FITNESS & HEALTH

Panti Jompo Buat Anak Muda, Inilah Fenomenanya!

Mia Vale
Senin 19 Agustus 2024 / 18:57
Jakarta: Bila mendengar kata panti jompo, yang terlintas di benakmu pasti kumpulan orang tua usia lanjut yang tinggal dalam satu rumah. Tapi ternyata, kondisi itu mulai berubah. Pasalnya beberapa tahun terakhir, di China muncul tren 'panti jompo' yang dihuni khusus untuk anak muda. 

Mayoritas penyewa fasilitas itu berusia antara 20-40 tahun, termasuk pekerja lepas, profesional yang mengalami stagnasi karier, hingga orang yang sekedar penasaran. Ada ketentuan, penghuni panti jompo tidak boleh berusia lebih dari 45 tahun. 

Melihat fenomena baru ini, para analisis berpendapat bahwa tren ini muncul akibat ekonomi lesu, pasar kerja yang sangat kompetitif, hingga biaya kebutuhan yang meningkat.

Meningkatnya minat terhadap gerakan ini di Tiongkok bertepatan dengan meningkatnya tren tidak bolehnya bekerja berlebihan dan hanya memprioritaskan hal-hal penting untuk kelangsungan hidup.
 

Untuk kesejahteraan mental


Sepertinya kesehatan mental generasi muda saat ini benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Sebut saja Xiaofei (28) seorang pekerja digital lepas. Dia menjadi salah satu orang yang tinggal di 'panti jompo' untuk anak muda, di Guanye Youth Retirement, di mana di Hebei juga menjadi tempat tinggal banyak anak muda pekerja yang mengalami 'kelelahan'. 

Mengutip laman CNA, Xiaofei bosan dengan lihgkungan kompetitif di kota. Dengan tinggal di Guanye, dia merasa seperti kembali ke kampung halaman, nyaman dan damai.


(Salah satu kegiatan sore di rumah jompo anak muda di Tiongkok adalah bertani. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Ya, “Panti jompo bagi kaum muda” tidak hanya terdapat di kota-kota tingkat satu, namun bisa ditemukan di provinsi-provinsi yang berbeda seperti Yunnan dan Shandong, masing-masing di barat daya dan timur Tiongkok. 

Para pemilik 'panti jompo' orang-orang muda cenderung fokus pada kesejahteraan mental kliennya dan biasanya memiliki bar, kafe, dan ruang karaoke, yang menawarkan jalan keluar bagi orang-orang untuk bersosialisasi, curhat, dan bersantai.

Menurut analis, hal ini mencerminkan kekecewaan generasi muda yang semakin besar pada sulitnya bersaing di dunia kerja hingga meningkatnya biaya hidup.
 

Mencari ketenangan dan kedamaian


Untuk tinggal bertahun-tahun di panti jompo khusus orang dewasa muda ini, rasanya tidak mungkin. Karena mengutip laman SCMP, bagi sebagian dari mereka, konsep 'pensiun' hanya berfungsi sebagai rehat sementara, dan mereka memandang masa tinggal mereka sebagai “tahun jeda” atau “bulan jeda” di sepanjang jalur karier mereka.

Menurut pendiri lembaga Young China Group, Zak Dychtwald, fasilitas yang mereka sediakan di 'panti jompo' anak muda, bertujuan untuk menunjukkan pencarian kedamaian batin dan gaya hidup tenang. 

Terlebih, kehidupan pelanggan fasilitas tersebut biasanya penuh dengan tekanan. Untuk bisa tinggal di fasilitas tersebut, mereka harus membayar berkisar 138 yuan (Rp307 ribu) per hari atau 3.599 yuan (Rp7,9 juta) per bulan.

“Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa anak-anak muda ini ‘pensiun’ begitu dini, namun banyak orang berusia 30-an yang merasa tersesat. Saya pernah menjadi salah satu dari mereka,” tambah Lu Leilei (32), pemilik panti jompo di provinsi Yunnan, yang mulai beroperasi awal tahun 2024. 

Di fasilitas Lu, rutinitas pagi dimulai dengan minum kopi di bar, dilanjutkan dengan senam di halaman, dan sesi meditasi di gunung. Sore hari dihabiskan dengan bertani, memancing di sungai, dan memasak makan malam di dapur umum. 

Malam hari menyatukan komunitas di sekitar api unggun untuk minum, mengobrol, mahjong, dan karaoke. Lu membebankan biaya sewa bulanan kepada penghuninya sebesar 1.500 yuan atau setara dengan Rp3,2 juta. 

Meningkatnya popularitas rumah-rumah ini mencerminkan pergeseran yang lebih luas di kalangan generasi muda Tiongkok yang mencari alternatif karier konvensional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH