FITNESS & HEALTH
Meski Tak Menangkal Flu Burung, CDC Ingatkan Pentingnya Vaksin Flu Musiman
Mia Vale
Rabu 08 Januari 2025 / 10:08
Jakarta: Bila merasa sering terserang flu, mungkin salah satu resolusi tahun 2025 ini adalah melakukan vaksinasi influenza musiman. Dan, meskipun imunisasi itu tidak melindungimu dari flu burung H5N1, paling tidak imunisasi dapat berperan penting dalam menangkal pandemi flu burung. Ini disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Seperti kita tahu, wabah flu burung saat ini menyebabkan infeksi pada 66 orang di 10 negara bagian pada tahun 2024, menurut catatan CDC. Sebagian besar kasus, 36, terjadi di California dan terkait dengan paparan terhadap sapi perah.
Washington dan Colorado masing-masing melaporkan 11 dan 10 infeksi pada manusia, terutama terkait dengan peternakan unggas. Bila dilihat, tentu saja, burung-burunglah yang paling menderita. Tapi bagaimana penularannya terhadap manusia?
Wabah flu burung terbaru menyebabkan infeksi pada 66 orang di 10 negara bagian pada tahun 2024. Namun tetap untuk saat ini, CDC belum mendeteksi adanya penularan dari orang ke orang pada awal tahun 2025. Dengan kata lain, CDC menyatakan risiko penyakit ini terhadap kesehatan masyarakat, masih rendah.
.jpg)
(Vaksin flu diulang setiap setahun sekali karena jenis flu yang beredar cenderung berubah setiap musim dingin. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kita tentu tehu, flu burung ini sudah menginfeksi mulai dari hewan unggas, ternak, bahkan sampai kucing. Namun kabar baiknya, CDC belum mendeteksi adanya penularan dari orang ke orang dan mengatakan bahwa risiko flu burung terhadap kesehatan masyarakat saat ini rendah.
Hal ini dapat berubah jika tidak cukup banyak orang yang mendapatkan vaksinasi flu musiman. Potensi bahaya terletak pada kelenturan genetik H5N1, menurut Edwin Michael, PhD, ahli epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas South Florida.
“Misalnya, jika manusia tertular flu burung dan juga membawa virus influenza A pada manusia, maka kedua virus tersebut dapat bertukar materi genetik. Ini dikenal sebagai pergeseran genetik,” tegas Michael sebelumnya kepada Fortune. Hal inilah yang dapat membentuk virus-virus baru, dan menyebabkan epidemi.
Baca juga: Duh! Kucing Bisa Berisiko Jadi Pembawa Virus Mutasi Flu Burung
Nah, dengan imunisasi, akan mengurangi prevalensi dan tingkat keparahan flu musiman, kata CDC. Pads akhirnya, mengurangi risiko koinfeksi yang “sangat jarang” namun mungkin terjadi, di mana bisa menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
CDC secara khusus merekomendasikan vaksinasi flu untuk orang-orang yang mungkin sering terpapar pada burung atau hewan lain yang terinfeksi atau berpotensi terinfeksi. Perlu diingat, tubuh memerlukan waktu hingga dua minggu setelah vaksinasi untuk mencapai kekebalan.
Meskipun kita berada di tengah musim pilek dan flu, perlindungan apa pun yang kamu berikan kepada diri sendiri, orang yang kamu cintai, dan komunitasmu, akan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, ujar Dr Robert Hopkins Jr., direktur medis dari National Foundation for Infectious Diseases.
“Ini belum terlambat!” tegas Hopkins kepada Fortune pada bulan Desember lalu. Masih ditambahkan Hopkins, "Ini bukan saat yang buruk ketika kita menghadapi risiko. Dan saya tentu lebih suka orang-orang divaksinasi lebih awal, tetapi saya tidak akan menjadikan kesempurnaan sebagai musuh kebaikan.”
Jika flu burung H5N1 mulai menyebar dari orang ke orang dan menyebabkan pandemi, vaksin yang efektif mungkin akan segera tersedia. Sebagai bagian dari protokol kesiapsiagaan pandemi, CDC mengatakan pihaknya secara rutin mengembangkan kandidat virus vaksin (CVV) yang dapat digunakan oleh perusahaan farmasi untuk merekayasa imunisasi.
