FITNESS & HEALTH

Ini Pentingnya Kamu Ketahui Punya Thalasemia Minor atau Tidak

Medcom
Kamis 22 Desember 2022 / 13:07
Jakarta: Sebelum menikah kamu perlu mengetahui gejala kesehatan yang kamu dan pasanganmu alami dengan memeriksakannya ke dokter. Jika kamu dan pasanganmu ternyata memiliki riwayat thalasemia minor, maka kamu memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan thalasemia mayor.

Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh memiliki hemoglobin lebih sedikit dari biasanya. Hemoglobin memungkinkan sel darah merah membawa oksigen. Thalassemia dapat menyebabkan anemia dan membuatmu lelah.

Jika kamu menderita thalasemia minor atau ringan, mungkin tidak memerlukan pengobatan. Tetapi penderita thalassemia mayor biasanya memerlukan transfusi darah secara teratur.
 

Seberapa umumkah kondisi ini?


Biasanya, penderita thalasemia minor tidak menunjukkan tanda dan gejala sama sekali. Meski begitu beberapa di antaranya mungkin mengalami thalasemia minor.

Gen thalasemia dapat diturunkan dari seorang penderita ke anaknya. Apabila seseorang memiliki thalasemia minor meski tidak menunjukkan gejala apa pun, gen yang bermasalah tetap dapat diturunkan ke anak atau keturunannya.

Dr. Alexandra Clarin Hayes mengatakan, "Bila kedua orang dengan thalasemia minor menikah, maka ada kemungkinan 25 persen anak mereka mengidap thalasemia mayor — Thalassemia ini bersifat genetik dan sebaiknya dilakukan screening lebih awal sebelum menikah karena insidensi thalasemia terus meningkat."


(Skema penurunan thalasemia. Foto: Dok. Kemenkes RI)
 

Bagaimana pengobatan thalasemia minor


Tidak diperlukan pengobatan khusus untuk heterozigot thalassemia α- atau β (carrier, thalassemia minor), tetapi mereka harus menerima konseling genetik yang sesuai. 

Selama kehamilan, wanita pembawa thalasemia dapat menjadi lebih anemia, sehingga mereka harus diobservasi dengan hati-hati, terutama selama trimester kedua dan ketiga, dan didukung dengan asam folat. 

Ketika defisiensi zat besi nyata dikaitkan dengan sifat thalassemia, suplementasi besi harus disediakan, memantau saturasi transferin dan feritin.

Beberapa kasus transfusi darah dalam rahim telah dilaporkan dengan sindrom hemoglobin Bart hydrops fetalis; sebagian besar bayi telah dilahirkan secara prematur melalui operasi caesar, perkembangan selanjutnya menjadi tidak normal, dan bayi yang selamat membutuhkan transfusi darah secara teratur setelah lahir. 

Pasien HbH pada umumnya memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi (8 sampai 9 g/dL) dan tidak memerlukan transfusi darah secara teratur. Suplementasi dengan asam folat (2 sampai 5 mg/hari) umumnya direkomendasikan, terutama pada pasien anak. 

Komplikasi utama pada penyakit HbH adalah krisis hemolitik yang mungkin terjadi selama atau setelah infeksi akut; dalam kasus seperti itu, intervensi segera, termasuk transfusi darah dan pengobatan infeksi, harus segera diberikan.

"Jadi kalau mau menikah, budgetnya jangan hanya full 100 persen untuk wedding reception aja, lakukan tes kesehatan juga ya manteman," tambah dr. Clarin. 



Nandhita Nur Fadjriah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH