FITNESS & HEALTH

5 Kebiasaan Umum yang Diam-diam Sebabkan Penyakit Hati

Mia Vale
Selasa 01 Juli 2025 / 15:27
Jakarta: Faktanya, banyak kebiasaan sehari-hari yang sering diabaikan, dapat menyebabkan kerusakan secara perlahan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi serius seperti sirosis (jaringan parut permanen pada hati) atau gagal hati. 

Salah satu yang paling dikenal adalah penyakit kuning, yaitu kulit dan bagian putih mata menguning. 

Meskipun kebanyakan orang mengaitkan penyakit hati dengan konsumsi alkohol yang berlebihan, alkohol atau merokok bukanlah satu-satunya penyebabnya. Berikut kebiasaan umum yang dapat membahayakan hati secara diam-diam.

Baca juga: Cocok untuk Diet! Ini 6 Khasiat Ubi Jalar bagi Kesehatan
 

1. Minum terlalu banyak alkohol 



(Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan hati, termasuk penyakit hati berlemak, hepatitis alkoholik, dan sirosis. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Alkohol mungkin merupakan penyebab kerusakan hati yang paling terkenal. Penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol berkembang secara bertahap. Awalnya, lemak mulai terkumpul di hati (lemak hati) dan dapat disembuhkan jika berhenti minum. 

Namun bisa menyebabkan hepatitis alkoholik bila minum secara terus-menerus, di mana peradangan dan jaringan parut mulai terbentuk saat hati mencoba menyembuhkan dirinya sendiri. 

Akhirnya, bisa berkembang menjadi sirosis, yaitu pengerasan hati yang parah yang secara serius memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi. 
 

2. Pola makan buruk dan tidak sehat 


Penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat, bisa menyebabkan kondisi yang disebut penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik (MASLD), yang sebelumnya dikenal sebagai penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). 

Dan seiring waktu, menyebabkan peradangan, jaringan parut, dan akhirnya sirosis. Mengutip Independent, makanan tinggi lemak jenuh, makanan cepat saji, makanan siap saji, dan camilan yang mengandung gula tambahan dan lemak tidak sehat dapat menyebabkan kerusakan hati. Pun dengan minuman manis, di mana memiliki risiko 40 persen lebih tinggi terkena penyakit hati berlemak.
 

3. Penggunaan obat pereda nyeri  


Meskipun umumnya aman jika digunakan sesuai petunjuk, mengonsumsi terlalu banyak – bahkan sedikit melebihi dosis yang dianjurkan – dapat sangat berbahaya bagi hati. Hal ini dapat mengakibatkan gagal hati akut, yang dapat berakibat fatal.

Bahkan overdosis kecil, atau menggabungkan parasetamol dengan alkohol, dapat meningkatkan risiko bahaya serius. Selalu patuhi dosis yang dianjurkan dan konsultasikan dengan dokter jika merasa perlu menghilangkan rasa sakit secara teratur.
 

4. Kurang olahraga 


Kurangnya aktivitas fisik berkontribusi terhadap penambahan berat badan, resistensi insulin, dan disfungsi metabolisme, yang semuanya dapat meningkatkan penumpukan lemak di hati. 

Dan olahraga dapat bermanfaat bagi hati, meskipun berat badan tidak turun banyak. Satu penelitian menemukan, 8 minggu latihan ketahanan mengurangi lemak hati hingga 13 persen. Jalan cepat secara teratur selama 30 menit, 5 kali seminggu, juga terbukti mengurangi lemak hati.
 

5. Merokok 


Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun yang meningkatkan beban kerja hati saat mencoba menyaring dan memecahnya. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan stres oksidatif, di mana molekul yang tidak stabil (radikal bebas) merusak sel-sel hati, membatasi aliran darah, dan menyebabkan jaringan parut (sirosis). 

Merokok juga secara signifikan meningkatkan risiko kanker hati. Menurut Cancer Research UK, merokok menyumbang berkisar 20 persen kasus kanker hati di Inggris.

Baca juga: Apakah Gorengan Dapat Menyebabkan Batuk?

Ingat, sayangi hatimu dengan minum alkohol secukupnya, berhenti merokok, minum obat secara bertanggung jawab, makan makanan yang seimbang, tetap aktif, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. 

Jika melihat gejala apa pun yang mungkin menunjukkan masalah hati, seperti kelelahan yang terus-menerus, mual, atau penyakit kuning, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Semakin dini masalah hati terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH