Jakarta: Pendengaran mempunyai peran penting dalam kehidupan seseorang. Pendengaran berkaitan dengan kemampuan komunikasi, perkembangan bicara dan bahasa, dan kemampuan belajar seseorang.
Bahkan, gangguan pendengaran kecil dan dianggap sepele dapat menyebabkan efek negatif yang mendalam pada kemampuan bicara, pemahaman bahasa, komunikasi, kemampuan belajar anak, dan perkembangan sosial seseorang
Menurut dr. Dumasari Siregar, Sp.THT-KL, dokter spesialis THT di RSUI, gangguan pendengaran dibagi menjadi dua, yaitu konduktif dan sensorineural/saraf.
“Untuk pasien dengan gangguan pendengaran, pemeriksaan yang pertama kali dilakukan adalah pemeriksaan telinga. Tujuannya untuk melihat apakah ada penyumbatan di liang telinga atau kondisi di gendang telinganya dan dilanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya sesuai dengan keluhan yang ada” jelasnya.
Infeksi yang bisa terjadi di telinga yaitu, otitis eksterna dan otitis media akut. Otitis eksterna disebabkan oleh mengorek telinga atau dapat juga disebabkan oleh udara yang terlalu panas dengan kelembapan yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan infeksi jamur di dalam liang telinga.
"Pada kondisi ini liang telinga menjadi bengkak dan sempit sehingga menyebabkan gangguan hantaran dari luar ke dalam. Infeksi lain yang dapat terjadi di telinga yaitu otitis media akut yang disebabkan adanya penyumbatan pada tuba eustachius yang mengakibatkan infeksi sel napas” tambahnya.
Keluar cairan dari telinga bisa disebabkan adanya gangguan di telinga luar atau di telinga dalam. Apabila terjadi hal tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan pada telinga tersebut, apakah terjadi infeksi di telinga luar, atau bahkan adanya lubang pada telinga bagian dalam yang menyebabkan cairan tersebut keluar dari telinga.
Menurut dr. Duma, terkadang gendang telinga tidak dapat mengevaluasi langsung, apabila kondisinya di liang telinga sudah terjadi pembengkakan. Hal yang akan dilakukan pertama yaitu mengobati terlebih dahulu pembengkakan yang ada di liang telinga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Bahkan, gangguan pendengaran kecil dan dianggap sepele dapat menyebabkan efek negatif yang mendalam pada kemampuan bicara, pemahaman bahasa, komunikasi, kemampuan belajar anak, dan perkembangan sosial seseorang
Menurut dr. Dumasari Siregar, Sp.THT-KL, dokter spesialis THT di RSUI, gangguan pendengaran dibagi menjadi dua, yaitu konduktif dan sensorineural/saraf.
“Untuk pasien dengan gangguan pendengaran, pemeriksaan yang pertama kali dilakukan adalah pemeriksaan telinga. Tujuannya untuk melihat apakah ada penyumbatan di liang telinga atau kondisi di gendang telinganya dan dilanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya sesuai dengan keluhan yang ada” jelasnya.
Infeksi yang bisa terjadi di telinga yaitu, otitis eksterna dan otitis media akut. Otitis eksterna disebabkan oleh mengorek telinga atau dapat juga disebabkan oleh udara yang terlalu panas dengan kelembapan yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan infeksi jamur di dalam liang telinga.
"Pada kondisi ini liang telinga menjadi bengkak dan sempit sehingga menyebabkan gangguan hantaran dari luar ke dalam. Infeksi lain yang dapat terjadi di telinga yaitu otitis media akut yang disebabkan adanya penyumbatan pada tuba eustachius yang mengakibatkan infeksi sel napas” tambahnya.
Keluar cairan dari telinga bisa disebabkan adanya gangguan di telinga luar atau di telinga dalam. Apabila terjadi hal tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan pada telinga tersebut, apakah terjadi infeksi di telinga luar, atau bahkan adanya lubang pada telinga bagian dalam yang menyebabkan cairan tersebut keluar dari telinga.
Menurut dr. Duma, terkadang gendang telinga tidak dapat mengevaluasi langsung, apabila kondisinya di liang telinga sudah terjadi pembengkakan. Hal yang akan dilakukan pertama yaitu mengobati terlebih dahulu pembengkakan yang ada di liang telinga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)