FITNESS & HEALTH
Survei: 96% Warga Indonesia Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Harian
Fatha Annisa
Senin 15 Juli 2024 / 13:21
Jakarta: Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayur sesuai standar gizi. Survei ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Survei Kesehatan Indonesia digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei ini menggunakan sampel representatif berjumlah 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Kemenkes mengukur perilaku penduduk dalam mengonsumsi buah dan sayur berdasarkan frekuensi konsumsi kedua jenis makanan tersebut pada ART umur 5 tahun ke atas, dengan menghitung jumlah hari konsumsi dalam seminggu dan jumlah porsi rata-rata dalam sehari.
“Penduduk dikategorikan “cukup” konsumsi sayur dan buah apabila mengonsumsi sayur dan/atau buah minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam seminggu. Dikategorikan 'kurang' apabila konsumi sayur dan buah kurang dari ketentuan di atas,” tulis Kemenkes, dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Tercatat sebesar 96,7 persen masyarakat Indonesia berusia lebih dari 5 tahun kurang mengonsumsi buah dan sayur. Kelompok masyarakat dengan persentase terbesar yakni Banten sebesar 98,8 persen warganya kurang konsumsi buah dan sayur.
Jika berdasarkan jenis kelamin, persentase laki-laki dan perempuan Indonesia yang kurang mengonsumsi buah dan sayur tercatat sama besar. Sebanyak 96,9 persen laki-laki Indonesia kurang makan buah dan sayur, serta 96,4 persen perempuan juga termasuk golongan tersebut.
Ada berbagai alasan masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah. Salah satu alasannya adalah tidak ada stok buah, yakni sebesar 61,8 persen masyarakat. Lebih rinci lagi, berikut alasan masyarakat Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur:
1. Tidak suka: 25,4 persen
2. Tidak mampu beli: 28,6 persen
3. Buah tidak ada (stok, harga): 61,8 persen
4. Bosan atau malas: 9,5 persen
5. Tidak ada manfaat yang dirasakan: 1,8 persen.
Sedangkan sebesar 81,4 persen dari masyarakat Indonesia beralasan kurang mengonsumsi sayur karena tidak suka. Lalu 23,8 persen warga Indonesia berasalan tidak biasa mengonsumsi sayur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
Survei Kesehatan Indonesia digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei ini menggunakan sampel representatif berjumlah 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Kemenkes mengukur perilaku penduduk dalam mengonsumsi buah dan sayur berdasarkan frekuensi konsumsi kedua jenis makanan tersebut pada ART umur 5 tahun ke atas, dengan menghitung jumlah hari konsumsi dalam seminggu dan jumlah porsi rata-rata dalam sehari.
Baca juga: Ini 4 Alasan Mengapa Kamu Perlu Pilih Sayuran sebagai Sarapan |
“Penduduk dikategorikan “cukup” konsumsi sayur dan buah apabila mengonsumsi sayur dan/atau buah minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam seminggu. Dikategorikan 'kurang' apabila konsumi sayur dan buah kurang dari ketentuan di atas,” tulis Kemenkes, dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Tercatat sebesar 96,7 persen masyarakat Indonesia berusia lebih dari 5 tahun kurang mengonsumsi buah dan sayur. Kelompok masyarakat dengan persentase terbesar yakni Banten sebesar 98,8 persen warganya kurang konsumsi buah dan sayur.
Jika berdasarkan jenis kelamin, persentase laki-laki dan perempuan Indonesia yang kurang mengonsumsi buah dan sayur tercatat sama besar. Sebanyak 96,9 persen laki-laki Indonesia kurang makan buah dan sayur, serta 96,4 persen perempuan juga termasuk golongan tersebut.
Baca juga: Survei: Penderita Obesitas Tertinggi dari Kalangan TNI/Polri, Lingkar Perut Lebih dari 90 Cm |
Ada berbagai alasan masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah. Salah satu alasannya adalah tidak ada stok buah, yakni sebesar 61,8 persen masyarakat. Lebih rinci lagi, berikut alasan masyarakat Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur:
1. Tidak suka: 25,4 persen
2. Tidak mampu beli: 28,6 persen
3. Buah tidak ada (stok, harga): 61,8 persen
4. Bosan atau malas: 9,5 persen
5. Tidak ada manfaat yang dirasakan: 1,8 persen.
Sedangkan sebesar 81,4 persen dari masyarakat Indonesia beralasan kurang mengonsumsi sayur karena tidak suka. Lalu 23,8 persen warga Indonesia berasalan tidak biasa mengonsumsi sayur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)