FITNESS & HEALTH

Ini Gejala Demam Berdarah pada Anak serta Cara Mencegahnya

Raka Lestari
Selasa 01 Maret 2022 / 12:13
Jakarta: Selain Covid-19 yang penularannya masih terus terjadi, orang tua juga perlu khawatir dengan berbagai penyakit lainnya. Apalagi memasuki musim hujan, ada berbagai penyakit musiman yang masih mengintai. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD).

Walaupun termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, tak jarang penyakit DBD menimbulkan korban jiwa, jika tidak cepat ditangani. Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya, dan terjadi pada anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka.
 

Bagaimana membedakan DBD dengan penyakit lainnya?


Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya memberikan penjelasan. Penanda adanya infeksi dalam tubuh biasanya memang diawali dengan demam.

"Meskipun setiap penyakit biasanya memiliki gejala khas masing-masing, tetapi untuk membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit lainnya hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah, yakni pemeriksaan antigen NS1 dengue. Jadi, jangan tunggu terlalu lama apabila si kecil demam tinggi. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosisnya," saran dr. Debbie.
 

Tips terhindar dari DBD


Virus dengue akan dihadang oleh sistem imun si kecil apabila ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Oleh karenanya, menjaga imunitas anak adalah hal pertama yang wajib diperhatikan.

"Hal ini dapat dilakukan dengan pemenuhan nutrisi yang baik, yaitu dengan mencukupi asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang tepat. Selain itu, dapat juga diperkuat dengan pemberian vaksin dengue jika ia telah berusia 9-16 tahun," ungkap dr. Debbie.

Pengendalian lingkungan juga penting untuk dilakukan. Caranya adalah dengan mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak.

Nyamuk senang berada di tempat penampungan air yang bersih seperti kolam atau bak mandi. Jadi, tempat-tempat penampungan air harus sering dikuras. Bersihkan pula wadah penampungan air yang memudahkan nyamuk bersarang dan bertelur.

"Langkah selanjutnya, cek kamar si kecil. Hindari banyak gantungan baju atau barang-barang untuk menghindarkan nyamuk bersarang. Orang tua juga dapat melakukan penyemprotan/fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa," kata dr. Debbie.

Satu lagi cara agar dapat mematikan telur-telur nyamuk adalah dengan abatisasi. Orang tua dapat memasukkan bubuk abate ke dalam sumber-sumber air sehingga telur-telur nyamuk akan mati dan proses reproduksinya terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH