FITNESS & HEALTH
Apakah Infeksi Jamur Selama Kehamilan Berbahaya?
Medcom
Selasa 05 Agustus 2025 / 18:34
Jakarta: Selama kehamilan, perubahan hormonal dan fisik yang terjadi dalam tubuh wanita dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur. Infeksi jamur ini, meskipun umum, perlu ditangani dengan tepat untuk mencegah komplikasi yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala yang muncul, mengetahui cara pengobatan yang aman, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk menjaga kesehatan reproduksi selama masa kehamilan.
Baca juga: Benarkah Minum Air Kelapa saat Hamil Bisa Bikin Kulit Bayi Putih?
Rasa gatal dan perih yang ditimbulkan oleh infeksi jamur biasanya disebabkan oleh pertumbuhan Candida yang berlebihan. Candida adalah jamur yang secara alami hidup di dalam vagina.
Selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen dan progesteron membantu menciptakan lingkungan yang memungkinkan jamur ini berkembang.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur ini antara lain: baru-baru ini menggunakan antibiotik, resistensi insulin atau diabetes, kekeringan pada vagina, atau douching yang dapat mengganggu pH alami pada vagina.
Pemeriksaan infeksi jamur ini bisa dilakukan oleh dokter dengan tes vagina sederhana dengan cara memasukkan kapas, mengumpulkan sampel keputihan, dan melihatnya di bawah mikroskop.

(Untuk mengobati infeksi jamur saat hamil, dokter biasanya meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk krim topikal atau obat oral, yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dan perkembangan janin. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Infeksi jamur vagina bisa diobati dengan krim atau ovula yang dimasukkan ke dalam vagina, atau obat antijamur oral, seperti diflucan (flukonazol).
Baca juga: Bahaya Anemia pada Ibu Hamil
- Kenakan pakaian dalam yang dapat bernapas (atau tidak) untuk mengurangi kelembapan berlebih, yang mengundang ragi untuk berkembang biak
- Tetap terhidrasi dengan baik (usahakan urin Anda berwarna kuning muda)
- Usahakan untuk mengonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan biji-bijian daripada gula rafinasi untuk membantu mengurangi faktor lingkungan yang dapat menyebabkan infeksi.
- Sering-seringlah mengonsumsi yoghurt. Karena mengandung Lactobacillus, probiotik yang secara alami ditemukan dalam yoghurt, meningkatkan pencernaan yang baik dan membantu mencegah infeksi vagina.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala yang muncul, mengetahui cara pengobatan yang aman, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk menjaga kesehatan reproduksi selama masa kehamilan.
Baca juga: Benarkah Minum Air Kelapa saat Hamil Bisa Bikin Kulit Bayi Putih?
Yeast infection atau infeksi jamur
Rasa gatal dan perih yang ditimbulkan oleh infeksi jamur biasanya disebabkan oleh pertumbuhan Candida yang berlebihan. Candida adalah jamur yang secara alami hidup di dalam vagina.
Selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen dan progesteron membantu menciptakan lingkungan yang memungkinkan jamur ini berkembang.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur ini antara lain: baru-baru ini menggunakan antibiotik, resistensi insulin atau diabetes, kekeringan pada vagina, atau douching yang dapat mengganggu pH alami pada vagina.
Pemeriksaan infeksi jamur ini bisa dilakukan oleh dokter dengan tes vagina sederhana dengan cara memasukkan kapas, mengumpulkan sampel keputihan, dan melihatnya di bawah mikroskop.
Apa saja gejala infeksi jamur yang mungkin muncul?

(Untuk mengobati infeksi jamur saat hamil, dokter biasanya meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk krim topikal atau obat oral, yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dan perkembangan janin. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
- 1. Nyeri dan gatal pada vagina
- 2. Kemerahan dan pembengkakan pada vagina dan labia
- 3. Keputihan yang kental dan mengental, yang mungkin atau mungkin tidak berbau seperti roti yang dipanggang
- 4. Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks
- 5. Rasa terbakar saat buang air kecil
Bagaimana cara mengobati infeksi jamur
Infeksi jamur vagina bisa diobati dengan krim atau ovula yang dimasukkan ke dalam vagina, atau obat antijamur oral, seperti diflucan (flukonazol).
Baca juga: Bahaya Anemia pada Ibu Hamil
Bagaimana cara mencegah infeksi jamur?
- Kenakan pakaian dalam yang dapat bernapas (atau tidak) untuk mengurangi kelembapan berlebih, yang mengundang ragi untuk berkembang biak
- Tetap terhidrasi dengan baik (usahakan urin Anda berwarna kuning muda)
- Usahakan untuk mengonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan biji-bijian daripada gula rafinasi untuk membantu mengurangi faktor lingkungan yang dapat menyebabkan infeksi.
- Sering-seringlah mengonsumsi yoghurt. Karena mengandung Lactobacillus, probiotik yang secara alami ditemukan dalam yoghurt, meningkatkan pencernaan yang baik dan membantu mencegah infeksi vagina.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)