FITNESS & HEALTH
Oversharing syndrome, Berikut 5 Faktor Pemicunya
Medcom
Selasa 10 Januari 2023 / 08:10
Jakarta: Pernahkah kamu merasa bersalah terhadap diri sendiri setelah bercerita dengan orang lain? Terkadang kita kebablasan untuk menceritakan apa yang seharusnya kita tidak ceritakan, terlebih orang itu bukan yang kita percaya sepenuhnya. Kejadian seperti itu sering disebut juga dengan oversharing.
Oversharing adalah mengatakan sesuatu yang pribadi atau tidak pantas dalam pengaturan yang salah atau kepada orang yang salah. Ini biasanya bukan sesuatu yang dilakukan oleh penderita Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi cara kerja otak, dengan sengaja. Terkadang mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka memberikan terlalu banyak informasi atau mengatakan hal yang salah.
Alasan mengapa orang berbagi berlebihan mungkin berbeda-beda, tetapi tindakan itu bersifat universal. Menurut ScienceDaily, peneliti dari The University of Edinburgh dan Northwestern University di Illinois menemukan bahwa risiko terlalu banyak berbagi dalam percakapan justru meningkat seiring bertambahnya usia.
Ketika menguji 100 orang berusia 17 hingga 84 tahun pada keterampilan perhatian mereka, para peneliti menemukan bahwa subjek yang lebih tua memberikan detail yang lebih tidak relevan kepada pendengar daripada rekan-rekan mereka yang lebih muda.
1. Kecemasan
Bicara secara impulsif saat gugup dalam upaya untuk terlihat normal? Tetapi semakin kamu berbagi terlalu banyak, semakin kamu menjadi cemas.
2. Oversharing untuk menghindari, bukan menciptakan, keintiman
Asumsi umum adalah bahwa kita berbagi terlalu banyak untuk mencoba memaksa orang menyukai kita. Tapi berbagi terlalu banyak juga bisa menjadi cara untuk mendorong orang lain menjauh.
3. Kesepian
Kesepian bisa membuatmu kehilangan koneksi. Dan otakmu tahu bahwa koneksi itu penting untuk kelangsungan hidup. Kesepian mungkin telah berevolusi sebagai keadaan permusuhan yang mendorong perubahan perilaku untuk meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup gen seseorang.
4. Harga diri rendah dan terlalu banyak bicara
Apakah kamu menemukan bahwa, semakin kamu menyukai seseorang dan ingin mereka menyukai kamu, semakin kamu banyak bicara? Suka dengan kolega baru yang keren atau barista yang menarik di kedai kopi lokal? Ini bisa menjadi cara yang tidak disadari untuk mencoba membuktikan bahwa kamu berharga, membuat harga diri yang rendah.
5. Kecanduan intensitas
Hubungan membutuhkan keterbukaan. Dan ikatan bisa melibatkan menceritakan rahasia gelap kita. Dalam sebuah studi penelitian yang melihat apakah orang lebih suka mereka yang menyembunyikan rahasia negatif daripada mereka yang terbuka tentangnya, 80% peserta lebih suka berkencan dengan 'pengungkap'.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Oversharing adalah mengatakan sesuatu yang pribadi atau tidak pantas dalam pengaturan yang salah atau kepada orang yang salah. Ini biasanya bukan sesuatu yang dilakukan oleh penderita Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi cara kerja otak, dengan sengaja. Terkadang mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka memberikan terlalu banyak informasi atau mengatakan hal yang salah.
Bagaimana oversharing bisa terjadi?
Alasan mengapa orang berbagi berlebihan mungkin berbeda-beda, tetapi tindakan itu bersifat universal. Menurut ScienceDaily, peneliti dari The University of Edinburgh dan Northwestern University di Illinois menemukan bahwa risiko terlalu banyak berbagi dalam percakapan justru meningkat seiring bertambahnya usia.
Ketika menguji 100 orang berusia 17 hingga 84 tahun pada keterampilan perhatian mereka, para peneliti menemukan bahwa subjek yang lebih tua memberikan detail yang lebih tidak relevan kepada pendengar daripada rekan-rekan mereka yang lebih muda.
Faktor pemicu oversharing
1. Kecemasan
Bicara secara impulsif saat gugup dalam upaya untuk terlihat normal? Tetapi semakin kamu berbagi terlalu banyak, semakin kamu menjadi cemas.
2. Oversharing untuk menghindari, bukan menciptakan, keintiman
Asumsi umum adalah bahwa kita berbagi terlalu banyak untuk mencoba memaksa orang menyukai kita. Tapi berbagi terlalu banyak juga bisa menjadi cara untuk mendorong orang lain menjauh.
3. Kesepian
Kesepian bisa membuatmu kehilangan koneksi. Dan otakmu tahu bahwa koneksi itu penting untuk kelangsungan hidup. Kesepian mungkin telah berevolusi sebagai keadaan permusuhan yang mendorong perubahan perilaku untuk meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup gen seseorang.
4. Harga diri rendah dan terlalu banyak bicara
Apakah kamu menemukan bahwa, semakin kamu menyukai seseorang dan ingin mereka menyukai kamu, semakin kamu banyak bicara? Suka dengan kolega baru yang keren atau barista yang menarik di kedai kopi lokal? Ini bisa menjadi cara yang tidak disadari untuk mencoba membuktikan bahwa kamu berharga, membuat harga diri yang rendah.
5. Kecanduan intensitas
Hubungan membutuhkan keterbukaan. Dan ikatan bisa melibatkan menceritakan rahasia gelap kita. Dalam sebuah studi penelitian yang melihat apakah orang lebih suka mereka yang menyembunyikan rahasia negatif daripada mereka yang terbuka tentangnya, 80% peserta lebih suka berkencan dengan 'pengungkap'.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)