FITNESS & HEALTH

Apa Itu Latah? Ini Penjelasannya dalam Dunia Medis

A. Firdaus
Jumat 07 Maret 2025 / 10:10
Jakarta: Terkadang di lingkungan, kita melihat orang 'latahan' yang biasanya dialami oleh ibu-ibu. Bahkan tak jarang, respons si latah itu mengundang gelak tawa bagi kita yang mengamatinya.

Tapi kalau dipikir-pikir, ada rasa iba terhadap orang yang mengalami latah. Seakan dia terus menerus meniru ucapan atau gerakan lawan bicara yang sengaja memanfaatkannya hingga si penderita latah tak terkontrol. Lalu, apakah latah itu sebuah penyakit?

Dalam dunia medis latah disebut juga dengan Jumping frenchmen of maine, yang termasuk dalam kondisi sindrom neuropskiatrik seperti gangguan emosi, perilaku, dan kejiwaan yang disebabkan oleh gangguan saraf.
 

Apa itu Latah?


Melansir Siloam Hospital, Jumping frenchmen of maine atau latah adalah reaksi spontan dan berlebihan yang terjadi ketika seseorang dikejutkan oleh hal tertentu, seperti mendengar suara keras atau mendapatkan sentuhan tak terduga.

Reaksi terkejut ini bisa berupa mengulang kata-kata yang diucapkan lawan bicaranya. Baik itu kata-kata kasar atau vulgar, ataupun melalui gerakan.

Latah ini masih tergolong hal yang normal apabila dialami anak-aak di bawah 3 tahun, karena dianggap menjadi bagian dari proses belajar berbicara. Akan tetapi, jika hal itu menjadi kebiasan hingga lebih dari 3 tahun, harus segera mendapatkan penanganan yang ketat.
 

Penyebab Latah


Reaksi terkejut merupakan respons yang umum terjadi bila seseorang mendengar suara atau mendapat sentuhan yang tidak terduga. Namun, pada orang yang latah, reaksi tersebut terjadi secara berlebihan.

Penyebab reaksi berlebihan pada orang latah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, latah diduga terjadi akibat kondisi atau penyakit tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
 

Latah pada anak-anak


Latah pada anak-anak bisa disebabkan oleh gangguan spektrum autisme, seperti sindrom Asperger.
 

Latah pada orang dewasa


Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan latah pada orang dewasa yaitu:

- Afasia
- Cedera kepala
- Gangguan otak
- Penyakit Parkinson
- Demensia
- Radang otak (ensefalitis)
- Skizofrenia atau skizofrenia katatonik
- Stroke
- Epilepsi
- Selain kondisi tersebut, latah pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh gangguan mental, seperti skizofrenia atau stres berat.

Dalam dunia medis, latah kerap memiliki gejala yang mirip dengan Sindrom Tourette. Padahal itu sama sekali berbeda.

Pada dasarnya, sindrom Tourette ditandai oleh ucapan atau gerakan berulang (tic) yang terjadi secara tiba-tiba tanpa terkendali dan tanpa dipicu oleh hal tertentu. Sementara itu, latah biasanya terjadi ketika terdapat hal-hal yang membuat penderitanya terkejut.
 

Gejala seseorang mengalami latah


Latah kalau dilihat berdasarkan gejala ada empat jenis, di antaranya sebagai berikut:
 

1. Coprolalia


Ini merupakan reaksi spontan yang membuat si penderitanya mengucapkan kata-kata tabu atau vulgar saat ia sedang kaget. Kategori ini sering kali disertai dengan teriakan atau suara yang meledak-ledak.
 

2. Echopraxia


Merupakan gejala yang ditandai dengan reaksi meniru gerakan orang lain secara tidak sengaja. Latah jenis ini kerap terjadi pada penderita skizofrenia, demensia, dan katatonia.


3. Echolalia


Gejala latah ini berupa pengulangan suara ataupun kata-kata yang diucapkan oleh orang lain. Echolalia sering kali dialami penderita autisme pada masa kecil yang berpotensi berlanjut hingga dewasa.
 

4. Automatic Obedience


Kerap disebut dengan forced obedience yang merupakan gejalanya berupa gerakan yang diperintahkan oleh orang lain.


Latah bisa mengganggu kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan tepat. Bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari si penderita latah, seperti:

- Penurunan produktivitas ataupun prestasi.
- Menurup diri dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.
- Stres dan depresi
- Rentan mengalami perundungan atau bullying.


Cara menghilangkan latah


Latah merupakan kondisi yang berkaitan erat dengan kondisi psikis. Makanya, cara menghilangkan latah adalah melakukan psikoterapi secara rutin. Berikut ini beberapa jenis terapi untuk menangani latah:


1. Terapi Wicara


Terapi ini bertujuan untuk melatih pengidap latah jenis echolalia agar dapat mengucapkan kata-kata yang mereka pikirkan dengan baik dan benar.
 

2. Cognitive Behaviour Therapy


Terapi ini dilakukan untuk membantu mengubah cara berpikir seseorang dalam mengurangi kebiasaan latah.
 

3. Hypnotherapy


Cara ini dilakukan dengan memasuki alam bawah sadar pasien agar mendapatkan sugesti tertentu demi membantu proses penyembuhan.
 

4. Minum obat


Apabila latah dipengaruhi oleh gangguan kecemacan, dokter bisa memberikan resep obat antidepresan untuk menangani kondisi tersebut. Dokter juga dapat memberikan obat antiepilepsi jika latah dipicu oleh epilepsi.
 

Apakah latah bisa dicegah?


Bagi moms yang ingin mencegah latah pada anaknya, dianjurkan untuk mengajari si kecil berbahasa dan berkomunikasi dua arah secara rutin. Sementara untuk orang dewasa, ada beberapa cara untuk mencegah penyakit latah ini, seperti menerapkan pola hidup sehat sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya stroke.

Kemudian menjaga kebersihan diri agar terhindar dari risiko infeksi meningiis dan radang otak, hingga menjalani pengobatan dengan rutin sesuai anjuran dokter jika mengidap penyakit skizofrenia atau epilepsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH