FITNESS & HEALTH
Survei: Kebanyakan Warga Indonesia Tidak Pernah Cek Kesehatan Berkala
Fatha Annisa
Senin 15 Juli 2024 / 15:59
Jakarta: Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan kebanyakan masyarakat Indonesia tidak pernah melakukan cek kesehatan secara berkala. Survei ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Survei digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei ini menggunakan sampel representatif berjumlah 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Banyak hal diungkap melalui survei ini, salah satunya adalah perilaku warga Indonesia dalam mengecek kesehatan secara berkala. Hal ini meliputi memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar perut, mengecek kadar kolesterol, mengukur gula darah, melakukan skrining kanker serviks (Pap smear/ Tes IVA), Pemeriksaan payudara (sadari/sadanis).
Kemenkes menyebutkan, cek kesehatan berkala dalam kondisi sakit sebaiknya dilakukan minimal 1 bulan sekali. Sedangkan bagi penduduk yang sehat minimal 1 tahun sekali. Cek kesehatan ini berfungsi untuk mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif.
Hasil dari survei perihal perilaku cek kesehatan secara berkala yang ditanyakan pada anggota rumah tangga berusia di atas 15 tahun menyatakan bahwa 25,8 persen dari total responden tidak pernah melakukan cek tekanan darah, sementara 16,5 persen responden hanya melakukannya minimal 1 bulan sekali.
Khusus penduduk yang tidak memiliki riwayat hipertensi, sebanyak 37,7 persen di antaranya tidak pernah memonitor tekanan darah, 48,7 persen melakukan minimal 1 tahun sekali, dan 13,6 persen sisanya melakukan cek tekanan darah lebih dari setahun sekali.
Kebanyakan masyarakat Indonesia juga tidak pernah mengukur tinggi badan maupun lingkar perut, yakni masing-masing sebesar 52,4 persen dan 73,9 persen. Sedangkan 50,3 persen responden menimbnag berat badan minimal sekali dalam setahun.
Sebesar 67,2 persen dari total responden tidak pernah mengecek kadar kolesterol, lalu sebesar 66,4 persen masyarakat tidak pernah mengukur gula darah. Sedangkan 67,6 persen penduduk yang tidak diabetes tidak pernah mengukur gula darah.
Lebih lanjut, tercatat sebesar 92,2 persen responden perempuan tidak pernah melakukan cek kesehatan skrining kanker serviks (Papsmear/Tes IVA) dan 90,3 persen responden perempuan tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara.
Dari angka-angka tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak warga Indonesia yang tidak melakukan cek kesehatan secara berkala. Hal ini secara tak langsung menunjukkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya cek kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Survei digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei ini menggunakan sampel representatif berjumlah 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Banyak hal diungkap melalui survei ini, salah satunya adalah perilaku warga Indonesia dalam mengecek kesehatan secara berkala. Hal ini meliputi memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar perut, mengecek kadar kolesterol, mengukur gula darah, melakukan skrining kanker serviks (Pap smear/ Tes IVA), Pemeriksaan payudara (sadari/sadanis).
Baca juga: Survei: Warga Bangka Belitung Paling Banyak Kurang Aktivitas Fisik |
Kemenkes menyebutkan, cek kesehatan berkala dalam kondisi sakit sebaiknya dilakukan minimal 1 bulan sekali. Sedangkan bagi penduduk yang sehat minimal 1 tahun sekali. Cek kesehatan ini berfungsi untuk mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif.
Hasil dari survei perihal perilaku cek kesehatan secara berkala yang ditanyakan pada anggota rumah tangga berusia di atas 15 tahun menyatakan bahwa 25,8 persen dari total responden tidak pernah melakukan cek tekanan darah, sementara 16,5 persen responden hanya melakukannya minimal 1 bulan sekali.
Khusus penduduk yang tidak memiliki riwayat hipertensi, sebanyak 37,7 persen di antaranya tidak pernah memonitor tekanan darah, 48,7 persen melakukan minimal 1 tahun sekali, dan 13,6 persen sisanya melakukan cek tekanan darah lebih dari setahun sekali.
Baca juga: Survei: 96% Warga Indonesia Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Harian |
Kebanyakan masyarakat Indonesia juga tidak pernah mengukur tinggi badan maupun lingkar perut, yakni masing-masing sebesar 52,4 persen dan 73,9 persen. Sedangkan 50,3 persen responden menimbnag berat badan minimal sekali dalam setahun.
Sebesar 67,2 persen dari total responden tidak pernah mengecek kadar kolesterol, lalu sebesar 66,4 persen masyarakat tidak pernah mengukur gula darah. Sedangkan 67,6 persen penduduk yang tidak diabetes tidak pernah mengukur gula darah.
Lebih lanjut, tercatat sebesar 92,2 persen responden perempuan tidak pernah melakukan cek kesehatan skrining kanker serviks (Papsmear/Tes IVA) dan 90,3 persen responden perempuan tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara.
Baca juga: Survei: Penderita Obesitas Tertinggi dari Kalangan TNI/Polri, Lingkar Perut Lebih dari 90 Cm |
Dari angka-angka tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak warga Indonesia yang tidak melakukan cek kesehatan secara berkala. Hal ini secara tak langsung menunjukkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya cek kesehatan.
Lokasi Cek Kesehatan
Dalam survei juga terlihat bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia memilih puskesmas untuk melakukan cek kesehatan, dibanding dengan fasilitas kesehatan lain seperti rumah sakit. Berikut ini rinciannya:- Rumah Sakit: 6,7 persen
- Puskesmas: 35,4 persen
- Klinik: 12,1 persen
- Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan: 19,4 persen
- Posyandu/Posbindu: 11,2 persen
- Laboratorium Kesehatan: 1,8 persen
- Rumah: 6,8 persen
- Lainnya: 6,4 persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)