FITNESS & HEALTH
4 Masalah Ortopedi Paling Umum bagi Wanita dan Cara Menghindarinya
Medcom
Sabtu 25 Februari 2023 / 12:12
Jakarta: Kerangka tubuhmu melibatkan otot, tulang, saraf, persendian, ligamen, tendon, dan jaringan ikat lainnya. Cedera pada salah satu jaringan ini, atau formasi dapat berasal dari penyakit ortopedi yang terus-menerus, dan gejala ini lebih sering menyerang wanita daripada pria.
Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perawatan sistem kerangka dan bagian-bagian yang saling berhubungan seperti tulang, sendi, otot, tendon dan ligamen.
Hal ini dikarenakan perbedaan genetika, struktur tulang, dan komposisi massa tubuh antara pria dan wanita. Selain itu, Perbedaan estrogen dan progesteron memiliki peran besar dalam remodeling tulang.
Berikut kami akan membisikkan masalah ortopedi paling umum yang perlu diperhatikan wanita:
Osteoporosis adalah penyakit progresif yang berhubungan dengan hilangnya kepadatan tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Ketika wanita mulai menua, kadar estrogen mereka mulai berkurang, menyebabkan penurunan kepadatan tulang secara cepat.
Wanita tiga kali lebih mungkin mengalami carpal tunnel syndrome/sindrom terowongan kapal dibandingkan dengan pria. Carpal tunnel syndrome paling sering didiagnosis antara usia 30 dan 60 tahun. Kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan radang sendi meningkatkan kemungkinan berkembang lebih lanjut.
Capsulitis perekat disebabkan ketika jaringan di sendi bahu menjadi lebih tebal dan kencang, dan jaringan parut berkembang seiring waktu. Akibatnya, sendi bahu tidak memiliki cukup ruang untuk berputar dengan baik. Beberapa gejalanya termasuk bengkak, nyeri, dan kaku.
Spondylitis adalah istilah untuk sekelompok penyakit tipe arthritis kronis yang mengkondisikan sendi tulang belakang dan daerah sakroiliaka. Itu adalah peradangan dan pembengkakan di tulang belakang. Mungkin juga membuat tulang belakang membungkuk dalam kasus akut.
Untuk menghindari masalah ortopedi di hari tua, penting untukmu menjaga kesehatan sendi, otot, dan tulang dari sekarang. Salah satunya kamu bisa melakukan olahraga yang bisa memadatkan tulang dan melatih persendian untuk terus bergerak aktif, serta kurangi pemakaian alas kaki yang berhak tinggi.
American Association of Orthopedic Surgeon (AAOS) merekomendasikan aktivitas weight-bearing/strength training selama 20-30 menit, minimal 4x seminggu. Sedangkan American Heart Association merekomendasikan aktivitas strength training selama 2x seminggu minimal 20 menit (dengan jeda 2 hari istirahat).
Selain latihan dr. Astuti Pitarini sebagai dokter ortopedi di Rs. Pondok Indah menyarankan untuk konsumsi makanan yang sehat dan berprotein tinggi, terlebih untuk makanan yang mengandung kalsium dan magnesium seperti dairy product.
"Dok bagaimana kalau yang alergi susu sapi? Susu nabati boleh, tapi saya lebih menyarankan susu kambing. Karena kalau susu nabati kandungan kalsiumnya rendah" tuturnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perawatan sistem kerangka dan bagian-bagian yang saling berhubungan seperti tulang, sendi, otot, tendon dan ligamen.
Hal ini dikarenakan perbedaan genetika, struktur tulang, dan komposisi massa tubuh antara pria dan wanita. Selain itu, Perbedaan estrogen dan progesteron memiliki peran besar dalam remodeling tulang.
Berikut kami akan membisikkan masalah ortopedi paling umum yang perlu diperhatikan wanita:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit progresif yang berhubungan dengan hilangnya kepadatan tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Ketika wanita mulai menua, kadar estrogen mereka mulai berkurang, menyebabkan penurunan kepadatan tulang secara cepat.
2. Sindrom terowongan karpal
Wanita tiga kali lebih mungkin mengalami carpal tunnel syndrome/sindrom terowongan kapal dibandingkan dengan pria. Carpal tunnel syndrome paling sering didiagnosis antara usia 30 dan 60 tahun. Kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan radang sendi meningkatkan kemungkinan berkembang lebih lanjut.
3. Capsulitis perekat
Capsulitis perekat disebabkan ketika jaringan di sendi bahu menjadi lebih tebal dan kencang, dan jaringan parut berkembang seiring waktu. Akibatnya, sendi bahu tidak memiliki cukup ruang untuk berputar dengan baik. Beberapa gejalanya termasuk bengkak, nyeri, dan kaku.
4. Spondylitis
Spondylitis adalah istilah untuk sekelompok penyakit tipe arthritis kronis yang mengkondisikan sendi tulang belakang dan daerah sakroiliaka. Itu adalah peradangan dan pembengkakan di tulang belakang. Mungkin juga membuat tulang belakang membungkuk dalam kasus akut.
Cara untuk menghindari masalah ortopedi
Untuk menghindari masalah ortopedi di hari tua, penting untukmu menjaga kesehatan sendi, otot, dan tulang dari sekarang. Salah satunya kamu bisa melakukan olahraga yang bisa memadatkan tulang dan melatih persendian untuk terus bergerak aktif, serta kurangi pemakaian alas kaki yang berhak tinggi.
American Association of Orthopedic Surgeon (AAOS) merekomendasikan aktivitas weight-bearing/strength training selama 20-30 menit, minimal 4x seminggu. Sedangkan American Heart Association merekomendasikan aktivitas strength training selama 2x seminggu minimal 20 menit (dengan jeda 2 hari istirahat).
Selain latihan dr. Astuti Pitarini sebagai dokter ortopedi di Rs. Pondok Indah menyarankan untuk konsumsi makanan yang sehat dan berprotein tinggi, terlebih untuk makanan yang mengandung kalsium dan magnesium seperti dairy product.
"Dok bagaimana kalau yang alergi susu sapi? Susu nabati boleh, tapi saya lebih menyarankan susu kambing. Karena kalau susu nabati kandungan kalsiumnya rendah" tuturnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)