Badan tersebut telah menyiapkan CVV yang sangat mirip dengan jenis flu burung yang beredar saat ini. Dan jika diperlukan akan diproduksi vaksin yang bisa digunakan bagi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Seperti kita tahu, wabah flu burung saat ini menyebabkan infeksi pada 66 orang di 10 negara bagian pada tahun 2024, menurut catatan CDC. Sebagian besar kasus, 36, terjadi di California dan terkait dengan paparan terhadap sapi perah.
Washington dan Colorado masing-masing melaporkan 11 dan 10 infeksi pada manusia, terutama terkait dengan peternakan unggas. Bila dilihat, tentu saja, burung-burunglah yang paling menderita. Tapi bagaimana penularannya terhadap manusia?
Infeksi flu burung H5N1 pada manusia
Wabah flu burung terbaru menyebabkan infeksi pada 66 orang di 10 negara bagian pada tahun 2024. Namun tetap untuk saat ini, CDC belum mendeteksi adanya penularan dari orang ke orang pada awal tahun 2025. Dengan kata lain, CDC menyatakan risiko penyakit ini terhadap kesehatan masyarakat, masih rendah.
Tidak menular dari orang ke orang
.jpg)
(Vaksin flu diulang setiap setahun sekali karena jenis flu yang beredar cenderung berubah setiap musim dingin. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kita tentu tehu, flu burung ini sudah menginfeksi mulai dari hewan unggas, ternak, bahkan sampai kucing. Namun kabar baiknya, CDC belum mendeteksi adanya penularan dari orang ke orang dan mengatakan bahwa risiko flu burung terhadap kesehatan masyarakat saat ini rendah.
Hal ini dapat berubah jika tidak cukup banyak orang yang mendapatkan vaksinasi flu musiman. Potensi bahaya terletak pada kelenturan genetik H5N1, menurut Edwin Michael, PhD, ahli epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas South Florida.
“Misalnya, jika manusia tertular flu burung dan juga membawa virus influenza A pada manusia, maka kedua virus tersebut dapat bertukar materi genetik. Ini dikenal sebagai pergeseran genetik,” tegas Michael sebelumnya kepada Fortune. Hal inilah yang dapat membentuk virus-virus baru, dan menyebabkan epidemi.
Baca juga: Duh! Kucing Bisa Berisiko Jadi Pembawa Virus Mutasi Flu Burung
Nah, dengan imunisasi, akan mengurangi prevalensi dan tingkat keparahan flu musiman, kata CDC. Pads akhirnya, mengurangi risiko koinfeksi yang “sangat jarang” namun mungkin terjadi, di mana bisa menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
CDC secara khusus merekomendasikan vaksinasi flu untuk orang-orang yang mungkin sering terpapar pada burung atau hewan lain yang terinfeksi atau berpotensi terinfeksi. Perlu diingat, tubuh memerlukan waktu hingga dua minggu setelah vaksinasi untuk mencapai kekebalan.
Terlambatkah untuk mendapatkan vaksinasi flu?
Meskipun kita berada di tengah musim pilek dan flu, perlindungan apa pun yang kamu berikan kepada diri sendiri, orang yang kamu cintai, dan komunitasmu, akan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, ujar Dr Robert Hopkins Jr., direktur medis dari National Foundation for Infectious Diseases.
“Ini belum terlambat!” tegas Hopkins kepada Fortune pada bulan Desember lalu. Masih ditambahkan Hopkins, "Ini bukan saat yang buruk ketika kita menghadapi risiko. Dan saya tentu lebih suka orang-orang divaksinasi lebih awal, tetapi saya tidak akan menjadikan kesempurnaan sebagai musuh kebaikan.”
Akankah ada vaksin flu burung?
Jika flu burung H5N1 mulai menyebar dari orang ke orang dan menyebabkan pandemi, vaksin yang efektif mungkin akan segera tersedia. Sebagai bagian dari protokol kesiapsiagaan pandemi, CDC mengatakan pihaknya secara rutin mengembangkan kandidat virus vaksin (CVV) yang dapat digunakan oleh perusahaan farmasi untuk merekayasa imunisasi.
Badan tersebut telah menyiapkan CVV yang sangat mirip dengan jenis flu burung yang beredar saat ini. Dan jika diperlukan akan diproduksi vaksin yang bisa digunakan bagi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)