaya pencegahan harus dilakukan dari hulu melalui perbaikan lingkungan, edukasi, dan kebijakan yang membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih sehat. Di sinilah pentingnya kolaborasi multisektor karena pencegahan yang efektif tidak bisa berjalan tanpa dukungan pemerintah daerah, organisasi masyarakat, akademisi, dan mitra," terang dr. Muchtar.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M mengatakan, Jakarta sebagai kota besar menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks, terutama terkait pola makan dan aktivitas fisik.
"Peningkatan obesitas dan diabetes menunjukkan bahwa kita perlu bergerak lebih cepat dan lebih terstruktur dalam upaya pencegahan. Kami menyambut baik kolaborasi dengan Novo Nordisk Indonesia melalui program Cities for Better Health. Tentunya ini akan membantu memperkuat program pencegahan obesitas dan diabetes di berbagai lapisan masyarakat, serta menjadi langkah penting menuju Jakarta yang lebih sehat," kata drg. Ani.
Sreerekha Sreenivasan, General Manager Novo Nordisk Indonesia mengatakan, sejalan dengan misi Novo Nordisk, yang selalu berupaya mendorong perubahan untuk mengatasi penyakit kronis, termasuk melalui upaya pencegahan dan kolaborasi lintas sektor.
"Kami memahami bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari pemahaman terhadap lingkungan tempat masyarakat hidup dan beraktivitas. Program ‘Cities for Better Health’," kata Sreerekha.
Sebelumnya, Novo Nordisk Indonesia telah bermitra dengan Pemprov DKI Jakarta untuk program Cities Changing Diabetes (CCD) dari tahun 2018 hingga 2021. Kolaborasi tersebut diperkuat menjadi 'Cities for Better Health' yang akan dilaksanakan selama lima tahun mulai 2025 hingga 2030 dengan fokus pada dua prioritas utama, yaitu peningkatan aktivitas fisik dan akses terhadap makanan sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)