FITNESS & HEALTH

Infeksi E. Coli Renggut Nyawa, Ternyata Ini Bahayanya

Aulia Putriningtias
Jumat 25 Oktober 2024 / 11:13
Jakarta: Amerika Serikat (AS) telah digegerkan dengan satu orang meninggal akibat mengonsumsi burger dari salah satu restoran ternama, McDonalds. Hal ini diketahui karena infeksi E. coli yang berasal dari makanan tersebut.

Berdasarkan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), setidaknya ada 49 orang jatuh sakit di 10 negara bagian. Sebagian kasus besar pun terkonsentrasi di wilayah Colorado dan Nebraska. Para korban mengatakan telah memakan produk hamburger Quarter Pounder.

Pihak CDC sendiri menekankan bahwa bahan khusus yang terkait dengan penyakit ini belum diidentifikasi. Namun, para peneliti berfokus pada bawang dan daging sapi segar untuk diteliti lebih dalam.

Baca juga: Awas! 4 Gejala yang Menandakan Kamu Keracunan Makanan

"Temuan awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa subset penyakit dapat dikaitkan dengan bawang yang digunakan dalam Quarter Pounder dan bersumber oleh pemasok tunggal yang melayani tiga pusat distribusi," kata Kepala Supply Chain McDonald's Amerika Utara, Cesar Piña dalam sebuah pernyataan, dilansir dalam Al-Jazeera.
 

Apakah bakteri E. coli berbahaya dan seberapa parah?


Pada banyaknya bakteri yang ada di dunia, bakteri Escherichia coli atau disingkat E. coli menjadi salah satu bakteri yang mesti diwaspadai. Jenis bakteri ini cenderung dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa dengan mudah menginfeksi tubuh manusia.

Menurut dr. Rizal Fadhli dalam Halodoc, penularan infeksi bakteri bisa terjadi dengan berbagai cara. Contohnya seperti percikan ludah orang yang terinfeksi, melalui makanan, air yang terkontaminasi, ataupun gigitan hewan yang terkontaminasi.

Adapun beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri E. coli, antara lain:
 

1. Infeksi selaput otak


Sebagian besar radang pada bayi yang baru lahir, sekitar 28,5 persennya disebabkan oleh bakteri E. Coli. Pun, 34 persen lainnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus B. E. Bakteri E. coli yang menyerang bayi ini berasal dari vagina ibu.

Bayi yang mengalami radang selaput otak karena bakteri E. coli, akan menimbulkan berbagai gejala. Mulai dari gangguan saraf, kuning pada tubuh, gangguan pertumbuhan, hingga penurunan asupan napas.
 

2. Infeksi saluran pencernaan


Kondisi infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Bayam, mentimun, keju, daging sapi, dan produk susu merupakan makanan dan cukup sering tercemar bakteri E. coli.
 

3. Infeksi saluran kemih


Kondisi infeksi saluran kemih terjadi ketika organ, seperti ginjal, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. Bakteri E. coli yang menyerang organ-organ di atas akan menimbulkan gejala, seperti nyeri saat berkemih, frekuensi urine meningkat, hingga demam.

Sistem kemih sendiri adalah tempat yang paling sering mengalami infeksi E. coli. Ada sekitar 90 persen dari infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E. coli jenis uropatogenik.
 

Gejala apa saja yang ditimbulkan dan kapan harus ke dokter?


Gejala infeksi E. coli dapat berbeda pada setiap orang. Namun, infeksi ini sering kali ditandai dengan diare, yang umumnya muncul 3 hingga 4 hari setelah terpapar bakteri.

Selain diare, gejala lain akibat infeksi E. Coli dapat berupa:
- Rasa sakit perut yang parah hingga kram
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Hilang nafsu makan
- Demam
- Menggigil
- Pusing
- Nyeri otot

Sebenarnya, jika terjadi infeksi ini, dapat diobati segera dan tak perlu untuk dirawat. Namun, jika kamu menemukan gejala-gejal di bawah ini, segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter, yaitu:

- Diare yang tidak membaik setelah 4 hari pada orang dewasa atau selama 2 hari pada anak-anak.
- Muntah-muntah selama lebih dari 12 jam.
- Muncul gejala dehidrasi, seperti menurunnya jumlah urine, sangat haus, atau pusing.
- Tinja yang dikeluarkan bercampur dengan nanah atau darah (disentri).

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH